riwayat melahirkan bayi yang beratnya ≥400 gr, hipertensi, kolestrol, wanita dengan riwayat penderita PCOS, riwayat toleransi glukosa terganggu atau glukosa
darah puasa terganggu, dan keadaan lain yang berhubungan dengan resistensi insulin. Untuk kelompok risiko tinggi yang hasil pemeriksa penyaringnya negatif,
penyaringan ulangan dilakukan tiap tahun. Bagi kelompok usia 45 tahun tanpa faktor risisko, penyaringan dapat dilakukan setiap 3 tahun atau lebih cepat
tergantung dari klinis masing-masing orang.
b. Penatalaksanaan Medis Diabetes Mellitus Tipe 2
Intervensi farmakologik ditambahkan jika sasaran glukosa darah belum tercapai dengan pengaturan makanan. Dalam pengobatan ada 2 macam obat yang
diberikan yaitu pemberian obat secara oral atau disebut juga obat hipoglikemik oral OHO dan pemberian secara injeksi yaitu insulin. Selain dua macam
pengobatan tersebut, dapat juga dilakukan dengan terapi kombinasi yaitu dengan memberikan kombinasi dua atau tiga kelompok OHO jika dengan OHO tunggal
sasaran kadar glukosa darah masih belum tercapai, dapat juga menggunakan kombinasi OHO dengan insulin apabila terjadi kegagalan pemakaian OHO baik
tunggal maupun kombinasi.
b.1 Obat Hipoglikemik Oral OHO
OHO biasanya diberikan pada pasien DM tipe 2 jika diet dan olahraga gagal menurunkan kadar gula darah. Berdasarkan cara kerjanya, OHO dibagi
menjadi 4 golongan yaitu golongan pemicu sekresi insulin sulfonilurea dan glinid, golongan penambahan sensitivitas terhadap insulin tiazolidindion dan
metformin, golongan menghambat cara kerja insulin alfa glukosidase inhibitor, dan golongan peningkat sensitifitas insulin sensitizingagent.
Universitas Sumatera Utara
Golongan sulfonilurea diberikan pada pasien yang tidak gemuk karena meningkatkan sekresi insulin oleh sel pankreas, misalnya Glibenklamid.
Golongan glinid merupakan obat yang cara kerjanya sama dengan sulfonilurea dengan penekanan pada sekresi insulin fase pertama, misalnya. Cara kerja
golongan ini adalah merangsang sel pankreas untuk mengeluarkan insulin. Jadi, golongan sulfonilurea dan glinid hanya bekerja bila sel-sel utuh, menghalangi
peningkatan insulin, mempertinggi kepekaan jaringan terhadap insulin, dan menekan pengeluaran glukagon.
Golongan tiazolidindion mempunyai efek menurunkan resistensi insulin dengan meningkatkan jumlah protein pengangkut glukosa, misalnya Pioglitazon.
Golongan metformin berfungsi mengurangi produksi glukosa hati, misalnya Glucophage. Cara kerja golongan ini tidak merangsang sekresi insulin. Golongan
ini dapat menurunkan kadar gula darah menjadi normal dan istimewanya tidak pernah menyebabkan hipoglikemia. Efek samping penggunaan obat ini
metformin menyebabkan anoreksia, neusea, nyeri abdomen dan diare. Golongan alfa glukosidase inhibitor berfungsi mengurangi absorbsi
glukosa di usus halus sehingga menurunkan kadar glukosa darah sesudah makan dan menurunkan hiperglikemia post prandial, misalnya Akarbose. Golongan
insulin sensitizing agent mempunyai efek farmakologi meningkatkan sensitifitas berbagai masalah akibat resistensi insulin tanpa menyebabkan hipoglikemia.
b.2 Insulin