commit to user 53
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Sanggar Bima
1. Lokasi
Sejak berdiri sampai sekarang Lokasi Sanggar Bima telah tiga kali mengalami perpindahan tempat dan terakhir yang menjadi tempat penelitian
terletak di Karangpandan tepatnya di RT.02,RW.08 Sekiteran, Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar. Sanggar Bima terletak
sekitar 2 km menuju desa Doplang dari jalan lawu Karanganyar. Lokasi tersebut dapat dijangkau menggunakan kendaraan umum dari Surakarta dengan waktu
tempuh kurang lebih satu jam. Desa Doplang merupakan daerah topographi dataran tinggi yang mempunyai luas 284245 ha, dengan jumlah penduduk 3294
jiwa. Desa tempat beradanya sanggar Bima ini mempunyai batas wilayah sebagai berikut : Sebelah utara berbatasan dengan Desa Karangpandan, Sebelah selatan
berbatasan dengan Desa Pablangan Matesih,Sebelah barat berbatasan dengan Desa Ngemplak, dan Sebelah timur berbatasan dengan Desa Gerak.
2. Bangunan Sanggar Bima
Kompleks Sanggar Bima yang terletak di Karangpandan ditempati dan dikelola oleh Ki Manteb sebagai dalang dan pengasuh sanggar. Bagian-bagian
dari sanggar tersebut adalah sebagai berikut :a. Pendapa, b. Teras samping untuk menerima tamu di luar, c. Tempat tinggal Ki Manteb Sudharsono beserta
keluarga, d. Tempat peralatan latihan kendang, kelir, dan peralatan lainnya, e. Tempat kerajinan wayang kulit tatah, sungging, f. Tempat tinggal cantrik, g.
Garasi Mobil, dan h.Tempat parkir.
3. Struktur Organisasi
Sebagai sanggar yang menganut sistem tradisional, meskipun tidak formal Sanggar Bima mempunyai struktur organisasi atau yang dikenal sebagai
pembagian kerja yang berfungsi untuk memudahkan di dalam koordinasi dan
commit to user 54
melaksanakan kegiatan. Susunannya, sebagai berikut ; a. Pengasuh Sanggar Bima, b. Bendahara, c. Sekretaris,dan d. Tenaga Teknis pembantu.
Struktur organisasi yang terdapat di Sanggar Bima hanya terdiri atas tiga pembagian tugas utama yang dibantu oleh tenaga teknis. Sanggar Bima diasuh
langsung oleh Ki Manteb yang berperan sebagai sang guru, bendahara diampu oleh Nyi Manteb untuk mengatur keuangan, administrasi kesekretariatan dikelola
oleh menantu Ki Manteb, yaitu Bapak Satino sedangkan dalam hal teknis dibantu oleh beberapa tenaga teknis pembantu untuk urusan pentas, latihan, dan
akomodasi. Sebagai sebuah padepokan wayang yang sifatnya tradisional, segala sesuatunya tergantung pada sang guru sebagai simbol hidup mati sebuah
padepokan. Seperti apa yang diungkapkan oleh Bapak Satino bahwa Sanggar Bima tidak memiliki struktur organisasi layaknya lembaga formal, status
kedudukan dalam kelembagaan tidaklah penting dalam Sanggar Bima, yang diutamakan adalah partisipasi aktif dari orang- orang yang berada dalam sanggar
dan kebijakan tergantung pada sang guru atau Ki Manteb. “Selama Bapak masih ada dan masih jaya, semua akan berjalan dengan sendirinya,” jelas Satino.
wa wa nca ra Bp.Satino, 1052011.
4. Kegiatan Rutin di Sanggar Bima