Pendapat responden terhadap rokok

wanita mengandung merokok anak yang dilahirkan boleh menjadi cacat, prematur, berat badan bayi lahir rendah atau kematian janin dalam kandungan. Berdasarkan hasil penelitian ini, kesan jangka pendek yang dialami oleh responden daripada kebiasaan merokok adalah mulut berbau dengan jumlah presentase tertinggi yaitu 82,6. Ditinjau dari sudut pengetahuan responden mengenai kesan jangka panjang yang mungkin terjadi akibat daripada kebiasaan merokok mereka adalah mengancam kehamilan dengan jumlah presentase yang tinggi yaitu 60,6. Seperti yang kita ketahui, tabiat merokok adalah perkara yang merugikan terutama pada perempuan karena golongan ini akan menghadapi risiko kesehatan yang lebih besar berbanding lelaki Woman Health’s and Smoking, 2010. Menurut artikel itu, setiap tahun lebih dari 170.000 perempuan Amerika Serikat meninggal dunia akibat penyakit yang dipicu dari kebiasaan merokok mereka. Sekitar empat juta bayi perempuan di Amerika Serikat telah meninggal prematur akibat penyakit yang terkait dengan kebiasaan merokok dan sekitar 2,1 juta tahun potensi hidup bayi perempuan Amerika Serikat meninggal prematur karena penyakit terkait dengan kebiasaan merokok. Selain itu, penyakit kadiovaskular juga merupakan pembunuh nomor satu bagi lelaki dan perempuan dimana setiap tahun lebih dari 450.000 perempuan meninggal dunia dan ini disebabkan oleh kebiasaan merokok mereka. Perempuan yang mempunyai kebiasaan merokok dua kali lebih kuat dari lelaki dapat meningkatkan peluang untuk menghidap penyakit jantung koroner karena perempuan yang merokok mempunyai risiko relatif yang lebih tinggi dibanding dengan lelaki. Alasan untuk perbedaan ini belum diketahui secara pasti, tetapi boleh disebabkan oleh asap rokok yang memiliki efek samping pada estrogen.

5.4.9 Pendapat responden terhadap rokok

Semua perusahaan tembakau besar di Indonesia membelanjakan uang yang besar dalam mempromosi produsen rokok merek mereka. Iklan rokok Universitas Sumatera Utara sekarang ini banyak ditayangkan secara berleluasa di semua media massa seperti koran, majalah, televisi, radio dan juga banner yang dipamerkan di jalan-jalan di kota atau bandaraya. Slogan atau peringatan oleh pabrik rokok seperti “Merokok Membunuhmu” sering dan wajib digunakan pada semua jenis iklan rokok sekarang ini dan kalimat seperti itu adalah wajib bagi semua produsen rokok bagi menekan laju perokok yang ada di Indonesia. Pada hasil penelitian ini, didapatkan pendapat responden tentang iklan rokok yang ditayangkan di media massa adalah harus menyebutkan dan menampilkan gambar dampak negatif rokok pada iklan rokok dan jumlah iklan perlu dibatasi dengan presentase bagi masing-masing kelompok adalah 36,7 dan 35,8. Pada tanggal 24 Juni 2014, pemerintah RI telah menetapkan aturan pencantuman peringatan kesehatan bergambar dan informasi kesehatan pada kemasan produk tembakau. Kewajiban untuk mencantumkan Pictorial Health Warning PHW tersebut tercantum dalam Peraturan Pemerintah PP No 1092012 tentang Pengendalian Tembakau yang merupakan turunan dari Undang-undang No 362009 tentang Kesehatan. Langkah ini diambil bagi menegaskan tentang bahayanya rokok terhadap kesehatan cuma ianya ditampilkan dalam bentuk gambar. Iklan rokok yang terlalu banyak ditayangkan di media massa perlu dibatasi jumlahnya seperti iklan rokok tersebut hanya boleh ditayang selepas jam 12 tengah malam dan sebelum jam 6 pagi. Hal ini karena untuk mengelakkan anak- anak yang dibawah umur terpengaruh dengan iklan rokok tersebut. Selain itu, pemerintah RI boleh mengambil langkah bernas dan bijaksana yang dilakukan oleh negara jiran seperti di Singapura dan Malaysia dimana mereka mengharamkan iklan rokok disiarkan di mana-mana media massa secara terbuka. Tabiat merokok pada golongan remaja bukanlah topik yang baru, tetapi sudah sekian lama topik ini hangat diperkatakan setiap kali membahas remaja dan tabiat merokok mereka. Pada hasil penelitian ini, didapatkan presentase 99,1 responden mengatakan adalah mudah bagi anak yang dibawah usia 18 tahun untuk Universitas Sumatera Utara mendapatkan rokok di lingkungan mereka. Hal ini mungkin terjadi karena tidak ada tindakan tegas yang dikenakan ke atas penjual rokok yang menjual rokok sewenang-wenangnya kepada anak dibawah usia 18 tahun dengan presentase 81,7 daripada responden. Seharusnya, pihak pemerintah dan berwajib harus dapat menangani masalah ini sehingga tuntas karena adalah menjadi tanggungjawab kita untuk membendung masalah rokok di kalangan remaja mahupun anak yang dibawah usia 18 tahun. Universitas Sumatera Utara BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan dari hasil analisa dan pembahasan dari penelitian ini, dapat di ambil kesimpulan dan saran mengenai gambaran kebiasaan merokok di kalangan perempuan muda di Kota Medan tahun 2014 sebagai berikut.

6.1. Kesimpulan