Perbandingan Kondisi Sosial Ekonomi Responden pada Tahap Perencanaan

sebenarnya sudah berada pada tingkat yang cukup tinggi. Partisipasi masyarakat pada pembangunan sanitasi air bersih ini telah masuk ke dalam tingkat partnership. Seperti hasil yang terlihat pada tabel, pemerintah telah melakukan kerjasama yang baik dengan masyarakat. Pemerintah memperlakukan masyarakat selayaknya rekan kerja. Mereka bermitra dalam merancang dan mengimplementasi kebijakan publik. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan yang diberikan oleh pihak PNPM Mandiri Perdesaan itu sendiri, yang mengatakan bahwa partisipasi masyarakat Kecamatan Rawang dalam pembangunan sanitasi air bersih di lingkungan mereka sangat baik, terlihat dari keikutsertaan dan respon positif mereka terhadap program pemerintah. Pihak masyarakat sangat koperatif untuk diajak bekerjasama. Oleh sebab itu, pembangunan dapat dilaksanakan secara transparan tanpa ada tekanan atau manipulasi dari pihak yang mempunyai kekuasaan, dan peranan yang paling penting adalah adanya suatu bentuk kerjasama yang baik sehingga program ini dapat diterima oleh seluruh pihak yang terlibat di dalamnya. 4.8 Analisis Kondisi Sosial Ekonomi terhadap Bentuk Partisipasi Pada Tahapan Pembangunan Sanitasi Air Bersih Sebelum melakukan uji statistik tentang hubungan sosial ekonomi, maka akan dijelaskan terlebih dahulu perbandingan antara kondisi sosial ekonomi dengan tahapan- tahapan pembangunan sanitasi air bersih di Kecamatan Rawang.

4.8.1 Perbandingan Kondisi Sosial Ekonomi Responden pada Tahap Perencanaan

Berikut ini merupakan perbandingan kondisi sosial ekonomi responden pada tahap perencanaan pembangunan sanitasi air bersih melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecmatan Rawang: Tabel 4.22 Perbandingan Jenis Kelamin Responden Dengan Bentuk Partisipasi Pada Tahap Perencanaan No Bentuk Partisipasi Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan 1. Aktif mengikuti pertemuan 32 10 42 2. Aktif menyampaikan usulansaran 14 8 22 3. Terlibat dalam pengambilan keputusan 10 6 16 4. Tidak memberikan pilihan 6 10 16 Jumlah 62 34 96 Sumber: Hasil Analisis, 2015 Berdasarkan tabel, dapat dilihat bahwa pada tahap perencanaan, laki-laki lebih mendominasi dibandingkan dengan perempuan. Terlihat dari masing-masing bentuk partisipasi yang ada, sebanyak 32 orang laki-laki aktif mengikuti pertemuan, 14 orang aktif menyampaikan usulansaran, 10 orang terlibat dalam pengambilan keputusan, dan hanya 6 orang saja yang tidak memberikan pilihan. Sementara, sebanyak 10 orang perempuan aktif mengikuti pertemuan, 8 orang aktif menyampaikan usulansaran, 6 orang terlibat dalam pengambilan keputusan, dan 10 orang yang tidak memberikan pilihan. Tabel 4.23 Perbandingan Usia Responden Dengan Bentuk Partisipasi Pada Tahap Perencanaan No Bentuk Partisipasi Usia Jumlah 20 21 – 30 31 – 40 41 - 50 50 1. Aktif mengikuti pertemuan - 12 15 9 6 42 2. Aktif menyampaikan usulansaran - 3 8 6 5 22 3. Terlibat dalam pengambilan keputusan - 4 7 2 3 16 4. Tidak memberikan pilihan - 4 5 4 3 16 Jumlah - 23 35 21 17 96 Sumber: Hasil Analisis, 2015 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang aktif mengikuti pertemuan di rentang usia 21-30 sebanyak 12 orang, usia 31-40 sebanyak 15 orang, usia 41- 50 sebanyak 9 orang, dan usia 50 sebanyak 6 orang. Responden yang aktif menyampaikan usulansaran di rentang usia 21-30 sebanyak 3 orang, usia 31-40 sebanyak 8 orang, usia 41-50 sebanyak 6 orang, dan usia 50 sebanyak 5 orang. Responden yang terlibat dalam pengambilan keputusan di rentang usia 21-30 sebanyak 4 orang, usia 31-40 sebanyak 7 orang, usia 41-50 sebanyak 2 orang, dan usia 50 sebanyak 3 orang. Rentang usia 31-40 tahun lebih mendominasi pada tahap perencanaan. Tabel 4.24 Perbandingan Tingkat Pendidikan Responden Dengan Bentuk Partisipasi Pada Tahap Perencanaan No Bentuk Partisipasi Tingkat Pendidikan Jumlah SD SMP SMA AK Sarjana 1. Aktif mengikuti pertemuan 8 8 16 3 7 42 2. Aktif menyampaikan usulansaran 4 5 6 3 4 22 3. Terlibat dalam pengambilan keputusan 2 1 10 1 2 16 4. Tidak memberikan pilihan 3 2 6 3 2 16 Jumlah 17 16 38 10 15 96 Sumber: Hasil Analisis, 2015 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang aktif mengikuti pertemuan yang berpendidikan SD sebanyak 8 orang, SMP sebanyak 8 orang, SMA sebanyak 16 orang, akademi sebanyak 3 orang, dan sarjana sebanyak 7 orang. Responden yang aktif menyampaikan usulansaran yang berpendidikan SD sebanyak 4 orang, SMP sebanyak 5 orang, SMA sebanyak 6 orang, akademi sebanyak 3 orang, dan sarjana sebanyak 4 orang. Responden yang terlibat dalam pengambilan keputusan yang berpendidikan SD sebanyak 2 orang, SMP sebanyak 1 orang, SMA sebanyak 10 orang, akademi sebanyak 1 orang, dan sarjana sebanyak 2 orang. Pada tahap perencanaan ini, responden yang lebih banyak berpartisipasi adalah yang berpendidikan SMA. Tabel 4.25 Perbandingan Tingkat Penghasilan Responden Dengan Bentuk Partisipasi Pada Tahap Perencanaan No Bentuk Partisipasi Penghasilan Jumlah 1 juta 1 – 5 juta 5 juta 1. Aktif mengikuti 18 21 3 42 2. Aktif menyampaikan usulansaran 8 12 2 22 3. Terlibat dalam pengambilan keputusan 5 10 1 16 4. Tidak memberikan pilihan 5 5 6 16 Jumlah 36 48 12 96 Sumber: Hasil Analisis, 2015 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang aktif mengikuti pertemuan yang mempunyai penghasilan 1 juta sebanyak 18 orang, 1-5 juta sebanyak 21 orang, 5 juta sebanyak 3 orang. Responden yang aktif menyampaikan usulansaran mempunyai penghasilan 1 juta sebanyak 8 orang, 1-5 juta sebanyak 12 orang, 5 juta sebanyak 2 orang. Responden yang terlibat dalam pengambilan keputusan yang mempunyai penghasilan 1 juta sebanyak 5 orang, 1-5 juta sebanyak 10 orang, 5 juta sebanyak 1 orang Pada tahap perencanaan ini, responden yang lebih banyak berpartisipasi adalah yang mempunyai penghasilan 1-5 juta.

4.8.2 Perbandingan Kondisi Sosial Ekonomi Responden pada Tahap Pelaksanaan

Dokumen yang terkait

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

Analisis Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Sanitasi Air Bersih Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Rawang

0 1 10

Analisis Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Sanitasi Air Bersih Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Rawang

0 0 2

Analisis Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Sanitasi Air Bersih Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Rawang

1 1 12

Analisis Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Sanitasi Air Bersih Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Rawang

0 0 12

Analisis Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Sanitasi Air Bersih Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Rawang

0 0 2

Analisis Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Sanitasi Air Bersih Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Rawang

0 0 15