Profil Bank SUMUT Eksistensi Bank SUMUT Sebagai Lembaga Perbankan

n. Melakukan kegiatan yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Profil Bank SUMUT

Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara BPDSU, yang sekarang dikenal dengan nama Bank SUMUT merupakan bank devisa yang berkantor pusat di Jalan Imam Bonjol No.49 Medan. 103 Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara BPDSU yang didirikan tanggal 4 November 1961 dengan Akta Notaris Roesli Nomor 22 dalam bentuk Perseroan Terbatas PT. Pada tahun 1962, berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, BPDSU yang semula berbentuk Perseroan Terbatas PT diubah menjadi Bank Milik Pemerintah Daerah dengan Peraturan Daerah Perda Tingkat I Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 1965. Perda tersebut menetapkan Modal Dasar sebesar Rp 100.000.000,00., dimana sahamnya hanya dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II di seluruh Sumatera Utara. Dalam perkembangan selanjutnya, berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 tahun 1967 dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, dengan Peraturan Modal Dasar Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara terus ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan yaitu: 103 “Tinjauan Umum Mengenai Perusahaan” Bab 2, PT. Bank SUMUT Universitas Sumatera Utara a. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 1975 bahwa Modal Dasar BPDSU ditetapkan sebesar Rp 1.500.000.000,00. b. Dengan Keputusan DPRD Tingkat I Sumatera Utara Nomor 679 tanggal 16 Juli 1979 bahwa Modal Dasar BPDSU menjadi Rp 5.000.000.000,00. c. Dengan Keputusan DPRD Tingkat I Sumatera Utara Nomor 13K83 tanggal 10 Januari 1983 bahwa Modal Dasar BPDSU ditingkatkan menjadi Rp 15.000.000.000,00. d. Dengan Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 1985 bahwa Modal Dasar BPDSU ditetapkan sebesar Rp 25.000.000.000,00. e. Dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 1993 bahwa Modal Dasar BPDSU ditetapkan sebesar Rp 70.000.000.000,00. sesuai dengan UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. f. Sesuai dengan SK Bersama Menteri Keuangan RI dan Gubernur Bank Indonesia Nomor 53KMK.0171999 dan 3112KEPGBI tentang Pelaksanaan Rekapitulasi Bank Umum dalam rangka menyehatkan perbankan Indonesia termasuk BPDSU maka Modal Dasar BPDSU di tambah menjadi Rp 400.000.000.000,00. Sejalan dengan Program Rekapitalisasi, bentuk hukum BPDSU tersebut harus dirubah dari PD Perusahaan Daerah menjadi PT Perseroan Terbatas. Tujuan perubahan bentuk hukum BPDSU tersebut agar saham Pemerintah Pusat Universitas Sumatera Utara dapat masuk untuk pengembangan di kemudian hari saham pihak letiga dimungkinkan dapat masuk atas persetujuan DPRD Tingkat I Sumatera Utara. 6 April 1999, berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 2 Tahun 1999, bentuk badan hukum perusahaan dirubah kembali menjadi Perseroan Terbatas dengan nama Bank SUMUT. Perubahan tersebut dituangkan dalam Akta Pendirian Alina Hanum Nasution, S.H., dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia di bawah Nomor C – 8224 HT. 01. 01 TH 99, serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia Nomor 54 tanggal 6 Juli 1999. Modal dasar pada saat itu ditetapkan sebesar Rp 400.000.000.000,00. Dan karena pertimbangan kebutuhan proyeksi pertumbuhan bank, maka pada tanggal 15 Desember 1999 melalui Akta Nomor 31 bahwa modal dasar ditingkatkan menjadi Rp 500.000.000.000,00. PT Bank Sumut merupakan bank devisa yang berkantor pusat di Jalan Imam Bonjol Nomor 18 Medan yang memiliki jaringan pelayanan yang terus bertambah dan unit pelayanan dalam melayani masyarakat di seluruh Daerah Sumatera Utara dan Jakarta yang terdiri dari: a. 1 unit Kantor Pusat b. 1 unit Kantor Cabang Utama Medan c. 29 unit Kantor Cabang Konvensional d. 5 unit Kantor Cabang Syariah e. 101 unit Kantor Cabang Pembantu Konvensional f. Cabang Pembantu Syariah Universitas Sumatera Utara g. 9 unit Kantor Kas h. 36 unit Kantor Jaringan Kas diluar Kantor Payment Point i. 187 unit ATM j. 19 unit Kas Mobil k. 1 unit Sentra UMK Jaringan layanan Bank SUMUT juga mencakup seluruh wilayah Indonesia melalui kerjasama dengan seluruh Bank Pembangunan Daerah dengan layanan BPD Net Online dan untuk transaksi kiriman uang dari dan ke luar daerahnegeri dilakukan dengan layanan Western Union. Susunan komisaris pada PT Bank SUMUT dibentuk berdasarkan berita acara Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Luar Biasa Nomor 76 Tanggal 28 Juni 2001 dari Notaris Alina Hanum, S.H. Dan dalam RUPS Luar Biasa Nomor 28 Tanggal 24 Mei 2004 dari Notaris H. Marwansyah Nasution, S.H., serta SK RUPS Sirkuler tanggal 10 Juni 1004 dibentuklah susunan direksi pada PT Bank SUMUT. Adapun yang menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank SUMUT dari 1961 sampai dengan sekarang antara lain: a. Tahun 1961 – 1964: dijabat oleh Drs. Diapari Panusunan Siregar. b. Tahun 1964 – 1965: dijabat oleh James Warren Harahap. c. Tahun 1965 – 1966: dijabat oleh Drs. Baginda Pane. d. Tahun 1966 – 1967: dijabat oleh WMD Hutabarat. Universitas Sumatera Utara e. Tahun 1967 – 1984: dijab at oleh Drs. Ihutan Ritonga. f. Tahun 1984 – 1991: dijabat oleh Drs. Yahfin Siregar. g. Tahun 1991 – 1999: dijabat oleh Drs. Armin. h. Tahun 1999 – 2000: dijabat oleh Drs. Abdul Rahman. i. Tahun 2000 – 2012: dijabat oleh Gus Irawan. j. Tahun 2012 – sekarang: dijabat oleh Zenilhar dan M.Yahya. Universitas Sumatera Utara BAB IV TINJAUAN YURIDIS PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG MENGAKIBATKAN KREDIT MACET DI BANK SUMUT. Pada dasarnya untuk menjaga kepentingan bank atas tiap-tiap pemberian kredit, bank harus berhati-hati dengan mendudukannya di dalam perikatan yang benar menurut hukum. Namun dalam kenyataannya banyak kredit yang diberikan bank kepada nasabah tidak berjalan dengan lancar sebagaimana mestinya, yang disebabkan terjadinya cidera janji atau wanpretasi yaitu tidak dipenuhinya secara baik apa yang sudah disepakati bersama oleh pihak debitur dan pihak kreditur. Masalah wanprestasi sering kali sulit untuk dihindari namun bank harus tetap mengelolanya secara hati-hati dan sedapat mungkin diminimalkan resikonya sehingga dapat memberikan keuntungan bagi pihak bank. 104 Oleh karenanya, setiap bank akan berusaha menyelesaikannya dengan menetapkan suatu sistem atau cara yang berbeda antara satu dengan bank yang lain. Begitupun halnya dengan sistem yang diterapkan oleh Bank SUMUT Cabang Medan dalam menangani masalah kredit macet ini. Mengingat bahwa pemberian kredit pada umumnya merupakan kegiatan utama pada Bank SUMUT, maka untuk mengatasi masalah tersebut Bank SUMUT telah berupaya sekuat tenaga untuk menyelamatkan kredit bermasalah tersebut dengan berbagai jalan. 104 Ruddy Tri Santoso, Op.Cit, hlm. 52 Universitas Sumatera Utara Perlu juga diketahui latar belakang atau faktor-faktor penyebab wanprestasi debitur sehingga terjadi kedit menjadi macet.

A. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Wanprestasi Dalam Perjanjian