sering sekali berbeda dengan adat istiadat dan nilai- nilai budaya setempat. Oleh karena itu, agar budaya Karo dapat tetap dipertaankan, maka Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo melaksanakan berbagai event seperti pesta budaya mejuah-juah dan pesta bunga buah. Diharapkan melalui
adanya kegiatan tersebut, maka seluruh masyarakat akan dapat melestarikan budaya Karo serta dapat memegang teguh nilai-nilai dan adat istiadat yang
mereka miliki.
38
4.2.4 Jaringan Kemitraan
Untuk dapat mencapai tujuan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo melakukan koordinasi dengan instansi lain dan pelaku bisnis
pariwisata. Sesuai dengan misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo, bahwa Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo memiliki
jaringan kemitraan antara berbagai instansi teknis pemerintah dan para pelaksana sektor kepariwisataan stakeholder untuk mencapai tujuan
pembangunan yang saling terkait. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo melakukan koordinasi lintas SKPD seperti dengan Dinas Perhubungan,
Dinas Kebersihan, Dinas Pekerjaan Umum dan yang lainnya. Juga dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia PHRI, dan dengan masyarakat
serta pelaku wisata lainnya seperti Berastagi Kuda Club BKC.
4.3 Kondisi obyek wisata di Kabupaten Karo Pasca Erupsi Gunung Sinabung
38
Wawancara dengan Kepala Bidang Perencanaan, Toto Budiharto, SE, MSP, Senin 22 Februari 2016
Universitas Sumatera Utara
a. Panorama Penatapan Doulu
Ketika terjadinya erupsi Gunung Sinabung pada tahun 2013 yang lalu, dirasakan bahwa debu erupsi Gunung Sinabung sampai ke lokasi
obyek wisata ini. Walaupun debu tersebut tidak secara langsung merusak produk yang di jual di warung-warung yang ada di lokasi
tersebut, tetapi sangat dirasakan terjadinya penurunan pengunjung karena wisatawan merasa khawatir untuk mengunjungi Kabupaten
Karo pada saat itu.
39
b. Pemandian Air panas Raja Berneh
Ketika terjadinya erupsi Gunung Sinabung pada tahun 2013 yang lalu, dirasakan bahwa debu erupsi Gunung Sinabung sampai ke lokasi
obyek wisata ini. Kolam-kolam yang ada di obyek wisata ini dipenuhi dengan debu. Hal tersebut juga menyebabkan terjadinya penurunan
kunjungan wisatan ke obyek wisata ini.
40
c. Pemandian Air Panas Alam Payung
Semenjak terjadinya erupsi Gunung Sinabung pada tahun 2013 yang lalu, obyek wisata ini sudah tidak pernah difungsikan. Hal ini
disebabkan karena obyek wisata ini memiliki jarak yang cukup dekat dengan Gunung Sinabung, sehingga pada saat erupsi Sinabung obyek
wisata ini benar-benar dipenuhi dengan debu erupsi Gunung Sinabung. Karena hal tersebut, saat ini kondisi obyek wisata tersebut
benar-benar sudah tidak terawat lagi bahkan ada beberapa kolam
39
Wawancara dengan penjual jagung, Sugiati, 14 Maret 2016
40
Wawancara dengan pemilik kolam, Irene, 14 Maret 2016
Universitas Sumatera Utara
yang sudah mengalami kerusakan.
41
d. Air Terjun Sikulikap
Ketika terjadinya erupsi Gunung Sinabung pada tahun 2013 yang lalu, dirasakan bahwa debu erupsi Gunung Sinabung sampai ke lokasi
obyek wisata ini tetapi tidak begitu parah. Tetapi karena kekhawatiran pengunjung yang takut untuk mengunjungi tanah Karo,
akhirnya membuat hanya sedikit orang yang mau mengunjungi obyek wisata ini.
e. Danau Lau Kawar