2 Hipertensi 3 Kaki Diabetik Lama rawatan rata-rata berdasarkan kategori komplikasi

Kewaspadaan untuk kemungkinan terjadinya penyakit pembuluh darah koroner harus ditingkatkan terutama untuk mereka yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kelainan aterosklerosis seperti mereka yang mempunyai riwayat keluarga penyakit pembuluh darah koroner ataupun riwayat keluarga DM tipe 2 yang kuat. Faktor peningkatan risiko PJK pada pasien DM tipe 2 antara lain yaitu rokok, hipertensi, resistensi insulin yang timbul akibat kelebihan berat badan dan hiperlipidemi.

a.2 Hipertensi

Kerusakan pada pembuluh darah karena DM tipe 2 akan mengakibatkan masalah pada jantung dan otak serta gangguan pada pembuluh darah kaki, akibatnya sirkulasi terganggu, terjadi peningkatan tekanan darah hipertensi dan infark hati. Penderita DM tipe 2 cenderung terkena hipertensi 2x lipat dibandingkan orang yang tidak menderita DM tipe 2. Resistensi insulin berperan dalam patogenesis hipertensi. Resistensi insulin yang terjadi dalam waktu yang lama mengakibatkan hipertrofi sel otot polos pembuluh darah. Hal ini merupakan faktor risiko terjadinya serangan jantung, retinopati, kerusakan ginjal, maupu stroke. Antara 35 – 75 komplikasi DM tipe 2 disebabkan oleh hipertensi. Faktor-faktor yang dapat mengakibatkan hipertensi pada penderita DM adalah nefropati, obesitas, dan pengapuran atau penebalan dinding pembuluh darah Tjokroprawiro A, 2007.

a.3 Kaki Diabetik

Kaki diabetik merupakan salah satu komplikasi kronik DM tipe 2 yang paling ditakuti karena dapat menyebabkan gangren dan amputasi kaki. Kaki diabetik merupakan masalah yang paling serius yang paling sering terjadi ketika Universitas Sumatera Utara ada kerusakan saraf atau neuropati. Pada saat kaki sudah hilang rasa, jika kaki penderita tersebut terluka maka ia tidak akan merasakan luka di kakinya ADA, 2015. Terjadinya masalah kaki diawali adanya hiperglikemia pada penyandang DM tipe 2 yang menyebabkan kelainan neuropati dan kelainan pada pembuluh darah. Neuropati akan mengakibatkan berbagai perubahan pada kulit dan otot, yang kemudian menyebabkan terjadinya perubahan distribusi tekanan pada telapak kaki dan selanjutnya akan mempermudah terjadinya ulkus. Kaki diabetik umumnya didahului oleh adanya ulkus tukak, luka. Gejala saraf yang sering dikeluhkan yaitu rasa nyeri pada kaki seperi rasa terbakar, tidak berasa, rasa tebal pada kaki, perasaan panas atau dingin, penurunan ambang rasa sakit sampai mati rasa terhadap rasa suhu dan rasa getar, produksi keringat yang menurun, kulit yang kering dan pecah-pecah.

a.4 Gangguan pada Paru