Melakukan kerjasama dengan pihak luar sangat membantu dalam perkembangan obyek wisata yang ada di kabupaten Karo. Seperti
bekerjasama dengan hotel-hetel dan travel-travel wisata yang ada di Kabupaten Karo, selain dapat meningkatkan pendapatan obyek
wisata, kerjasama antara industri bisnis pariwisata dengan pihak pengelola obyek wisata yang ada di kabupaten Karo juga akan
meningkat. 8.
Memperbaiki serta memperbaharui sarana dan prasarana yang sudah ada di setiap lokasi obyek wisata yang ada di kabupaten Karo. Dengan
memperbaiki sera memperbaharui sarana dan prasarana yang ada obyek wisata yang ada di kabupaten Karo dapat memberikan
kenyamanan dan meningkatkan ketertarikan bagi wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata yang ada di kabupaten Karo. Selain itu,
masyarakat sekitar objek wisata dan pengungjung juga diajak untuk merawat dan menjaga sarana dan prasarana yang ada dengan baik
demi terciptanya kenyamanan bersama. 9.
Mensosialisasikan kepada pedagang agar menjual barang dagangannya dengan harga yang sewajarnya. Dengan demikian, daya
beli pengunjung juga akan bertambah dan meningkat seiring dengan peningkatan jumlah pendapatan pedagang tersebut.
5.6 Strategi dan Program Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Karo
Setelah peneliti melakukan penelitian, peneliti menemukan bahwa ternyata sektor kepariwisataan kabupaten Karo telah memiliki strategi bahkan
Universitas Sumatera Utara
program-program dalam pengembangannya ke depan yang tertuang dalam Rencana Strategis Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Karo 2011-2015.
Adapun strategi pengembangan yang diperoleh peneliti dilapangan seperti kutipan di bawah ini :
1. Memanfaatkan keunggulan komperatif potensi wisata untuk
meningkatkan daya saing. 2.
Pembenahan aspek fundamental pariwisata yaitu keamanan, kebersihan, ketertiban umum, keindahan dan sosial budaya.
3. Mengembangkan pemasaran dan promosi pariwisata melalui pemanfaatan
teknologi komunikasi internet sebagai sumber informasi dan sarana promosi.
4. Meningkatkan aksessibilitas ked an antar obyek-obyek wisata.
5. Mempersiapkan perangkat peraturan kepariwisataan.
6. Meningkatkan SDM baik aparatur pariwisata maupun masyarakat.
7. Membuka peluang yang sebesar-besarnya untuk bermitra dengan luar
negeri maupun antar daerah. 8.
Memanfaatkan budaya karo menjadi produk pariwisata yang layak dijual. 9.
Menciptakan iklim investasi yang kondusif. 10.
Mengintensifkan pelaksanaan pengutipan retribusi pariwisata. Adapun program dan kegiatan pengembangan yang diperoleh peneliti
dilapangan adalah sebagai berikut : 1.
Program pengembangan pemasaran pariwisata Program ini diimplementasikan melalui kegiatan-kegiatan seperti :
a. Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam pemasaran
Universitas Sumatera Utara
pariwisata b.
Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan luar negeri
c. Mengikuti event wisata di dalam Provinsi Sumatera Utara
d. Penyelenggaraan pesta budaya bunga dan buah
e. Penyelenggaraan event wisata daerah
2. Program pengelolaan kekayaan budaya
Program ini diimplementasikan melalui kegiatan-kegiatan seperti : a.
Penampilan kesenian Karo b.
Pembuatan VCD tarian Karo c.
Pelatihan perangkat kesenian Karo d.
Pembinaan sanggar tari e.
Pelatihan Ndikar f.
Penyelenggaraan pesta budaya bunga dan buah g.
Pelatihan tari karo pada PNS dan generasi muda h.
Penyuluhan budaya Karo kepada masyarakat i.
Pelatihan tata busana tradisional karo untuk masyarakat j.
Pendataan benda peninggalan sejarah cagar budaya Kabupaten Karo
k. Melaksanakan event budaya daerah dua kali setahun
l. Melaksanakan hiburan secara rutin di Berastagi
3. Program pengembangan destinasi pariwisata
Program ini diimplementasikan melalui kegiatan-kegiatan seperti : a.
Peningkatan sarana dan prasarana obyek wisata
Universitas Sumatera Utara
b. Pengembangan daerah tujuan wisata
c. Pengembangan sosialisasi dan penerapan serta pengawasan
standarisasi d.
Penataan obyek wisata alam e.
Pembangunan museum Karo f.
Penyusunan detail design gapura di pintu masuk obyek wisata Gundaling, LAG Sibayak, Sipiso-piso dan Desa Kutarayat Lau
Kawar g.
Pembangunan gapura pintu masuk obyek wisata h.
Pemeliharaan obyek wisata alam i.
Studi perencanaan obyek wisata alam j.
Pinjam pakai kawasan hutan untuk pengembangan pariwisata k.
Revitalisasi Paviliun Pemerintah Kabupaten Karo Area PRSU Medan
4. Program pengembangan kemitraan
Program ini diimplementasikan melalui kegiatan-kegiatan seperti : a.
Pengembangan sumber daya manusia dan profesionalisme bidang pariwisata
b. Pembuatan plank informasi di obyek wisata dan Tahura
Melalui setiap program dan kegiatan yang telah diuraikan diatas, peneliti mendapati bahwa belum adanya strategi baru yang khusus , yang dilakukan oleh
pihak pejabat pemerintah untuk menanggulangi kelesuan sektor pariwisata kabupaten Karo pasca erupsi gunung Sinabung. Hanya saja strategi yang telah
ada tersebut diolah kembali, seperti mengadakan event pesta bunga dan buah di
Universitas Sumatera Utara
kabupaten Karo yang beberapa tahun belakangan ini sudah tidak pernah dilakukan lagi. Hingga pada tahun 2015 yang lalu, kegiatan ini dilakukan
kembali dengan tujuan untuk dapat menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa sebagian besar kondisi obyek wisata di kabupaten Karo berada pada zona aman.
Melalui kegiatan ini diharapkan agar dapat mengurangi kekhawatiran masyarakat luas untuk mengunjungi kabupaten Karo.
Tetapi walaupun tidak ada strategi khusus dari pihak pejabat pemerintah, masyarakat, pelaku bisnis wisata, dan para aktivis pariwisata justru
memanfaatkan erupsi gunung Sinabung menjadi peluang untuk mendongkrak kembali kepariwisataan kabupaten Karo. Seperti dengan mulai mengembangkan
konsep volcano tourism wisata gunung api. Kagiatan ini mulai banyak diminati oleh wisatawan dan tentunya kegiatan ini memiliki peluang yang besar untuk
meningkatkan kepariwisataan Karo mengingat hingga saat ini gunung Sinabung masih terus erupsi. Sehingga kegiatan wisata gunung api ini sangat baik untuk
dikembangkan. Selain itu, masyarakat yang tinggal di daerah desa Tiga Pancur, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo juga sudah mulai melihat peluang
dari kegiatan wisata gunung api ini. Karena dari lokasi ini para penunjung dapat melihat dengan jelas kondisi gunung Sinabung, bahkan pada malam hari dapat
terlihat dengan jelas lava pijar yang disemburkan oleh gunung Sinabung, akhirnya banyak orang yang menjadi tertarik untuk mengunjungi tempat ini.
Sehingga masyarakat yang tinggal di daerah ini mulai menangkap peluang dari hal tersebut yaitu dengan cara membuat warung dan membangun pondok di
lokasi tersebut sehingga para pengunjung dapat dengan lebih nyaman menikmati pemandangan erupsi gunung Sinabung tersebut
Universitas Sumatera Utara
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan oleh peneliti tentang strategi pengembangan pariwisata pasca erupsi gunung Sinabung di
Kabupaten Karo, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1.
Walaupun banyak dampak negatif terhadap sektor pariwisata kabupaten Karo yang ditimbulkan akibat erupsi gunung Sinabung, tetapi ternyata
melalui peristiwa tersebut ada satu peluang yang dapat dikembangkan untuk mendongkrak kembali kepariwisataan Karo, yaitu dengan
mengembangkan konsep volcano tourism wisata gunung api. 2.
Walaupun banyak dampak negatif terhadap sektor pariwisata kabupaten Karo yang ditimbulkan akibat erupsi gunung Sinabung, tetapi ternyata
masih ada sisi positif yang ditimbulkan melalui peristiwa tersebut yaitu munculnya daerah obyek wisata yang baru di kabupaten Karo.
3. Belum adanya strategi baru yang khusus dilakukan oleh Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Karo untuk menanggulangi kelesuan sektor pariwisata kabupaten Karo pasca erupsi gunung
Sinabung, tetapi hanya melakukan pengolahan kembali terhadap strategi dan program yang telah ada sebelumnya. Seperti melaksanakan kembali
kegiatan pesta bunga dan buah Berastagi yang telah lama tidak diadakan, yang bertujuan untuk menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa masih
banyak obyek wisata di kabupaten Karo yang berada pada zona aman dari erupsi gunung Sinabung.
Universitas Sumatera Utara