Berakhirnya perjanjian Segi-segi Hukum Perjanjian

2 Itikad baik dalam arti objektif, yaitu penilaian terletak pada akal sehat dan keadilan serta dibuat ukuran yang objektif untuk menilai keadaan menurut norma-norma yang objektif. e. Asas kepribadian personality Asas kepribadian ini berhubungan dengan subjek yang terikat dalam suatu perjanjian. Asas kepribadian ini diatur dalam Pasal 1340 Ayat 1 Kitab Undang-undang Hukum Perdata yang menyatakan bahwa “Suatu perjanjian hanya berlaku antara pihak yang membuatnya”. 49 pernyataan ini mengandung arti bahwa perjanjian yang dibuat oleh para pihak hanya berlaku bagi mereka yang membuatnya.

4. Berakhirnya perjanjian

Suatu perjanjian berakhir apabila perikatan yang timbul dari perjanjian tersebut telah dilaksanakan, yaitu masing-masing telah memenuhi prestasinya. Menurut R. Setiawan ada beberapa cara yang dapat mengakibatkan berakhirnya suatu perjanjian, yaitu: 50 a. Ditentukan dalam perjanjian yang dibuat oleh para pihak, misalnya perjanjian berlaku untuk waktu tertentu. b. Undang-undang menentukan batas berlakunya suatu perjanjian. c. Para pihak atau undang-undang dapat menentukan dengan terjadinya peristiwa tertentu suatu perjanjian akan berakhir. d. Pernyataan penghentian perjanjian opzegging. Opzegging dapat dilakukan oleh kedua belah pihak atau salah satu pihak. e. Perjanjian hapus karena putusan hakim. f. Apabila para pihak telah merasa bahwa tujuan perjanjian sudah tercapai. 49 Pasal 1340 Ayat 1, Kitab Undang-undang Hukum Perdata 50 Johanes Ibrahim, Op.Cit, hlm. 96 Universitas Sumatera Utara g. Dengan persetujuan para pihak, untuk mengakhiri perjanjian tersebut. Sedangkan berakhirnya dari suatu perikatan adalah sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1381 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, menyebutkan sepuluh hapusnya suatu perikatan, yaitu: 51 a. Pembayaran, pengertian pembayaran dalam hal ini harus dipahami secara luas tidak boleh diartikan dalam ruang lingkup yang sempit, seperti yang selalu diartikan oleh masyarakat hanya terbatas pada masalah yang berkaitan dengan pelunasan hutang semata-mata. Karena ditinjau dari segi teknis, tidak selamanya mesti berbentuk sejumlah uang atau barang tertentu bisa saja dengan pemenuhan jasa, atau pembayaran dengan bentuk berwujud atau dengan immaterial. Pembayaran prestasi dapat dilakukan dengan melakukan suatu prestasi. b. Penawaran pembayaran tunai diikuti dengan penyimpanan atau penitipan barang, sepatutnya dilaksanakan sesuai hal yang diperjanjikan termasuk waktu pemenuhannya, namun tidak jarang prestasi tersebut dapat dipenuhi sebelum waktu yang diperjanjikan. Penawaran dan penerimaan pemenuhan prestasi sebelum waktunya dapat menjadi sebab berakhirnya perjanjian, misalnya perjanjian pinjam meminjam yang pembayarannya dilakukan dengan cicilan, apabila pihak yang berhutang dapat membayar semua jumlah pinjamannya sebelum jatuh tempo, maka perjanjian dapat berakhir sebelum waktunya. 51 Pasal 1381, Kitab Undang-undang Hukum Perdata Universitas Sumatera Utara c. Pembaharuan hutang Novasi, pembaharuan hutang dapat menyebabkan berakhirnya suatu perjanjian, sebab munculnya perjanjian baru yang menyebabkan perjanjian lama yang diperbaharui berakhir. Misalnya perjanjian novasi dimana terjadi pergantian pihak debitur. d. Kompensasi atau perhitungan timbal balik, dengan cara ini adalah suatu cara penghapusan dengan jalan memperhitungkan utang piutang secara timbal balik antara kreditur dengan debitur. e. Percampuran hutang, pencampuran hutang terjadi jika kedudukan kreditur dan debitur menjadi satu, maka terjadilah secara otomatis pencampuran hutang, misalnya bila debitur menjadi ahli waris tunggal dari debitur, dan bila seorang wanita juga seorang debitur kemudian menikah dengan kreditur dalam suatu percampuran hutang. 52 f. Pembebasan hutang, pembebasan hutang ini dapat terjadi karena adanya kerelaan pihak kreditur untuk membebaskan debitur dari kewajiban membayar hutang, sehingga dengan terbebasnya debitur dari kewajiban pemenuhan hutang, maka hal yang disepakatai dalam perjanjian sebagai syarat sahnya perjanjian menjadi tidak ada, dengan demikian berakhirlah suatu perjanjian. Namun pembebasan hutang pada masa sekarang sungguh sangat sulit, hal ini disebabkan karena ketatnya persaingan ekonomi. 52 Abdulkadir Muhammad, Op.Cit, hlm. 144 Universitas Sumatera Utara g. Hapusnya barang yang diperjanjikan, jika barang yang menajadi objek suatu perjanjian musnah, maka perjanjian itu menjadi hapus asal musnahnya barang itu bukan karena kesalahan pihak debitur dan dalam hal ini pihak debitur harus membuktikannya. h. Pembatalan perjanjian, tidak terpenuhinya syarat sah perjanjian dapat menyebabkan perjanjian berakhir, misalnya karena pihak yang melakukan perjanjian tidak memnuhi syarat kecakapan hukum. i. Berlakunya suatu syarat batal, yang dimaksud dengan syarat batal adalah suatu syarat yang tidak dipenuhi, maka perjanjian itu menjadi batal atau perjanjian itu tidak pernah ada. Biasanya digantungkan pada suatu peristiwa yang terjadinya tidak tentu. j. Lewat waktu daluwarsa, daluwarsa adalah suatu alat untuk memperoleh sesuatu atau dibebaskan dari suatu perikatan dengan lewatnya waktu tertentu dan atas syarat-syarat yang ditentukan oleh undang-undang. Dengan berakhirnya perjanjian tersebut, maka para pihak kembali kepada keadaan semula seperti sebelum perjanjian itu dibuat, dan para pihak terlepas dari hak dan kewajiban yang terdapat dalam perjanjian tersebut.

B. Wanprestasi Dalam Perjanjian