Strategi Kata “strategi” berasal dari bahasa Yunani “Strategos”, yang berasal dari

proses manajemen strategi selanjutnya. Dengan demikian perusahaan diharapkan akan tetap memiliki daya saing yang berkelanjutan dalam persaingan. Melalui hal tersebut dapat diketahui tahapan proses manajemen strategis mulai dari tahap analisis lingkungan hingga pada tahap pengendalian. Dari tahapan diatas dapat diketahui bahwa proses penyusunan strategi itu dilakukan sedemikian rupa supaya dapat menciptakan suatu strategi yang dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

I.5.4 Strategi Kata “strategi” berasal dari bahasa Yunani “Strategos”, yang berasal dari

kata Stratos yang berarti militer dan Ag yang artinya memimpin. Berdasarkan pemaknaan ini, maka kata strategi pada awalnya bukan kosa kata disiplin ilmu manajemen, namun lebih dekat dengan bidang kemiliteran. Menurut Hunger, strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan organisasi akan mencapai misi dan tujuannya. 25 Jatmiko mendeskripsikan strategi sebagai suatu cara dimana organisasi akan mencapai tujuan-tujuannya, sesuai dengan peluang-peluang dan ancaman- ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi serta sumberdaya dan kemampuan internal organisasi. Berdasarkan pada definisi tersebut, terdapat tiga faktor yang mempunyai pengaruh penting pada strategi, yaitu lingkungan eksternal, sumberdaya dan kemampuan internal, serta tujuan yang akan dicapai. Intinya, 25 Hunger J. David Thomas L. Wheelen. Manajemen Strategis. Yogyakarta: ANDI, 2001, hal. 16 Universitas Sumatera Utara suatu strategi organisasi memberikan dasar-dasar pemahaman tentang bagaimana organisasi itu akan bersaing dan survive. 26 Secara khusus, strategi adalah penempaan misi organisasi, penetapan sasaran organisasi dengan mengingat kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai. Berdasarkan defenisi di atas maka strategi organisasi adalah suatu kebijakan dasar organisasi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Peranan yang dimainkan oleh strategi tersebut adalah sebagai penentu arah yang harus ditempuh oleh organisasi yang bersangkutan. Berdasarkan pengertian ahli diatas dapat diartikan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang disusun secara matang dan memiliki keunggulan serta mengalami inovasi guna mencapai tujuan organisasi dengan memperhatikan lingkungan internal dan eksternal organisasi. 27 1. Mengenai apa yang hendak dilakukan organisasi, disini strategi didefenisikan sebagai program yang luas untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan melaksanakan misi organisasi. Karena program mengacu pada peranan yang aktif, sadar dan rasional yang dimainkan oleh manajer dalam merumuskan strategi organisasi. Selain itu strategi juga dapat disoroti sekurang-kurangnya dari dua perspektif yang berbeda yaitu : 26 Jatmiko. Manajemen Stratejik. Malang: UMM Press, 2003, hal. 4 27 George A. Steiner dan John B. Miner. 1997. Kebijakan dan Strategi Manajemen. Jakarta: Erlangga, hal 18. Universitas Sumatera Utara 2. Mengenai masalah apa sesungguhnya yang dilakukan oleh sebuah organisasi, maksudnya bahwa strategi merupakan tanggapan organisasi yang dilakukan terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Dari beberapa pengertian tersebut dapat diketahui bahwa, secara sederhana strategi merupakan cara yang digunakan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuannya.

I.5.4.1 Kriteria Analisis Strategi

Jatmiko menggunakan kriteria analisis strategi sebagai berikut: 28 1. Kesesuaian dengan lingkungan eksternal Strategi harus konsisten dengan semua unsur-unsur penting lingkungan eksternal. 2. Kesesuaian dengan lingkungan internal Satu hal yang penting untuk diketahui adalah apakah strategi konsisten dengan budaya organisasi, kapabilitas, dan sumberdaya organisasi. 3. Dapat diukur Sedapat mungkin, hasil dari suatu strategi harus dapat diukur keberhasilan atau kegagalannya. 4. Konsisten dengan misi organisasi Salah satu analisis fundamental setiap strategi adalah konsistensinya dengan nilai-nilai, keyakinan dasar, serta tujuan-tujuan utama organisasi. 5. Cukup tersedia sumber daya 28 Jatmiko. Ibid., Hal 10-11 Universitas Sumatera Utara Sumberdaya sebaiknya dipertimbangkan baik sumber daya uang, sumberdaya fisik, serta sumberdaya manusia yang terampil. 6. Keunggulan bersaing Strategi organisasi harus memiliki keunggulan kompetitif yang tidak dimiliki oleh para pesaingnya. 7. Dukungan dari para manajer kunci Jika strategi baru tidak didukung oleh para manajer di dalam perusahaan maka strategi itu akan gagal. Dalam banyak kasus dukungan ini dapat diperoleh secara sederhana dengan melakukan konsultasi kepada para staf yang berpengaruh dalam proses formulasi dan analisis strategi. 8. Fleksibilitas Strategi harus dapat dimodifikasi sesuai dengan perubahan lingkungan. 9. Motivasi Karyawan perlu dirangsang oleh strategi-strategi yang konsevatif, dan dipersiapkan untuk mendorong dirinya sendiri untuk strategi-strategi yang mereka yakini. 10. Kejelasan Semua strategi harus tertulis secara eksplisit dan dikomunikasikan ke seluruh bagian dan tingkatan di dalam organisasi. 11. Resiko Organisasi mempunyai cukup alasan untuk mengetahui profil resiko dalam struktur manajemennya. Bagaimanapun merupakan hal yang sangat penting mengetahui dengan pasti bahwa strategi berimplikasi pada tingkat Universitas Sumatera Utara ambang batas atas dan bawah suatu resiko yang dapat diterima oleh manajer.

I.5.4.2 Ciri dan Manfaat Strategi

Hasil akhir dari strategi adalah sebuah rencana yang diberlakukan oleh pimpinan sebuah organisasi yang mengacu kepada arah perjalanan sebuah organisasi dimasa yang akan datang. Sebuah strategi yang telah dirumuskan akan mengalami perubahan ketika sebuah organisasi akan mengalami perubahan lingkungan yang ada. Ciri-ciri strategi menurut Pardede adalah sebagai berikut: 29 1. Mempengaruhi setiap tingkat manajemen Keputusan dari rangkaian kegiatan strategi akan mempengaruhi setiap tingkat manajemen strategi mulai dari manajemen tertinggi hingga manajemen terendah dari organisasi. 2. Menimbulkan pengaruh dalam jangka panjang Pembuatan putusan-putusan strategi dapat dibuat dalam waktu yang lebih singkat, namun keputusan yang dibuat dalam waktu singkat tersebut akan berpengaruh terhadap jangka panjang dari aktivitas sebuah orgnanisasi. 3. Berwawasan masa depan Putusan strategi didasari oleh sebuah analisis yang menyangkut masa yang akan datang seperti peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan dari organisasi. 4. Mempengaruhi seluruh bagian dari organisasi 29 Pontas M. Pardede. Manajemen Strategik dan Manajemen Perusahaan. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011, hal. 57 Universitas Sumatera Utara Bagian dari organisasi merupakan sebuah sistem yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain, maka ketika putusan-putusan strategi mempengaruhi satu bidang maka secara otomatis akan mempengaruhi bidang lainnya. 5. Berwawasan terbuka Setiap kegiatan yang terjadi dalam sebuah organisasi tentu saja selalu dipengaruhi oleh berbagai hal yang terdapat diluar organisasi. Oleh karenanya keputusan strategi itu harus berwawasan terbuka karena dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan luar organisasi. 6. Memberikan kerangka pengambilan keputusan pada manajemen tingkat yang lebih rendah. Manajer tertinggi merupakan orang yang paling bertanggungjawab dalam berjalannya sebuah organisasi. Oleh sebab itu, putusan strategi menjadi sebuah landasan kerangka berpikir dari manajer tingkat yang lebih rendah untuk mengambil sebuah keputusan sehingga tidak bertentangan dengan manajer tertinggi dan arah tujuan organisasi. 7. Membutuhkan sumber daya Sebuah keputusan strategi akan memerlukan penambahan sumber daya yang relevan untuk mendukung dan menjalankan strategi tersebut. Manfaat strategi dalam organisasi menyangkut tentang perkembangan organisasi. Diharapkan dapat menunjukkan pertumbuhan kearah yang positif, sehingga mampu bertahan dan menjadi organisasi yang unggul. Dirgantoro menyatakan beberapa manfaat dari strategi, yakni: 30 30 Dirgantoro. Manajemen Strategi. Jakarta: PT. Gramedia, 2011, hal. 9 Universitas Sumatera Utara 1. Sebagai sarana untuk mengkomunikasikan tujuan organisasi dan menentukan jalan yang mana yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan. 2. Untuk meningkatkan keuntungan organisasi organisasi walaupun kenaikan keuntungan organisasi bukan secara otomatis dengan menerapkan strategi. 3. Membantu mengidentifikasi, memprioritaskan dan mengeksploitasi peluang. 4. Menyiapkan pandangan terhadap manajemen masalah. 5. Menggambarkan kerangka kerja untuk meningkatkan koordinasi dan control terhadap aktivitas. 6. Meminimumkan pengaruh dan perubahan. 7. Memungkinkan keputusan utama untuk mendukung tujuan yang ditetapkan. 8. Memungkinkan alokasi waktu dan sumber daya yang efektif. 9. Membantu perilaku yang lebih terintegrasi. Melalui ciri dan manfaat strategi diatas, semakin dipahami bahwa strategi memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah organisasi, karena begitu banyak manfaat dari strategi yang memiliki pengaruh yang positif bagi organisasi tersebut dalam rangka mencapai tujuannya.

I.5.4.3 Strategi Pengembangan Pariwisata

Strategi pengembangan kepariwisataan bertujuan untuk mengembangkan produk dan pelayanan yang berkualitas, seimbang, dan bertahap. Langkah pokok dalam strategi pengembangan kepariwisataan menurut Suwantoro, dalam jangka pendek dititikberatkan pada optimasi, terutama untuk: 31 31 Gamal Suwantoro. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta : Andi Ofset, 2005, hal. 55 Universitas Sumatera Utara 1. Memertajam dan memantapkan citra kepariwisataan; 2. Meningkatkan mutu tenaga kerja; 3. Meningkatkan mutu pengelolaan; 4. Memanfaatkan produk yang ada; 5. Memperbesar saham dari pasar pariwisata yang telah ada. Dalam jangka menengah dititik-beratkan pada konsolidasi, terutama dalam: 1. Memantapkan ciri kepariwisataan Indonesia; 2. Mengkonsolidasikan kemampuan pengelolaan; 3. Mengembangkan dan diversifikasi produk; 4. Mengembangkan jumlah dan mutu tenaga kerja . Dalam jangka panjang dititik-beratkan pada pengembangan dan penyebaran dalam: 1. Pengembangan kemampuan pengelolaan; 2. Pengembangan dan penyebaran produk dan pelayanan; 3. Pengembangan pasar pariwisata baru; 4. Pengembangan mutu dan jumlah tenaga kerja. Menurut James J. Spillane suatu obyek wisata harus meliputi lima unsur yang penting agar wisatawan dapat merasa puas dalam menikmati perjalanannya, maka obyek wisata harus meliputi : 32 32 James.J.Spillane .Pariwisata Indonesia : Siasat Ekonomi dan Rekayasa Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius, 1994, hal. 63-72 1. Atraksi Universitas Sumatera Utara Atraksi merupakan pusat dari industri pariwisata. Menurut pengertiannya atraksi mampu menarik wisatawan yang ingin mengunjunginya. Motivasi wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat tujuan wisata adalah untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhannya. Biasanya mereka tertarik pada suatu lokasi karena ciri- ciri khas tertentu. Ciri-ciri khas yang menarik wisatawan adalah: a Keindahan alam b Iklim dan cuaca c Kebudayaan d Sejarah e Etnik f Aksesibilitas 2. Fasilitas Fasilitas cenderung berorientasi pada atraksi disuatu lokasi karena fasilitas harus dekat dengan pasarnya. Fasilitas cenderung mendukung pertumbuhan dan cenderung berkembang pada saat yang sama atau sesudah atraksi berkembang. Jumlah dan jenis fasilitas tergantung kebutuhan wisatawan. Fasilitas juga harus sesuai dengan kualitas dan harga yang ditawarkan serta sesuai dengan kemampuan membayar dari wisatawan yang mengunjungi tempat tersebut. 3. Infrastruktur Atraksi dan fasilitas tidak dapat tercapai dengan mudah kalau belum ada infrastruktur dasar. Infrastruktur termasuk semua konstruksi di bawah dan di atas Universitas Sumatera Utara tanah dan suatu wilayah atau daerah. Yang termasuk infrastruktur penting dalam pariwisata adalah : 1.Ketersediaan air Kualitas air yang cukup sangat esensial atau sangat diperlukan. Seperti penginapan membutuhkan 350 sampai 400 galon air per kamar per hari. 2.Sumber listrik dan energi Suatu pertimbangan yang penting adalah penawar tenaga energy yang tersedia pada jam pemakaian yang paling tinggi atau jam puncak peak hours. Ini diperlukan supaya pelayanan yang ditawarkan terus menerus. 3.Jaringan komunikasi Walaupun banyak wisatawan ingin melarikan diri dari situasi biasa yang penuh dengan ketegangan, sebagian masih membutuhkan jasa-jasa telepon danatau telgram yang tersedia. 4.Sistem pembuangan kotoranpembuangan air Kebutuhan air untuk pembuangan kotoran memerlukan kira-kira 90 dari permintaan akan air. Jaringan saluran harus didesain berdasarkan permintaan puncak atau permintaan maksimal. 5.Jasa-jasa kesehatan Jasa kesehatan yang tersedia akan tergantung pada jumlah tamu yang diharapkan, umumnya, jenis kegiatan yang dilakukan atau faktor-faktor geografis lokal. 6.Jalan-jalanjalan raya Ada beberapa cara membuat jalan raya lebih menarik bagi wisatawan : 1. Menyediakan pemandangan yang luas dari alam semesta Universitas Sumatera Utara 2. Membuat jalan yang naik turun untuk variasi pemandangan 3. Mengembangkan tempat dengan pemandangan yang indah 4. Membuat jalan raya dengan dua arah yang terpisah tetapi sesuai dengan keadaan tanah 5. Memilih pohon yang tidak terlalu lebat supaya masih ada pemandangan yang indah. 7.Transportasi Ada beberapa usul mengenai pengangkutan dan fasilitas yang dapat menjadi semacam pedoman termasuk : a. Informasi lengkap tentang fasilitas, lokasi terminal, dan pelayanan pengangkutan lokal ditempat tujuan harus tersedia untuk semua penumpang sebelum berangkat dari daerah asal. b. Sistem keamanan harus disediakan di terminal untuk mencegah kriminalitas. c. Suatu sistem standar atau seragam untuk tanda-tanda lalu lintas dan simbol-simbol harus dikembangkan dan dipasang di semua bandara udara. d. Sistem informasi harus menyediakan data tentang informasi pelayanan pengangkutan lain yang dapat dihubungi diterminal termasuk jadwal dan tarif. e. Informasi terbaru dan sedang berlaku, baik jadwal keberangkatan atau kedatangan harus tersedia di papan pengumuman, lisan atau telepon. f. Tenaga kerja untuk membantu para penumpang. g. Informasi lengkap tentang lokasi, tarif, jadwal, dan rute dan pelayanan pengangkutan lokal. Universitas Sumatera Utara h. Peta kota harus tersedia bagi penumpang. 8. Hospitality keramahtamahan Wisatawan yang sedang berada dalam lingkungan yang belum mereka kenal, maka kepastian akan jaminan keamanan dan kenyamanan sangatlah penting khususnya bagi wisatawan asing. Salah satu model pengembangan pariwisata adalah pariwisata berbasis masyarakat. Pola pariwisata seperti ini bisa memberi berbagai keuntungan selain peningkatan pendapatan, dapat pula mendukung pembangunan berwawasan lingkungan hidup, pelestarian budaya lokal, pemberdayaan masyarakat, menambah sumber pendapatan masyarakat tanpa menciptakan ketergantungan pada satu usaha saja, dan pemerataan pendapatan di antara masyarakat. Pariwisata berbasis masyarakat adalah pengembangan pariwisata dengan tingkat keterlibatan masyarakat setempat yang tinggi dan dapat dipertanggung-jawabkan dari aspek sosial dan lingkungan hidup. Salah satu harapan pariwisata berbasis masyarakat adalah agar pembagian keuntungan dari usaha pariwisata lebih banyak diterima langsung oleh masyarakat. Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat menggunakan pendekatan kerjasama antar para pihak termasuk pemerintah, masyarakat, usaha pariwisata, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM serta perguruan tinggi dan lembaga penelitian pada semua tahap. Untuk mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat, terutama pada tahap awal, pendampingan masyarakat dibutuhkan agar masyarakat terlibat dalam seluruh proses pengembangan milai dari tahap Universitas Sumatera Utara perencanaan. Masyarakat merupakan pemain kunci dalam proses perencanaan dan pelaksanaan. 33 Dari beberapa ulasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pariwisata berbasis masyarakat adalah pariwisata dimana masyarakat atau warga setempat Pariwisata berbasis masyarakat adalah bentuk pembangunan pariwisata yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam kemandirian dan pengambilan keputusan. Pariwisata berbasis masyarakat merupakan kesempatan berharga dan penting untuk pemberdayaan masyarakat. Melalui keterlibatan masyarakat, keterampilan dan rasa percaya diri masyarakat akan semakin berkembang. Peningkatan pemberdayaan masyarakat tidak hanyamerupakan kunci keberhasilan pariwisata berbasis masyarakat, tetapi untuk pembangunan masyarakat secara keseluruhan. Pariwisata berbasis masyarakat sebagai sebuah pendekatan pemberdayaan yang melibatkan dan meletakkan masyarakat sebagai pelaku penting dalam konteks paradigma baru pembangunan yakni pembangunan yang berkelanjutan sustainable development paradigm. Pariwisata berbasis masyarakat merupakan peluang untuk menggerakkan segenap potensi dan dinamika masyarakat, guna mengimbangi peran pelaku usaha pariwisata skala besar. Pariwisata berbasis masyarakat bukan berarti upaya kecil dan lokal semata, tetapi perlu diletakkan dalam konteks kerjasama masyarakat secara global. 33 http:www.google.co.idurl?q=http:www.cifor.orgacmdownloadpubKabarKabar252019.p df, diakses pada tanggal 3 Februari, pukul 21:42 WIB Universitas Sumatera Utara memainkan peranan penting dan utama dalam pengambilan keputusan mempengaruhi dan memberi manfaat terhadap kehidupan dan lingkungan mereka. Strategi pengembangan pariwisata yang berbasis masyarakat dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu; strategi pertama dengan merancang berbagai produk wisata seperti misalnya paket-paket wisata. Strategi kedua yaitu meningkatkan kemampuan, keterampilan dan kompetensi masyarakat dalam mengelola wisata. 34 Menurut Sudarmo, analisis SWOT terdiri dari 4 faktor yaitu :

I.5.5 Analisis SWOT