asap yang dihisap dan dihirup perokok pada ujung rokok yang dimulutnya kemudian dihembuskan kembali keluar manakala side-stream smoke atau asap
rokok sampingan adalah asap yang berembus dari ujung rokok yang menyala, cerutu, atau pipa.
2.1.4. Jenis Rokok Yang Dihisap
Masyarakat Indonesia mengenal hampir semua jenis rokok yang dikonsumsi. Jenis rokok yang dijual di pasaran umum di Indonesia dapat
dibedakan atas tiga jenis iaitu perbedaan bahan pembalut rokok, bahan baku atau isi rokok dan penggunaan filter dan non-filter pada rokok Sadli, M. dan
Riantirtando, R., 2010 Bahan pembalut rokok pula dapat dibedakan dari empat jenis iaitu koblot,
kawung, sigaret dan cerutu. Rokok koblot menggunakan bahan pembalut rokok dari daun jagung yang telah siap dikeringkan manakala rokok kawung pula
menggunakan daun eran sebagai pembungkus rokok. Sigaret dan cerutu pula masing-masing bahan pembalut rokoknya adalah diperbuat dari kertas dan daun
tembakau Sadli, M. dan Riantirtando, R., 2010.
Bahan baku atau isi rokok yang terkandung dalam rokok juga berpengaruh dengan jenis rokok. Terdapat tiga bahan baku atau isi rokok yang dibedakan
melalui jenis pembuatannya iaitu rokok putih, rokok kretek dan rokok klembak Atlas Tembakau Indonesia, 2013. Menurut Atlas Tembakau Indonesia 2013,
rokok putih mempunyai bahan baku atau isinya tembakau yang diawet dengan rasa dan aroma yang harum tertentu, manakala bahan baku atau isi bagi rokok
kretek pula berbeda dengan rokok putih iaitu dengan hanya penambahan cengkeh. Rokok klembak pula berbeda dari rokok putih dan rokok kretek, dimana bahan
baku atau isinya diperbuat dari tembakau, cengkeh dan kemenyen serta ditambahkan sedikit saus untuk memberi efek dari segi rasa dan aromanya.
Rokok dengan penggunaan filter merupakan rokok yang terkenal di kalangan masyarakat umum di Indonesia. Rokok yang dihisap mempunyai dua
Universitas Sumatera Utara
jenis iaitu filter dan non-filter. Kebanyakkan rokok non-filter adalah merupakan rokok jenis kretek manakala rokok filter boleh didapati dalam dua kemasan iaitu
kretek dan rokok putih Mulyaningsih, T.R., 2009. Filter terletak pada ujung pangkal rokok yang diperbuat daripada gabus. Rokok yang mempunyai gabus
diujung pangkalnya disebut rokok filter Faslah, F. et al., 2012. Menurut Faslah, F.et al. dengan penggunaan rokok filter, ini dapat menapis asap rokok yang
dihisap manakala rokok non-filter tidak dapat menapis kandungan zat-zat kimia dan karsinogenik yang berbahaya yang terdapat dalam asap rokok.
Rokok kretek atau lebih dikenali umum dengan panggilan ‘kretek’ merupakan rokok yang paling popular dikalangan perokok aktif di Indonesia.
Rokok kretek ini mengandungi zat-zat aktif lain yang terbukti dapat membahayakan kesehatan Tirtosastro. S., dan Murdiyati. A. S., 2010. Zat-zat
yang terkandung dalam rokok seperti di pengetahuan umum itu adalah tembakau, tar, nicotine dan bahan adatif lainnya. Produksi rokok di Indonesia itu terbagi atas
dua jenis rokok yaitu rokok putih dan rokok kretek. Perbedaan diantara rokok kretek dan rokok putih itu adalah rokok kretek ini lebih banyak diproduksi dari
negara Indonesia sendiri sedangkan rokok putih ini jenamanya diimport dari negara luar atau global branding seperti Marlboro dan Mix9 GATS, 2011.
Merek rokok tempatan yang popular adalah A Mild PMI yang mana merek internasional yang popular adalah Marlboro PMI pada tahun 2011 mengikut
report dari Southeast Asia Initiative on Tobacco Tax SITT dan Resource Center of the Southeast Asia Tobacco Control Alliance SEATCA yang dipublikasi pada
tahun 2012.
2.1.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Seseorang Itu Merokok