BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis Pencapaian Sasaran Memaksimalkan Volume Produksi
Hasil peramalan yang diperoleh dijadikan sebagai acuan dalam melakukan perencanaan produksi dengan menggunakan Goal Programming. Hasil
perencanaan produksi dengan menggunakan Goal Programming untuk 12 periode ke depan dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1. Hasil Perencanaan Produksi dengan Menggunakan Goal Programming Periode Januari 2016 - Desember 2016
Bulan Jumlah Produksi
Optimal Kg
Januari 339.803
Februari 372.795
Maret 413.946
April 380.955
Mei 339.803
Juni 372.795
Juli 413.946
Agustus 380.955
September 339.803
Oktober 372.795
November 413.946
Desember 380.955
Tabel 6.1.menunjukkan jumlah optimal produk Cenex yang harus diproduksi setiap bulannya dengan menggunakan metode goal programming.
Jumlah tersebut tidak berbeda jauh dengan jumlah produksi hasil peramalan yang dilakukan dengan menggunakan data aktual perusahaan, seperti ditunjukkan pada
Gambar 6.1.Sehingga dapat dikatakan bahwa kegiatan perencanaan produksi yang dilakukan perusahaan sudah optimal.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.1. Grafik Perbandingan Perencanaan Produksi Hasil Peramalan dan Hasil LINDO
6.2. Analisis Pencapaian Sasaran Memaksimalkan Keuntungan
Hasil pengolahan data menunjukkan apabila perusahaan berproduksi berdasarkan solusi optimal goal programming, maka perusahaan akan
memperoleh keuntungan sebesar Rp. 43.778.032.320, sedangkan keuntungan perusahaan jika membuat produk sesuai dengan jumlah
permintaan Rp. 43.777.693.520. Presentasi peningkatan keuntungan relatif kecil 0,99, hal ini menunjukkan bahwa kegiatan perencanaan produksi
yang dilakukan sudah optimal.
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
Perencanaan Produksi Cenex
Hasil peramalan
Hasil LINDO
Universitas Sumatera Utara
6.3. Analisis Kendala Pemakaian dan Ketersediaan Bahan Baku
Target pemakaian bahan baku sebagai kendala dalam perencanaan produksi menunjukkan hasil bahwa besar pemakaian bahan baku selalu berada
dibawah batas maksimal.Hal ini menunjukkan bahwaselama periode perencanaan produksi perusahaan tidak akan mengalami kekurangan stock bahan baku.
Namun, fluktuasi pasokan bahan baku menjadi hambatan pada kegiatan produksi. Misalnya, ketika terjadi lonjakan permintaan perusahaan harus menutupi
kekurangan bahan baku dengan membeli bahan baku dari perkebunan rakyat.
Universitas Sumatera Utara
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN