I.5.3 Manajemen Strategis I.5.3.1 Definisi Manajemen Strategi
Manajemen strategi merupakan sebuah ilmu yang telah berkembang sejak akhir abad ke-20. Kesuksesan organisasi tidak terlepas dari kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan perubahan. Perubahan yang terjadi akibat perkembangan zaman berimplikasi kepada munculnya kebutuhan untuk
menyusun strategi. Menurut Jatmiko setiap organisasi baik organisasi besar maupun kecil, mengadopsi proses manajemen strategi, sehingga penting bagi
sertiap manajer organisasi untuk memahami baik konsep dan proses manajemen strategi.
20
Jauch dan Glueck dalam Jatmiko mendefinisikan manajemen strategi sebagai sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu
strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan.
21
Saat memulai usaha baru penentuan strategi tak pelak lagi menjadi sangat penting. Keputusan-keputusan harus dibuat berkenaan dengan produk jasa apa
yang akan ditawarkan, pasar apa yang akan dituju, dan bagaimana produk jasa tersebut akan bersaing dalam industri atau pasar. Bagi organisasi yang sudah
beberapa periode pun, keputusan- keputusan tersebut juga tidak kalah pentingnya. Apabila terjadi perubahan-perubahan fundamental pada lingkungan eksternal,
kondisi internal, atau tujuan-tujuan organisasi, maka organisasi tersebut perlu
20
Jatmiko. Manajemen Stratejik.Malang: UMM Press, 2003, Hal. 8
21
Jatmiko, ibid., Hal. 9
Universitas Sumatera Utara
merubah strateginya. Proses manajemen stratejik harus dipraktekkan untuk memastikan re-evaluasi secara terus-menerus dan untuk menentukan apakah
diperlukan perubahan strategi. Menurut Karhi Nisjar, manajemen Strategi merupakan ilmu yang
menggabungkan fungsi-fungsi manajemen dalam rangka pembuatan keputusan- keputusan organisasi secara strategis, guna mencapai tujuan organisasi secara
efektif dan efisien.
22
Menurut Setiawan, manfaat dari manajemen strategi yaitu meliputi: Menurut Wahyudi dalam Karhi Nisjar, manajemen strategik
adalah suatu seni dan ilmu dari pembuatan formulating, penerapan implementing dan evaluasi evaluating keputusan-keputusan strategis antar
fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan masa datang.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat diketahui bahwa manajemen strategis merupakan suatu ilmu yang menggabungkan fungsi-fungsi manajeman
dalam rangka membuat keputusan-keputusan organisasi secara strategis mulai dari perumusan strategi hingga ke evaluasi strategi yang akan dilakukan oleh sebuah
organisasi untuk mencapai tujuan organsasi secara efektif dan efisien.
I.5.3.2 Manfaat Manajemen Strategi
23
1. Menetukan batasan usaha bisnis yang akan dilakukan
22
Karhi Nisjar dan Winardi. Manajemen Strategik. Bandung: Mandar Maju, 1997, hal. 85
23
Setiawan Hari Purnomo dan Zulkieflimansyah. Manajemen Strategi sebuah konsep pengantar. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 1999, hal. 19
Universitas Sumatera Utara
2. Membantu proses identifikasi, pemilihan prioritas dan eksploitasi
kesempatan 3.
Memberikan kerangka kerja untuk meningkatkan koordinasi dan pengendalian
4. Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan
5. Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai
6. Mengintegrasikan perilaku individu ke dalam perilaku kolektif
7. Meminimalkan implikasi akibat adanya perubahan kondisi
8. Menciptakan kerangka kerja dalam komunikasi internal
9. Memberikan kedisiplinan dan formalitas manajemen.
Dari uraian di atas jelas sekali terlihat bahwa manfaat ataupun peranan manajemen strategi sudah dimulai dan dirasakan sejak proses penyusunannya.
I.5.3.3 Proses Manajemen Strategi
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa manajemen strategi merupakan suatu proses, maka tentu saja ia terikat atau terdiri dari rangkaian tahap-tahap.
Adapun tahapan-tahapan strategi menurut Setiawan yaitu:
24
1. Analisis Lingkungan
Analisis lingkungan adalah proses awal dalam manajemen strategi yang bertujuan untuk memantau lingkungan perusahaan. Secara garis besar
analisis lingkungan disini akan mencakup analisis mengenai lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternal terdiri dari
variabel-variabel peluang dan ancaman yang berada diluar organisasi,
24
Setiawan Hari Purnomo dan Zulkieflimansyah, ibid.,hal.20
Universitas Sumatera Utara
sedangkan Lingkungan internal terdiri dari variabel-variabel kekuatan dan kelemahan. Analisis internal akan mencakup analisis mengenai aktivitas
perusahaan atau bisa juga analisis mengenai sumberdaya, kapabilitas serta kompetensi inti yang dimilikinya. Hasil dari analisis lingkungan ini
setidaknya akan memberian gambaran tentang keadaan perusahaan yang biasanya disederhanakan dengan memotret SWOT Strengths,
Weaknesses, Opportunities, Threats yang dimilikinya. Analisis eksternal akan memberikan gambaran tentang peluang dan ancaman OT
sedangkan analisis internal akan memberikan gambaran tentang kekuatan dan kelemahan SW dari perusahaan.
2. Menentukan dan Menetapkan Arah Organisasi
Biasanya ada dua indikator utama yang digunakan untuk menentukan arah organisasi. Pertama adalah misinya. Misi ini berfungsi untuk menjelaskan
mengapa organisasi tersebut ada. Hal lain yang tak kalah pentingnya dalam menentukan arah perusahaan ini adalah menetapkan tujuan yang
diinginkan perusahaan, dimana tujuan ini biasanya merefleksikan target yang akan dicapai oleh organisasi.
3. Formulasi Strategi
Setelah melakukan analisis lingkungan dan menetukan kemana organisasi akan diarahkan berdasarkan visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan,
langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa organisasi akan mencapai misi dan tujuan yang telah ditetapkan tadi. Untuk itulah maka perlu
diformulasikan berbagai strategi atau cara untuk mencapai arah yang diinginkan tersebut. Formulasi strategi dalam hal ini adalah proses
Universitas Sumatera Utara
merancang dan menyelesaikan berbagai strategi yang pada akhirnya menuntun pada pencapaian misi dan tujuan organisasi. Fokus utama dari
strategi organisasi adalah bagaimana menyesuaikan diri agar dapat lebih baik dan lebih cepat bereaksi dibanding pesaing dalam persaingan yang
ada. 4.
Implementasi Strategi Setelah sebuah strategi diformulasikan, strategi tersebut dikembangkan
secara logis dalam betuk tindakan. Tahap inilah yang disebut dengan implemetasi strategi. Implementasi strategi merupakan hal yang sangat
penting dari sebuah strategi karena sebaik apapun organisasi merumuskan sebuah strategi yang akan dilaksanakan tetapi saat pelaksanaannya tidak
dilakukan dengan baik pula maka perumusan strategi hanya sebuah rumusan strategi semata.
5. Pengendalian Strategi
Pengendalian strategi adalah tahap akhir dari proses manajemen strategi. Tahap pengendalian strategi ini merupakan suatu jenis khusus dari
pengendalian organisasi yang berfokus pada pemantauan dan pengevaluasian proses manajemen strategi, dengan maksud untuk
memperbaiki dan memastikan bahwa sistem tersebut berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam tahap ini akan coba dievaluasi apakah
implementasi strategi benar-benar sesuai dengan formulasi strategi atau tidak. Atau apakah asumsi-asumsi yang digunakan dalam analisis
lingkungan masih valid atau tidak dan sebagainya. Hasil dari tahap pengendalian strategi ini akan sangat bermanfaat dan menjadi input untuk
Universitas Sumatera Utara
proses manajemen strategi selanjutnya. Dengan demikian perusahaan diharapkan akan tetap memiliki daya saing yang berkelanjutan dalam
persaingan.
Melalui hal tersebut dapat diketahui tahapan proses manajemen strategis mulai dari tahap analisis lingkungan hingga pada tahap pengendalian. Dari
tahapan diatas dapat diketahui bahwa proses penyusunan strategi itu dilakukan sedemikian rupa supaya dapat menciptakan suatu strategi yang dapat mencapai
tujuan secara efektif dan efisien.
I.5.4 Strategi Kata “strategi” berasal dari bahasa Yunani “Strategos”, yang berasal dari