4 Gangguan pada Paru 5 Stroke Komplikasi yang Mengenai Mikroangiopati 1 Retinopati Diabetik

ada kerusakan saraf atau neuropati. Pada saat kaki sudah hilang rasa, jika kaki penderita tersebut terluka maka ia tidak akan merasakan luka di kakinya ADA, 2015. Terjadinya masalah kaki diawali adanya hiperglikemia pada penyandang DM tipe 2 yang menyebabkan kelainan neuropati dan kelainan pada pembuluh darah. Neuropati akan mengakibatkan berbagai perubahan pada kulit dan otot, yang kemudian menyebabkan terjadinya perubahan distribusi tekanan pada telapak kaki dan selanjutnya akan mempermudah terjadinya ulkus. Kaki diabetik umumnya didahului oleh adanya ulkus tukak, luka. Gejala saraf yang sering dikeluhkan yaitu rasa nyeri pada kaki seperi rasa terbakar, tidak berasa, rasa tebal pada kaki, perasaan panas atau dingin, penurunan ambang rasa sakit sampai mati rasa terhadap rasa suhu dan rasa getar, produksi keringat yang menurun, kulit yang kering dan pecah-pecah.

a.4 Gangguan pada Paru

Pada penderita DM tipe 2 biasanya lebih mudah terserang infeksi tuberkulosis paru dibandingkan orang biasa, sekalipun penderita bergizi baik dan secara sosioekonomi cukup. Hal ini terjadi karena mikroorganisme tersebut tumbuh baik jika kadar glukosa darah tinggi, mekanisme pertahanan tubuh rendah pada orang yang menderita DM tipe 2 dan komplikasi terkait diabetes yang meningkatkan risiko infeksi Tjokroprawiro A, 2007. Diabetes mellitus memperberat infeksi paru, demikian juga sebaliknya sakit paru akan menaikkan kadar glukosa darah.

a.5 Stroke

Diabetes mellitus tipe 2 sering disertai dengan hipertensi, kolestrol terutama LDL yang tinggi, obesitas, merokok, kurang olahraga, hidup santai, dsb. Universitas Sumatera Utara Hal ini akan memicu terbentuknya radikal bebas yang mendorong atau mempercepat proses aterosklerosis. Pasien diabetes sering merasakan berat dibelakang kepala, leher, dan pundak, pusing vertigo, serta pendengaran dan penglihatan terganggu. Jika hal ini dibiarkan, gangguan neurologis akan muncul, misalnya dalam bentuk stroke yang disebabkan penyumbatan atau perdarahan Tobing dkk, 2008. Diabetes mellitus tipe 2 juga mempermudah komplikasi perdarahan pada pembuluh darah otak. Stroke akibat perdarahan umumnya lebih berbahaya daripada stroke akibat penyumbatan. b. Komplikasi yang Mengenai Mikroangiopati b.1 Retinopati Diabetik Retinopati diabetik merupakan salah satu komplikasi DM tipe 2 yang sering didapatkan. Retinopati diabetik dapat terjadi akibat penebalan membran basal kapiler yang menyebabkan pembuluh darah mudah bocor perdarahan dan eksudat padat, pembuluh darah tertutup iskemia retina dan pembuluh darah baru, dan edema makula. Sekitar 50 penderita DM tipe 1 akan mengalami perkembangan menjadi retinopati proliferatif setelah 15 tahun terdiagnosis. Walaupun sering juga terdapat pada DM tipe 2, namun hanya 5 – 10 dari mereka mengalami retinopati proliferatif pada 15 tahun setelah terdiagnosis. Satu dari antara 3 orang dengan diabetes mengalami penyakit mata dan 5 mengalami kebutaan pada umur 30 tahun. Faktor risiko timbulnya retinopati diabetik adalah kadar gula yang tidak terkontrol, durasi diabetes, hipertensi, hiperlipidemia, dan merokok. Retinopati diabetik sering tidak bergejala hingga kelainan yang berat atau kerusakan retina yang irreversibel sudah terjadi. Universitas Sumatera Utara

b.2 Eefropati Diabetik