BAB V ANALISIS DATA
Pada bab ini, hasil penyajian data yang ada akan dianalisis dengan tetap mengacu kepada hasil interpretasi data tersebut sesuai dengan fokus kajian dalam
penelitian ini. Dari seluruh data yang telah disajikan secara menyeluruh yang diperoleh selama penelitian, baik dengan melakukan studi pustaka, melakukan
wawancara kepada informan, serta melakukan pengamatan observasi terhadap fenomena yang ada yang terkait dengan masalah penelitian ini. Dalam hal ini
peneliti menggunakan Teknik Analisis SWOT. Dalam bab ini terlebih dahulu akan diuraikan apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, ancaman serta
peluang yang dimiliki oleh sektor pariwisata Kabupaten Karo pasca erupsi gunung Sinabung.
5.1 Kekuatan
Adapun kekuatan yang dimiliki oleh sektor pariwisata Kabupaten Karo pasca erupsi gunung Sinabung adalah sebagai berikut :
a. Jarak Kabupaten Karo yang mudah dicapai dari ibukota Provinsi
b. Kabupaten Karo merupakan daerah lintas untuk menuju Kabupaten
yang lain. c.
Terdapat 26 obyek wisata baik wisata alam, budaya maupun sejarah. d.
Akses transportasi untuk menuju obyek wisata di Berastagi mudah dijangkau
e. Harga tiket yang cukup terjangkau untuk memasuki obyek wisata yang
ada di Kabupaten Karo, khusunya obyek wisata di Berastagi
Universitas Sumatera Utara
f. Kabupaten Karo memiliki kondisi alam yang potensial dan termasuk
unggul dalam bidang pertanian g.
Adanya Rencana Strategis Renstra yang dimiliki oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo
h. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo memiliki booklet
pariwisata sehingga dapat memberikan informasi tentang obyek wisata yang ada di Kabupaten Karo
5.2 Kelemahan
Adapun kelemahan yang dimiliki oleh sektor pariwisata Kabupaten Karo pasca erupsi gunung Sinabung adalah sebagai berikut :
a. Sarana dan prasarana yang dimiliki obyek wisata kurang terawat
b. Masih banyak obyek wisata yang belum tersentuh baik oleh masyarakat
maupun pemerintah c.
Rendahnya kesadaran masyarakat tentang pariwisata dan penerapan Sapta Pesona
d. Kebersihan obyek wisata yang masih rendah dan jauh dari harapan
e. Masih banyak obyek wisata yang ada di kabupaten Karo yang belum
tersentuh baik oleh pemerintah maupun masyarakat setempat, sehingga masyarakat banyak tidak mengetahui bahwa masih banyak obyek wisata
yang ada di Kabupaten Karo selain dari yang ada di kota Berastagi. Pedagang yang berjualan di sekitar obyek wisata menjual barang
dagangannya dengan harga yang tidak wajar sehingga wisatawan cenderung membeli makanan dari luar wilayah obyek wisata.
Universitas Sumatera Utara
f. Produk pariwisata Kabupaten Karo yang monoton
g. Terbatasnya anggaran untuk pengembangan sektor pariwisata
h. Sebagaian besar obyek wisata yang ada di kabupaten Karo lesu karena
sepi pengunjung.
5.3 Peluang