dicetuskan melalui rapat-rapat, tetapi rakyat sudah menyerahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan pimpinan setempat.
4.6.2 Analisis Bentuk Partisipasi Masyarakat pada Tahap Pelaksanaan
Jawaban dari responden berkaitan dengan pertanyaan apakah ikut berpartisipasi pada tahap pembangunan sanitasi air bersih melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri di lingkungan mereka, total jawaban menunjukkan bahwa 81 masyarakat terlibat dalam kegiatan pelaksanaan pembangunan sanitasi air bersih, selengkapnya dapat dilihat
pada
Tabel 4.17 Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan
No Partisipasi Pada Tahap Pelaksanaan
Jumlah Persen
1. Ikut berpartisipasi
84 87,5
2. Tidak ikut berpartisipasi
12 12,5
Jumlah 96
96
Sumber: Hasil Analisis, 2015 Bila dibandingkan dengan persentase partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan
yaitu sebesar 83,3, maka pada tahap pelaksanaan, partisipasi masyarakat semakin meningkat, terlihat dari banyaknya jumlah responden yang ikut berpartisipasi sebesar 87,5
atau 84 orang. Hal ini disebabkan oleh anggapan masyarakat yang menyatakan bahwa pada tahap perencanaan adalah urusan yang dominan dilakukan bagi yang warga yang dipilih atau
duduk sebagai dewan kelurahan, namun dalam proses pelaksanaannya merupakan kerjasama yang harus dilakukan oleh seluruh masyarakat di lingkungan tersebut.
Partisipasi masyarakat dalam tahap pelaksanaan pembangunan sanitasi air bersih melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan
Rawang ini berupa tenaga, sumbangan uang yang dalam hal ini untuk konsumsi pada proses pembangunan, tanah yang diberikan masyarakat secara cuma-cumawakaf untuk tempat
dibangunnya sanitasi, dan keahlian dalam membangun infrastruktur seperti masyarakat yang biasanya bekerja sebaga tukang bangunan, masyarakat yang pandai memasang pipa dan
lainnya. Untuk golongan perempuan, sumbangan keahlian dtunjukkan dengan kesediaan menjadi bendahara dalam mencatat dan mengutip iuran air setiap bulannya.
Berdasarkan hasil jawaban para responden, diketahui bahwa 54,2 responden memberikan sumbangan dalam bentuk tenaga, 2,1 dalam bentuk uang, 13,5 dalam bentuk pemberian
tanah, dan 17,7 dalam bentuk keahlian.. Dari 84 responden tersebut, yang ikut perpartisipasi dalam bentuk uang hanya 2 responden seperti terlihat pada tabel, dan
responden lain dalam bentuk yang lainnya. Hal ini disebabkan oleh adanya tanggapan dari warga bahwa pembangunan prasarana tersebut berasal dari dana yang diberikan pemerintah
dan warga tidak perlu membayar apapun.
Tabel 4.18 Bentuk Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan
No Partisipasi Pada Tahap Pelaksanaan
Jumlah Persen
1. Tenaga
52 54,2
2. Uang
2 2,1
3. Tanah
13 13,5
4. Keahlian
17 17,7
5. Tidak ikut berpartisipasi
12 12,5
Jumlah 96
100
Sumber: Hasil Analisis, 2015 Tingginya tingkat partisipasi masyarakat pada tahap pelaksanaan menunjukkan bahwa
dana yang berasal dari bantuan langsung pemerintah benar-benar direalisasikan agar dapat disampaikan kepada masyarakat untuk pembangunan infrastruktur yang memberikan manfaat
sehingga memotivasi masyarakat semakin kuat untuk berpartisipasi. Menurut Peter M.Blau dalam Kusnaedi 1995, bahwa semakin banyak manfaat yang diduga oleh masyarakat, maka
semakin kuat pula masyarakat untuk terlibat dalam suatu kegiatan.
4.6.3 Analisis Bentuk Partisipasi Masyarakat pada Tahap Pengawasan