b. Umur
Diabetes mellitus tipe 2 dapat terjadi pada semua kelompok umur. DM tipe 2 dapat terjadi akibat gangguan autoimun yang ditandai dengan kerusakan
sel-sel beta langerhans. Diabetes Mellitus tipe 2 banyak ditemukan pada usia dewasa karena berhubungan dengan degenerasi atau penurunan organ yang
berakibat pada menurunnya fungsi endokrin Bustan, 2007. Kebanyakan kasus DM tipe 2 terjadi sesudah umur 40 tahun karena pada umur lebih dari 40 tahun
umumnya manusia mengalami penurunan fisiologis yang secara dramatis menurun dengan cepat dan penurunan ini berisiko pada penurunan fungsi
endokrin pankreas untuk memproduksi insulin Riyadi, 2008.
c. Pola makan yang salah
Perkembangan gaya hidup seperti pola makan yang salah mempercepat peningkatan kasus DM tipe 2 di Indonesia. Makanan yang kaya akan kolestrol,
lemak, dan natrium muncul sebagai tren menu makanan dan didukung dengan meningkatnya konsumsi minuman kaya akan gula Tara, 2002.
Pola makan di perkotaan telah bergeser dari pola makan tradisional yang mengandung banyak karbohidrat dan serat dari sayuran ke pola makan kebarat-
baratan dengan komposisi makanan yang terlalu banyak mengandung protein, lemak, gula, garam, dan mengandung sedikit serat. Konsumsi lemak yang berlebih
tersebut disimpan tubuh dalam bentuk jaringan lemak sehingga reaksi tubuh adalah menambah hormon insulin untuk mengolahnya. Perubahan pola makan
yang mengandung lemak lebih tinggi dibandingkan karbohidrat dan serat merupakan pola makan berisiko untuk terjadinya penyakit DM tipe 2. Pola makan
Universitas Sumatera Utara
yang tidak teratur dan cenderung terlambat juga akan berperan pada ketidakstabilan kerja pankreas.
d. Obesitas
Obesitas mengakibatkan sel-sel pankreas mengalami hipertropi yang akan berpengaruh terhadap penurunan produksi insulin. Hipertropi pankreas
disebabkan karena peningkatan beban metabolisme glukosa pada penderita obesitas untuk mencukupi energi sel yang terlalu banyak. Konsumsi kalori lebih
dari yang dibutuhkan tubuh akan menyebabkan sebagian kalori disimpan dalam bentuk lemak. Pada orang obesitas, respon sel pankreas terhadap peningkatan
glukosa darah berkurang. Terdapat korelasi bermakna antara obesitas dengan kadar glukosa darah.
Pada derajat kegemukan dengan Indeks Massa Tubuh IMT 23 dapat menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah menjadi ≥200 mgdl. Bila IMT
seseorang yang mengalami obesitas mencapai 30, maka akan 30 kali lebih mudah terkena DM tipe 2 daripada orang dengan berat badan normal IMT = 22. Bila
IMT 35, kemungkinan terkena diabetes menjadi 90 kali lipat Tandra, 2008.
e. Faktor kehamilan