Kategori Komplikasi Penderita DM Tipe 2 dengan Komplikasi Pengobatan Penderita DM Tipe 2 dengan Komplikasi

41,9 35,1 23 Kategori Komplikasi Komplikasi Kronik Komplikasi Akut dan Kronik Komplikasi Akut menimbulkan komplikasi akut berupa koma hipoglikemia dan hiperglikemia ketoasidosis maupun non ketoasidosis Soewondo, 2007. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Tampubolon 2015 di RS. St. Elisabeth Medan yang mendapatkan proporsi terbesar komplikasi DM tipe 2 adalah komplikasi hipertensi 17,7 diikuti oleh penyakit jantung koroner 14,2.

5.3 Kategori Komplikasi Penderita DM Tipe 2 dengan Komplikasi

Distribusi penderita DM tipe 2 dengan komplikasi yang dirawat inap di RSUD Dr. R. M. Djoelham Binjai pada tahun 2014 – 2015 berdasarkan kategori komplikasi dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 5.8 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita DM Tipe 2 dengan Komplikasi yang Dirawat Inap Berdasarkan Kategori Komplikasi di RSUD Dr. R. M. Djoelham Binjai Tahun 2014 – 2015 Berdasarkan gambar 5.8 di atas, diketahui bahwa proporsi terbesar penderita DM tipe 2 dengan komplikasi berdasarkan kategori komplikasi yaitu Universitas Sumatera Utara komplikasi kronik 41,9, diikuti oleh komplikasi akut dan kronik 35,1, dan yang terkecil adalah komplikasi akut 23. Data tersebut menunjukkan bahwa penderita DM tipe 2 dengan komplikasi datang memeriksakan dirinya ke RSUD Dr. R. M. Djoelham Binjai setelah terjadi komplikasi kronik. Pasien tidak menyadari bahwa beberapa tahun sebelumnya telah menderita DM. Komplikasi kronik DM tipe 2 terjadi karena kontrol glukosa dan tekanan darah yang tidak baik pada penderita DM tipe 2. Kontrol glukosa dan tekanan darah yang baik pada penderita DM tipe 2 dapat mencegah dan memperlambat timbulnya komplikasi kronik. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sinaga 2012 di RS. Vita Insani Pematang Siantar bahwa proporsi terbesar komplikasi DM adalah komplikasi kronik 89,4. Begitu juga dengan penelitian Tarigan 2011 di RSU Herna Medan yang mendapatkan proporsi terbesar komplikasi DM adalah komplikasi kronik 85,1.

5.4 Pengobatan Penderita DM Tipe 2 dengan Komplikasi

Distribusi penderita DM tipe 2 dengan komplikasi yang dirawat inap di RSUD Dr. R. M. Djoelham Binjai pada tahun 2014 – 2015 berdasarkan jenis pengobatan dapat dilihat pada gambar berikut ini: Universitas Sumatera Utara 44,6 29 26,4 Jenis Pengobatan OHO Insulin OHO dan insulin Gambar 5.9 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita DM Tipe 2 dengan Komplikasi yang Dirawat Inap Berdasarkan Pengobatan di RSUD Dr. R. M. Djoelham Binjai Tahun 2014 – 2015 Berdasarkan gambar 5.9 di atas, diketahui bahwa proporsi terbesar penderita DM tipe 2 dengan komplikasi berdasarkan jenis pengobatan yaitu pengobatan OHO 44,6, diikuti pengobatan insulin 29, dan proporsi terkecil terdapat pada pengobatan kombinasi OHO + insulin 26,4. Pada umumnya penderita DM diberikan pengobatan OHO tetapi dapat juga diberikan pengobatan dengan insulin atau kombinasi. Tingginya penggunaan OHO sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa penderita DM tipe 2 yang telah terjadi komplikasi dianjurkan untuk mendapat terapi OHO sedangkan kombinasi OHO dan insulin diberikan jika dengan pemberian OHO dosis maksimal tidak dapat mengontrol kenaikan kadar gula darah. Selain itu juga, pemberian kombinasi terapi ini bertujuan untuk memberikan insulin dengan dosis yang lebih rendah dibandingkan bila insulin diberikan sebagai terapi tunggal. Universitas Sumatera Utara 77,7 22,3 Sumber Biaya Bukan Biaya Sendiri Biaya Sendiri Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Tampubolon 2015 yang mendapatkan proporsi terbesar pengobatan DM tipe 2 dengan komplikasi adalah dengan pengobatan OHO 59,6 dan yang terkecil adalah pengobatan OHO + insulin 12,1.

5.5 Sumber Biaya Penderita DM Tipe 2 dengan Komplikasi