2. Kuesioner
Kuesioner akan diberikan kepada responden sebanyak jumlah responden yang telah ditentukan. Kuesioner akan langsung diserahkan kepada responden dan pengisian kuesioner
akan dibantu oleh peneliti dengan menanyakan satu per satu pertanyaan yang ada di dalam kuisioner tersebut, sehingga ada interaksi langsung antara peneliti dengan responden dan juga
untuk membantu responden dalam memahami pertanyaan yang ditanyakan.
3.7 Teknis Analisis Data
Menurut Sujarweni 2014, analisis data diartikan sebagai upaya data yang sudah tersedia kemudian diolah dengan statistik sehingga dapat digunakan untuk menjawab rumusan
masalah dalam penelitian. Teknik analisis data deskriptif dapat diartikan sebagai teknik analisis yang dipakai untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan data-data yang sudah
dikumpulkan kemudian disajikan dalam bentuk tabel, grafik, persentase, frekuensi ataupun diagram Sora, 2015. Adapun cara yang akan digunakan untuk menjawab rumusan masalah:
1. Masalah pertama, tingkat partisipasi masyarakat perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan dalam pembangunan sanitasi air bersih melalui PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Rawang Kabupaten Asahan. Pada tahap ini akan dilakukan dengan teknik
deskriptif kualitatif berdasarkan data dari masyarakat. Dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi, maka dapat diketahui persentase tingkat partisipasi masyarakat.
2. Masalah kedua, hubungan kondisi sosial ekonomi masyarakat jenis kelamin, usia,
pendidikan, dan penghasilan terhadap partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan pembangunan sanitasi sanitasi air bersih melalui PNPM Mandiri
Perdesaan di Kecamatan Rawang. Untuk mengetahui hubungan ini, dapat dilakukan dengan menggunakan model tabulasi
silang. Tabulasi silang adalah prosedur yang digunakan untuk mengetahui kombinasi nilai- nilai yang berbeda dari dua variabel atau lebih dengan menghitung harga-harga statistik
beserta ujinya. Data dari tiap variabel dikelompokkan dalam beberapa kategori, dimana dari setiap kategori tersebut diberi skor untuk mempermudah perhitungan. Kemudian variabel-
variabel yang akan diidentifikasi hubungannya disusun dalam baris dan kolom. Selanjutnya dilakukan perhitungan koefisien kontingensi contingency coefficient, yaitu koefisien yang
digunakan untuk melihat ada atau tidak, kuat atau lemahnya hubungan diantara dua variabel. Metode tabulasi silang yang akan mentabulasikan beberapa variabel yang berbeda ke
dalam suatu matriks, hasil tabulasi silang disajikan dalam bentuk suatu tabel dengan variabel- variabel yang tersusun sebagai kolom dan baris tabel tersebut. Untuk mengamati dan
menganalisa variabel-variabel tersebut dipakai dengan tabel dua dimensi yang merupakan cara yang termudah. Selanjutnya dicari nilai Chi Square. Chi Square dapat dicari dengan
menggunakan rumus atau dengan menggunakan SPSS. Adapun rumus Chi-Square adalah:
X
2
= ∑
�−�
2
�
Keterangan : X
2
: Nilai Chi Kuadrat O
: Frekuensi yang di observasi E
: Frekuensi yang diharapkan Selanjutnya nilai Chi Square akan dibandingkan dengan nilai t tabel. Nilai t tabel
yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah nilai t tabel dengan df = 2, pada tingkat kepercayaan 95 = 5,991. Adapun ketentuankriteria dalam pembuktian adanya hubungan
kondisi sosial ekonomi jenis kelamin, usia, pendidikan, dan penghasilan terhadap partisipasi masyarakat tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan adalah : Jika X² hitung X²
tabel df k-1 x k-1 = 2, H0 : diterima, dan jika X² hitung X² tabel df k-1 x k-1 = 2, H1: diterima H0 ditolak, pada tingkat kepercayaan 95 = 5,991.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Umum Kecamatan Rawang
Kecamatan Rawang adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Kecamatan Rawang mempunyai luas wilayah 9.991 Ha 99,91 km
2
dengan temperatur 20-33
o
C dan ketinggian wilayah ±10 meter dari permukaan laut. Alamnya berupa dataran rendah dengan keadaan iklim tropis yang dipengaruhi oleh dua musim, yaitu musim
hujan dan musim kemarau. Curah hujan rata – rata 161,14 mmtahun. Jarak dari kecamatan ke ibukota kabupaten ±12 Km dengan waktu tempuh ±30 menit.
Kecamatan Rawang terdiri dari 7 desa, yaitu Rawang Lama, Rawang Baru, Pondok Bungur, Panca Arga, Rawang Pasar IV, Rawang Pasar V, dan Rawang Pasar VI. Luas Kecamatan
Rawang dapat dilihat pada Tabel 4.1:
Tabel 4.1 Luas Wilayah Kecamatan Rawang
No Desa Luas Km
2
1. Rawang Lama
25,75 2.
Rawang Baru 24,97
3. Pondok Bungur
17,65 4.
Panca Arga 15,25
5. Pasar IV
6,43 6.
Pasar V 6,61
7. Pasar VI
2,44
Jumlah 99,91
Sumber: Kantor Camat Rawang, 2015
Berdasarkan Tabel 4.1 diatas, dapat diketahui luas masing-masing desa yang ada di Kecamatan Rawang, yaitu Rawang Lama memiliki luas 25,75 km
2
, Rawang Baru memiliki luas 24,97 km
2
, Pondok Bungur memiliki luas 17,65 km
2
, Panca Arga memiliki luas 15,25 km2, Rawang Pasar IV memiliki luas 6,43 km
2
, Rawang Pasar V memiliki luas 6,61 km
2
, dan Rawang Pasar VI memiliki luas 2,44 km
2
. Total luas keseluruhan Kecamatan Rawang adalah
99,91 km
2
. Kecamatan Rawang secara administratif berbatasan dengan wilayah-wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Batubara
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Air Joman dan Silau Laut
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Air Joman dan Kisaran Timur
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kisaran Barat, Pulo Bandring, dan Meranti
4.2 Kondisi Fisik dan Penggunaan Lahan