SARAN Hubungan rokok dan kesehatan

rokok manakala kesan jangka panjang yang mungkin dialami responden akibat kebiasaan merokok pula mungkin dapat mengancam kehamilan yaitu sebanyak 66 orang 60,6 responden. 8. Dari pendapat responden terhadap iklan rokok yang ditayangkan di media massa sebanyak 40 orang 36,7 responden merasakan pihak berwajib harus menyebutkan dan menampilkan gambar dampak negatif rokok pada iklan rokok. Sebanyak 108 orang 99,1 responden berpendapat adalah mudah untuk anak dibawah usia 18 tahun mendapatkan rokok di lingkungan mereka dan sebanyak 89 orang 81,7 responden mengatakannya dengan alasan tidak ada tindakan tegas ke atas penjual yang menjual rokok pada anak di bawah umur ini.

6.2. SARAN

6.2.1. Setiap perempuan haruslah menjaga kesehatan tubuh dengan mengurangkan atau berhenti merokok serta mengamalkan gaya hidup yang sehat seperti berolahraga karena rokok dapat memberikan impak yang negatif terhadap kesehatan tubuh pada masa akan datang seperti mengancam kehamilan, infertilitasimpotensi, penyakit paru atau jantung koroner, kanker mulut, bibir, kerongkongan dan lain-lain. 6.2.2. Setiap insitusi pendidikan seharusnya memberikan penyuluhan secara berkesinambungan mengenai bahayanya rokok kepada peserta didik yang merupakan hujung tombak pencetus generasi akan datang untuk mendidik masyarakat di luar tentang perilaku kebiasaan merokok dan dampak negatif rokok terhadap kesehatan diri dan keluarga serta mendukung dan melakukan berbagai penelitian yang berkaitan dengan bahaya rokok. 6.2.3. Setiap pihak lintas sektoral seharusnya lebih peduli, prihatin dan peka terhadap masalah yang berkaitan rokok dan harus menyediakan info atau input sebagai penyuluhan dan kesedaran kepada masyarakat tentang perilaku kebiasaan Universitas Sumatera Utara merokok dan dampak negatif rokok yang dapat merugikan pemerintah maupun dalam bidang kesehatan, perdagangan, pendidikan dan sebagainya. 6.2.4. Pemerintah juga harus peka tentang akan masalah bilangan perokok perempuan yang semakin meningkat bilangannya di negara ini. Pemerintah seharusnya memberikan info atau input yang lebih menyeluruh mengenai dampak negatif dari kebiasaan merokok serta mengambil tindakan tegas pada anak yang dibawah usia yang merokok. 6.2.5. Pemerintah seharusnya merancang dan mengesahkan peraturan perundang-undangan yang secara tegas yang mampu menurunkan tingginya penggunaan rokok di Indonesia. 6.2.6. Pemerintah sepatutnya mengawal atau mengadakan hukum perundangan bagi penjual yang menjual rokok pada anak dibawah usia 18 tahun. Pemerintah juga harus dapat mencegah isu masalah rokok di kalangan perempuan muda. 6.2.7. Pemerintah seharusnya dapat menaikkan harga dan pajak rokok yang dijual di negara ini karena harga rokok yang terlalu murah ini mudah didapatkan oleh lapisan masyarakat termasuk mereka yang masih bersekolah. Langkah kenaikkan harga rokok ini juga dapat menekan jumlah perokok dikalangan perempuan muda serta membantutkan hasrat perokok untuk membeli rokok dan akhirnya mereka akan cenderung untuk berhenti merokok. 6.2.8. Pemerintah seharusnya dapat membatasi gerak perokok di tempat umum dengan menyediakan ruang atau lokasi bebas asap rokok di tempat umum seperti institusi-institusi pengajian, hospital, pusat beli-belah, di kantor-kantor pemerintah dan sebagainya. Ini diharapkan dapat mengurangi prevalensi perokok dikalangan masyarakat. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Rokok