umur ≤40 tahun dan 55 orang 83,3 pada kelompok umur 40 tahun sedangkan pada jenis kelamin perempuan terdapat 11 orang 12,2 pada kelompok umur
≤40 tahun dan 71 orang 69,8 pada kelompok umur 40 tahun. Di RSUD Dr. R. M. Djoelham Binjai penderita yang berobat dengan DM
tipe 2 dengan komplikasi lebih banyak yang berjenis kelamin perempuan. Selain itu juga, bila dilihat dari kategori kelompok umur lebih banyak pada usia 40
tahun. Hal ini terjadi karena pada usia 40 tahun terjadi penurunan fungsi fisiologis tubuh. Selain itu juga, perempuan memiliki risiko yang lebih tinggi
dibandingkan laki-laki. Jika dilihat dari faktor risiko, perempuan lebih berisiko mengidap DM karena secara fisik wanita memiliki peluang peningkatan indeks
massa tubuh yang lebih besar. Sindroma siklus bulanan atau sindrom premenstrual dan pasca menopause yang membuat distribusi lemak tubuh menjadi
mudah terakumulasi. Analisis statistik dengan uji Chi-square diperoleh p=0,580 berarti secara
statistik menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan distribusi proporsi antara umur penderita DM tipe 2 dengan komplikasi berdasarkan jenis kelamin.
5.8.2 Umur Berdasarkan Kategori Komplikasi
Distribusi proporsi umur penderita DM tipe 2 dengan komplikasi yang dirawat inap berdasarkan kategori komplikasi di RSUD Dr. R. M. Djoelham
Binjai pada tahun 2014 – 2015 dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
11,8 19,4
11,5 88,2
80,6 88,5
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Komplikasi Akut Komplikasi Kronik Komplikasi Akut dan Kronik
Pr op
or si
Umur Berdasarkan Kategori Komplikasi
≤40 40
Gambar 5.13 Diagram Bar Distribusi Proporsi Umur Penderita DM Tipe 2
dengan Komplikasi yang Dirawat Inap Berdasarkan Kategori Komplikasi di RSUD Dr. R. M. Djoelham Binjai Tahun 2014
– 2015
Berdasarkan gambar 5.13 diatas, dapat diketahui proporsi penderita DM tipe 2 dengan komplikasi, proporsi penderita DM tipe 2 dengan komplikasi akut
pada kelompok umur ≤40 tahun 11,8 sedangkan pada kelompok umur 40 tahun 88,2. Proporsi penderita DM tipe 2 dengan komplikasi kronik pada
kelompok umur ≤40 tahun 19,4 sedangkan pada kelompok umur 40 tahun 80,6. Proporsi penderita DM tipe 2 dengan komplikasi akut dan kronik pada
kelompok umur ≤40 tahun 11,5 sedangkan pada kelompok umur 40 tahun 88,5.
Di RSUD Dr. R. M. Djoelham Binjai, penderita DM tipe 2 dengan komplikasi lebih banyak yang mengalami komplikasi kronik dibandingkan
dengan komplikasi akut. Dilihat dari umur berdasarkan kategori komplikasi, baik
Universitas Sumatera Utara
komplikasi akut, kronik, maupun akut dan kronik, lebih banyak terjadi pada umur 40 tahun.
Hal ini menunjukkan bahwa penderita DM tipe 2 dengan komplikasi pada umumnya terjadi pada usia dewasa tua, sesuai dengan teori bahwa salah satu
faktor risiko terjadinya DM tipe 2 adalah umur. Semakin bertambahnya umur, maka penderita DM tipe 2 dengan komplikasi akan semakin tinggi. Pada penderita
DM tipe 2, bila kadar gula darah tidak terkontrol penderita rentan untuk mengalami komplikasi baik komplikasi akut, kronik, maupun keduanya. Namun,
pada umumnya di usia lansia, komplikasi DM tipe 2 yang paling sering terjadi adalah komplikasi kronik. Penderita DM umumnya mengetahui menderita DM
apabila telah terjadi komplikasi terutama komplikasi kronik. Analisis statistik dengan uji Chi-square diperoleh p=0,427 berarti secara
statistik menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan distribusi proporsi antara umur penderita DM tipe 2 dengan komplikasi berdasarkan kategori komplikasi.
5.8.3 Jenis Kelamin Berdasarkan Kategori Komplikasi