jelas, pusing atau sakit kepala, sulit berkonsentrasi, lelah, mengantuk, mudah marah, bingung, koma, dan kejang. Faktor paling utama yang menyebabkan
hipoglikemia sangat penting dalam pengelolaan DM adalah ketergantungan jaringan saraf pada asupan glukosa yang berkelanjutan.
b. Hiperglikemia
Hiperglikemia merupakan kondisi dimana terjadi peningkatan gula darah melebihi 120 mgdL. Hal ini disebabkan karena gula tidak bisa ditransportasikan
ke sel-sel karena kurangnya insulin. Keadaan ini memerlukan tindakan segera apabila merasakan poliuria, polidipsia, polifagia, bibir kering, kepanasan, kulit
memerah sampai pada keadaan mual-muntah, kelelahan fatigue, nafas cepat, dan hipotensi.
Tanda khas dari hiperglikemia adalah kesadaran menurun disertai dehidrasi berat. Hiperglikemia dapat memperburuk gangguan-gangguan kesehatan
seperti gastroparesis, disfungsi ereksi, dan infeksi jamur pada vagina. Hiperglikemia yang berlangsung lama dapat berkembang menjadi keadaan
metabolisme yang berbahaya dan menjadi ketoasidosis diabetik dan non ketotik hiperosmolar yang dapat berakibat fatal dan membawa kematian.
c. Ketoasidosis c.1 Ketoasidosis Diabetik KAD
Ketoasidosis diabetik KAD adalah keadaan peningkatan senyawa keton yang bersifat asam dalam darah yang berasal dari asam lemak bebas hasil dari
pemecahan sel-sel lemak jaringan. KAD terjadi saat kadar gula darah meningkat tinggi menjadi 45 akibat defisiensi insulin berat dan akut. Gejala dan tandanya
berupa nafsu makan menurun, merasa haus, banyak minum, banyak kencing, mual
Universitas Sumatera Utara
dan muntah, nyeri perut, nadi cepat, pernafasan cepat dan dalam, nafas berbau khas keton, hipotensi, penurunan kesadaran sampai koma.
c.2 Koma Hiperosmolar Hiperglikemik Eon Ketotik HHEK
Koma hiperosmolar hiperglikemik non ketotik merupakan salah satu komplikasi akut DM tipe 2 dengan angka mortalitas yang cukup tinggi yaitu
sekitar 10 – 20. HHNK merupakan suatu sindrom yang sering ditemukan pada penderita usia lanjut. Sindrom HHNK menggambarkan kekurangan hormon
insulin dan kelebihan hormon glukagon. Penurunan insulin menyebabkan hambatan pergerakan glukosa kedalam sel sehingga terjadi akumulasi glukosa di
plasma. Hampir separuh pasien mempunyai riwayat DM dengan HHNK yang ditandai dengan hiperglikemia berat, hiperosmolar, dehidrasi berat, dan disertai
adanya penurunan kesadaran.
2.6.2 Komplikasi Kronik Diabetes Mellitus Tipe 2 a. Komplikasi yang Mengenai Makroangiopati
a.1 Penyakit Jantung Koroner PJK
Penyebab kematian dan kesakitan utama pada pasien DM tipe 2 adalah penyakit jantung koroner PJK yang merupakan salah satu penyulit
makrovaskular pada DM tipe 2. Penyulit makrovaskular ini bermanifestasi sebagai aterosklerosis dini yang dapat mengenai organ-organ vital jantung dan
otak. Aterosklerosis adalah sebuah kondisi dimana arteri menebal dan menyempit karena penumpukan lemak pada bagian dalam pembuluh darah. Menebalnya arteri
di kaki bisa mempengaruhi otot-otot kaki karena berkurangnya suplai darah yang mengakibatkan kram, rasa tidak nyaman atau lemas saat berjalan
Waspadji S., 2009
Universitas Sumatera Utara
Kewaspadaan untuk kemungkinan terjadinya penyakit pembuluh darah koroner harus ditingkatkan terutama untuk mereka yang mempunyai risiko tinggi
terjadinya kelainan aterosklerosis seperti mereka yang mempunyai riwayat keluarga penyakit pembuluh darah koroner ataupun riwayat keluarga DM tipe 2
yang kuat. Faktor peningkatan risiko PJK pada pasien DM tipe 2 antara lain yaitu rokok, hipertensi, resistensi insulin yang timbul akibat kelebihan berat badan dan
hiperlipidemi.
a.2 Hipertensi