commit to user 20
b. Asal Mula Wayang
Menurut Sudarsono 2000: 431 ditinjau dari segi historis, pertunjukan wayang telah ada pada masa pemerintahan Raja Balitung. Sumber sejarah yang
menjadi petunjuk tentang wayang adalah prasasti Balitung yang bertarikh 907 Masehi atau 829 Saka yang mewartakan bahwa pada saat itu telah dikenal adanya
pertunjukan wayang, yaitu adanya istilah
ma wa ya ng
dan
Bimma ya Kuma ra .
Menurut Soedarsono 2002: 50 para sejarawan dan budayawan sering berargumentasi tentang asal-usul pertunjukan wayang, diantaranya Pischel dalam
tulisannya
Da s Altindische Schattenspiel
mencoba melacak pertunjukan wayang di India, sedangkan Georg Jacob dalam sebuah artikelnya
Da s Chinesische Schattentheater
menjelaskan tentang tradisi wayang di Mongolia. W.H. Rassers, seorang sarjana Belanda berargumentasi bahwa pertunjukan wayang adalah asli
Jawa. Dalam sebuah bab berjudul
On the Origin of The Ja vanese Theatre
dari bukunya
Pa nji, the Culture Hero,
Rassers menjelaskan bahwa pertunjukan wayang Jawa berkembang setapak demi setapak dari sebuah upacara inisiasi yang
telah ada pada masa prasejarah. Istilah-istilah teknis dalam pertunjukan wayang, seperti
kelir, blencong,
dan
kecrek
merupakan istilah asli Jawa. Menurut Amir Mertosedono 1990: 6 memang ada beberapa pendapat
yang mengatakan bahwa wayang merupakan hasil kreasi kebudayaan Hindu. Namun, setelah diadakan penelitian secara saksama, ternyata wayang adalah hasil
kreasi atau kebudayaan asli orang Jawa bangsa Indonesia. Menurut pendapat G.A.J. Hazeu dalam Sri Mulyono 1982: 8,
mengupas secara ilmiah tentang pertunjukan wayang kulit dan meneliti istilah- istilah sarana pertunjukan wayang kulit, yaitu
wa ya ng, kelir, blencong, krepya k, da la ng, kota k
, dan
cempa la
. Istilah-istilah tersebut di atas hanya terdapat di pulau Jawa. Jadi, bahasa Jawa asli. Kecuali kata
cempa la ca pa la
, berasal dari bahasa Sanskerta. Pokok pikirannya untuk membuktikan asal wayang kulit harus dicari
dari bahasa asal, dari mana datangnya istilah alat-alat atau sarana pentas yang digunakan dalam pertunjukan pertama kalinya pada zaman kuno atau semenjak
pertunjukan itu masih sangat sederhana. Mengenai kelahiran budaya wayang, Sri
commit to user 21
Mulyono 1979:10, memperkirakan wayang sudah ada sejak zaman Neolithikum, yakni kira-kira 1.500 tahun sebelum Masehi
.
c. Pertumbuhan dan Perkembangan Wayang Tahun 1950-an sampai 1980-