Waktu Belajar dalam Sanggar

commit to user 71

5. Waktu Belajar dalam Sanggar

Waktu untuk nyantrik di Sanggar Bima ini tidak ditentukan. Namun, Ki Manteb mematok waktu seorang cantrik mampu mendalang minimal adalah dua tahun. Para cantrik tidak terbatas pada waktu itu, dia akan benar-benar berhenti nyantrik sesuai keinginannya. Seorang cantrik mampu segera menguasai atau mampu mendalang itu sesuai dengan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut : a. Bakat Seni Pedalangan yang Dimilikinya Seorang cantrik yang telah mempunyai bakat seni pedalangan sejak dini akan lebih mudah dan lebih cepat untuk menguasai ilmu yang diberikan sang guru. Cantrik ini belajar di Sanggar Bima untuk mengembangkan ilmu yang telah dimilikinya. b. Kemampuan SDM Sumber Daya Manusia SDM atau potensi kecerdasan yang dimiliki oleh masing-masing cantrik berbeda sehingga memengaruhi mereka di dalam menerima dan menyerap ilmu yang diberikan oleh sang guru. Cantrik yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi akan lebih mudah dalam proses belajar. c. Ketekunan dan Keseriusan Seorang cantrik yang mempunyai tingkat ketekunan dalam belajar, serius, dan selalu mempunyai tekad besar untuk belajar akan mampu menguasai ilmu yang diwariskan oleh sang guru meskipun cantrik tersebut bukan keturunan dalang, bukan orang cerdas. Namun, terkadang waktunya juga agak lama. Seorang cantrik setelah merasa cukup dalam belajar, dia akan memutuskan berhenti dan melanjutkan pengembangan seninya. Waktu atau jadwal para cantrik untuk belajar tidak dibatasi. Maksudnya tidak terpatok pada jadwal permanen yang harus dilaksanakan, tetapi bersifat kondisional dan kapanpun si cantrik ingin berlatih. Biasanya para cantrik memilih waktu untuk latihan, yaitu malam hari atau saat waktu senggang. Dipilih waktu malam mengingat tanggung jawab seorang cantrik yang jika siang hari memiliki kewajiban untuk membantu aktivitas harian sang guru. Meskipun mereka commit to user 72 layaknya seorang pembantu, tetapi hal tersebut tidaklah memberatkan karena memang seperti itu yang harus dilalui. Perlu diketahui pula bahwa meskipun mereka bekerja di sawah, dari menanam padi hingga panen, tetapi hasil panennya juga untuk keperluan makan mereka sehari-hari. Jadi, para cantrik merasa bahwa dia bekerja untuk kebutuhannya. Ini merupakan salah satu cara untuk menanamkan rasa tanggung jawab para cantrik di Sanggar Bima. wa wa nca ra Ki Manteb,352011.

6. Materi yang Dipelajari