commit to user 93
cantrik yang saling bergantian peran, saling mengingatkan, saling mengevalusi. Komunitas tertentu yang menggunakan Sanggar Bima untuk latihan, seperti
halnya latihan ketoprak atau kerawitan biasanya membawa pelatih sendiri dari luar. Ki Manteb hanya mengawasi manakala ada yang perlu di benahi.
b. Latihan tari
Latihan tari yang berlangsung di Sanggar Bima dahulu di asuh oleh Almarhum Ibu Suwarni, namun setelah beliau meninggal latihan bersifat temporer
dan biasanya yang berlatih di Sanggar Bima membawa pelatih dari luar. Dalam latihan tari ini fungsi sanggar bima kembali sebagai fasilitator sehingga pelatih
berasal dari salah satu peserta belajar tari itu sendiri, hanya kadang kala Ki Manteb menemani.
c. Tatah sungging wayang
Untuk ketrampilan seni kriya ini diasuh langsung oleh menantu ki Manteb yaitu bapak satino yang telah mempunyai ketrampilan seni membuat
wayang ini sejak usia dini. Selain itu juga atas perintah Ki Manteb yang mempunyai penatah dan penyungging wayang sendiri, menyuruh para tatah
sunggingnya untuk mengajari para cantrik.
wa wa nca ra Bp. Satino,1052011.
E. Peran Sanggar Bima bagi masyarakat sekitar
Keberadaan Sanggar Bima bagi masyarakat sekitar khususnya warga Sekiteran Desa Doplang sangatlah berarti dan dirasakan kemanfaatanya
mengingat peran sanggar Bima dalam upaya pengembangan Desa tersebut di antaranya :
1. Sanggar Bima banyak berperan aktif dalam pembangunan
infrastruktur yang berlangsung di Desa Doplang, yang meliputi : pembangunan jalan masuk desa pengaspalan, penyaluran listrik
masuk desa, pembangunan tempat peribadatan mushola. Dalam pembangunan tersebut sanggar Bima menjadi penyumbang dana dan
tenaga.”dulu jalan disini jalan sawah mas,masih becek namun setelah
commit to user 94
sanggar Pak Manteb bertempat disini dan ramai, jalanya mulai diaspal”terang salah satu warga.
wa wa nca ra Ib. Rubika ,862011.
2. Menciptakan iklim kegotong royongan yang kuat dalam masyarakat
Sanggar Bima sebagai padehepokan wayang yang tercermin dari kepribadian Ki Manteb sebagai seorang seniman sangat memegang
teguh tradisi kegotongroyongan yang berlangsung di Desa tersebut, seperti contohnya ketika ada warga sekitar yang sedang ada hajat,
segala keperluan dipenuhi oleh sanggar bima soundsistem,rias busana dan akomodasi. Contoh lain adalah kebiasaan Ki Manteb yang sering
membagikan sedekah kepada masyarakat sekitar berupa makanan yang dibagikan terhadap warga sekitar.
3. Meningkatkan perekonomian masyarakat
Keberadaan sanggar Bima sebagai Padhepokan wayang yang banyak orang belajar dan berkunjung disana memberikan sisi positif bagi para
pedagang warung yang terdapat di sekitar Sanggar Bima karena dengan banyaknya orang yang datang dan tinggal di Sanggar Bima
meningkat pula omset penjualan. Selain itu, banyaknya warga sekitar yang terekrut sebagai niyogo Ki Manteb dalam pentas juga sebagai
bagian pegawai di Sanggar Bima sehingga meningkatkan penghasilan mereka.
wa wa nca ra Bp.Suka r 8062011.
4. Tempat refreshing para warga sekitar, dalam hal ini sanggar Bima
menjadi tempat untuk para warga sekitar untuk melepas lelah dengan berlatih dan bermain gamelan, bernyanyi kerawitan dan belajar
mendalang. Dapat dikatakan sebagai hiburan karena sanggar Bima terbuka bagi warga sekitar selepas siang hari disibukan dengan
aktivitasnya malam harinya untuk latihan di Sanggar Bima.
wa wa nca ra Bp. Ha rtono. 8062011.
commit to user 95
F. Peran Sanggar Bima dalam Melestarikan Kesenian Tradisional Wayang