Kesimpulan Hubungan rokok dan kesehatan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan dari hasil analisa dan pembahasan dari penelitian ini, dapat di ambil kesimpulan dan saran mengenai gambaran kebiasaan merokok di kalangan perempuan muda di Kota Medan tahun 2014 sebagai berikut.

6.1. Kesimpulan

1. Dari sudut karakteristik 109 responden yang mempunyai kebiasaan merokok, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yang merokok adalah pada kelompok usia 15 – 24 tahun yaitu sebanyak 63 orang 57,8. 28 orang 25,7 responden berusia antara 25 – 34 tahun dan selebihnya berusia antara 35 – 44 tahun. Responden perokok yang belum bernikah adalah sebanyak 68 orang 62,4, manakala sebanyak 37 orang 33,9 responden sudah bernikah dan selebihnya janda. Kebanyakkan responden perokok adalah lulusan SMA yaitu sebanyak 53 orang 48,6, lulusan Sarjana S1 yaitu sebanyak 42 orang 38,5, lulusan Diploma yaitu sebanyak 13 orang 11,9 dan lulusan SMP hanya 1 0rang 0,9 responden. Dari 109 responden, sebanyak 40 orang 36,7 responden adalah terdiri dari pelajarmahasiswi, manakala sebanyak 27 orang 24,8 responden adalah wiraswasta dan 24 orang 22,0 responden adalah golongan ibu rumahtangga. Selebihnya responden yang mewakili kelompok pegawai bank, sekretaris dan dokter masing-masing adalah 1 orang 0,9 responden. 2. Dari kebiasaan merokok responden, dapat disimpulkan sebanyak 69 orang 63,3 responden merokok kurang daripada 10 batang rokok per hari dan jenis rokok yang paling sering dihisap adalah rokok putih berfilter yaitu sebanyak 93 orang 85,3 responden. Responden paling sering menghisap rokok diselangi teh atau kopi adalah sebanyak 63 orang 57,8. Tempat atau lokasi yang mudah bagi Universitas Sumatera Utara responden untuk mendapatkan rokok adalah dari penjualkios rokok yaitu sebanyak 72 orang 66,1 responden. Selain itu, sebanyak 67 orang 61,5 responden menghabiskan biaya kurang dari Rp 15.000,00 sehari untuk mendapatkan rokok. Sebanyak 37 orang 33,9 responden sering mengalami keluhan seperti rasa pusing di kepala akibat daripada kebiasaan merokok. 3. Dari pengaruh lingkungan yaitu ahli keluarga responden yang merokok, sebanyak 47 orang 43,1 responden dipengaruhi oleh ayah mereka, manakala sebanyak 61 orang 56,0 responden dipengaruhi oleh teman yang mempunyai hobi yang sama dengan responden. 4. Dari sebab atau alasan kebiasaan merokok responden didapatkan sebanyak 90 orang 82,6 responden merokok karena tiada masalah yang dialami oleh mereka. Dari sebab atau alasan pengaruh lingkungan pula, sebanyak 62 orang 56,9 responden dipengaruhi oleh teman yang perokok. 5. Semua responden tahu bahwasanya rokok adalah berbahaya terhadap kesehatan tubuh. Sebanyak 85 orang 78,0 responden mengatakan isi kandungan rokok yang utama adalah nikotin dan sebanyak 100 orang 91,7 responden mengatakan zat kimia yang terkandung dalam rokok adalah nikotin. 6. Sebanyak 93 orang 85,3 responden mempunyai hasrat ingin berhenti merokok manakala selebihnya tidak mempunyai hasrat untuk berhenti merokok. Dari 93 orang responden, sebanyak 59 orang 54,1 responden ingin berhenti merokok dengan alasan memperburukkan kondisi kesehatan. Sebanyak 81 orang 74,3 responden mengambil langkah untuk berhenti merokok dengan cara mengurangi batang rokok yang dihisap per hari secara bertahap. Walaubagaimanapun kesemua 93 orang 85,3 responden tidak berhasil dalam upaya untuk berhenti merokok. Alasan atau sebab mengapa responden tidak berhasil dalam upaya untuk berhenti merokok adalah karena pengaruh teman yang merokok sebanyak 39 orang 35,8 responden. 7. Dari kesan jangka pendek yang dialami responden akibat dari kebiasaan merokok adalah sebanyak 90 orang 82,6 responden merasakan mulut berbau Universitas Sumatera Utara rokok manakala kesan jangka panjang yang mungkin dialami responden akibat kebiasaan merokok pula mungkin dapat mengancam kehamilan yaitu sebanyak 66 orang 60,6 responden. 8. Dari pendapat responden terhadap iklan rokok yang ditayangkan di media massa sebanyak 40 orang 36,7 responden merasakan pihak berwajib harus menyebutkan dan menampilkan gambar dampak negatif rokok pada iklan rokok. Sebanyak 108 orang 99,1 responden berpendapat adalah mudah untuk anak dibawah usia 18 tahun mendapatkan rokok di lingkungan mereka dan sebanyak 89 orang 81,7 responden mengatakannya dengan alasan tidak ada tindakan tegas ke atas penjual yang menjual rokok pada anak di bawah umur ini.

6.2. SARAN