b. Pengembangan jenis usaha pertanggungan untuk mengatasi risiko yang
timbul dan tanggung jawab hukum kepada pihak lain dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi atau akibat dari kegagalan bangunan.
C. Penyelenggaraan Pekerjaan Konstruksi
Penyelenggaraan jasa konstruksi telah menjadi salah satu sektor penting dari perekonomian nasional baik di negara-negara maju apalagi negara-negara yang
sedang berkembang seperti di Indonesia.
61
Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang keteknikan, ketenagakerjaan dan tata pengelolaan
lingkungan serta keharusan untuk memenuhi kewajiban yang dipersyaratkan dalam menjamin tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.
62
Industri konstruksi dalam garis besarnya dapat dibagi menjadi empat bagian berdasarkan jenis-jenis pekerjaan dan rancangan yang berbeda-beda yaitu :
63
1. Konstruksi pemukiman residential construction
Pada proyek pembangunan perumahan atau pemukiman real estate dibedakan menjadi proyek bangunan gedung secara rinci yang didasarkan pada klase
pembangunannya bersamaan dengan penyerahan prasarana-prasarana penunjangnya. Oleh sebab itu, memerlukan perencanaan infrastruktur dari perumahan tersebut
jaringan transfusi, jaringan air dan fasilitas lainnya. Proyek pembangunan pemukiman terdiri dari rumah yang sangat sederhana sampai rumah mewah, dan
rumah susun. Pengawasannya berada di bawah Sub Dinas Cipta Karya.
2. Konstruksi bangunan gedung building construction
61
Akhmad Suraji., Konstruksi Indonesia 2030 Jakarta: Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Indonesia, 2007, hlm. 1.
62
Nazarkhan Yasin, Mengenal Kontrak Konstruksi di Indonesia Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama, 2002, hlm. 11.
63
Donald S. Barie, Boyd C. Paulson JR. Terjemahan Sudinarto, Manajemen Konstruksi Profesional jilid kedua Jakarta : Erlangga, 1993, hlm.8.
Universitas Sumatera Utara
Proyek konstruksi bangunan gedung mencakup bangunan gedung perkantoran, sekolah, pertokoan, rumah sakit, rumah tinggal dan sebagainya. Apabila
dilihat dari segi biaya dan teknologi maka terdiri dari berskala rendah, menengah, dan tinggi. Pada umumnya perencanaan untuk proyek bangunan gedung lebih
lengkap dan detail. Pada proyek-proyek pemerintah, proyek bangunan gedung ini di bawah pengawasan dan pengelolaan Departemen Pekerjaan Umum sub Dinas Cipta
Karya. 3.
Konstruksi rekayasa berat heavy engineerting construction Konstruksi rekayasa berat heavy engineering construction pada umumnya
proyek yang masuk jenis ini adalah proyek-proyek yang bersifat infrastruktur seperti proyek bendungan, proyek jalan raya, jembatan, terowongan, jalan kereta api,
pelabuhan, dan lain-lain. Jenis proyek ini umumnya berskala besar dan membutuhkan teknologi tinggi.
4. Konstruksi industri industrial construction
Proyek konstruksi yang termasuk dalam jenis ini biasanya proyek industri yang membutuhkan spesifikasi dan persyaratan khusus seperti kilang minyak,
industri beratindustri dasar, pertambangan, dan nuklir. Perencanaan dan pelaksanaannya membutuhkan ketelitian, keahlian dan teknologi yang spesifik.
Proyek industri dimulai sejak timbulnya prakarsa dari pemilik untuk membangun yang dalam proses selanjutnya akan melibatkan dan sekaligus
dipengaruhi oleh perilaku unsur seperti para konsultan, kontraktor, dan termasuk pemiliknya lengkap. Menurut Donald S. Barrie ada 6 enam tahapan dasar yang
memberikan sumbangan dalam pengembangan suatu proyek mulai dari suatu gagasan sampai menjadi suatu kenyataan, yaitu konsep dan studi kelayakan,
Universitas Sumatera Utara
rekayasa dan desain, pengadaan, konstruksi, memulai dan penerapan serta operasi dan pemanfaatan.
64
1. Tahap perencanaan
Menurut Pasal 23 ayat 1 UU Jasa Konstruksi, penyelenggaraan pekerjaan konstruksi meliputi tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan beserta
pengawasannya yang masing-masing tahap dilaksanakan melalui kegiatan penyiapan, pengerjaan, dan pengakhiran. Berikut akan diuraikan tahap-tahapnya :
Berdasarkan Pasal 25 PP Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, lingkup tahap
perencanaan pekerjaan konstruksi terbagi menjadi beberapa tahapan, yaitu prastudi
kelayakan, studi kelayakan, perencanaan umum dan perencanaan teknik.
65
a. Dalam perencanaan pekerjaan konstruksi dengan pekerjaan risiko tinggi
harus dilakukan prastudi kelayakan, studi kelayakan, perencanaan umum, dan perencanaan teknik.
Lalu Pasal 26 PP Penyelenggaraan Jasa Konstruksi membagi menjadi beberapa kriteria:
b. Dalam perencanaan pekerjaan konstruksi dengan pekerjaan risiko sedang
harus dilakukan studi kelayakan, perencanaan umum, dan perencanaan teknik.
c. Dalam perencanaan pekerjaan konstruksi dengan pekerjaan risiko kecil harus
dilakukan perencanaan teknik. 2.
Tahap pelaksanaan beserta pengawasannya Tahapan selanjutnya setelah perencanaan adalah tahap melaksanakan apa
yang direncanakan sekaligus mengawasinya, apa saja yang perlu dilakukan pada tahap ini ada diatur pada Pasal 28 dan 29 PP Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
Pasal 28 PP Penyelenggaraan Konstruksi menyebutkan :
a. Lingkup tahap pelaksanaan beserta pengawasan pekerjaan konstruksi meliputi
pelaksanaan fisik, pengawasan, uji coba, dan penyerahan hasil akhir pekerjaan.
64
Donald S. Barrie, Boyd C. Paulson JR Terjemahan Sudinarto, Op. Cit., hlm. 18.
65
Donald S. Barrie, Boyd C. Paulson JR Terjemahan Sudinarto, Op. Cit., hlm. 19.
Universitas Sumatera Utara
b. Pelaksanaan beserta pengawasan pekerjaan konstruksi dilakukan berdasarkan
hasil perencanaan teknik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26. c.
Pelaksanaan beserta pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2 dilaksanakan
melalui kegiatan penyiapan, pengerjaan, dan pengakhiran.
Pasal 29 PP Penyelenggaraan Konstruksi menyebutkan : a.
Pelaksanaan beserta pengawasan pekerjaan konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 harus didukung dengan ketersediaan lapangan,
dokumen, fasilitas, peralatan, dan tenaga kerja konstruksi serta bahankomponen bangunan yang masing-masing disesuaikan dengan
kegiatan tahapan pelaksanaan dan pengawasan.
b. Penyedia jasa wajib menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan serta
pengawasan yang meliputi hasil tahapan pekerjaan, hasil penyerahan pertama dan hasil penyerahan akhir secara tepat biaya, tepat mutu, dan tepat
waktu.
c. Pengguna jasa wajib melaksanakan pembayaran atas penyerahan hasil
pelaksanaan pekerjaan beserta pengawasan secara tepat jumlah dan tepat waktu.
d. Untuk pekerjaan tertentu uji coba wajib dilakukan atau disahkan oleh instansi
yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi oleh Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia dalam menyediakan infrastruktur bidang
pekerjaan umum harus memenuhi ketentuan UU Jasa Konstruksi dan Peraturan Pelaksanaannya yang menyatakan bahwa penyelenggara pekerjaan konstruksi wajib
mewujudkan hasil pekerjaan konstruksi yang handal dan bermanfaat dengan memenuhi ketentuan tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, meliputi :
66
a. keteknikan, meliputi persyaratan keselamatan umum, konstruksi bangunan,
mutu hasil pekerjaan, mutu bahan danatau komponen bangunan, dan mutu peralatan sesuai dengan standar atau norma yang berlaku;
b. keamanan, keselamatan, dan kesehatan tempat kerja konstruksi sesuai dengan
peraturan perundang–undangan yang berlaku;
66
http:www.pu.go.iduploadsservicesinfopublik20120418140945.pdf diakses pada tanggal 17 Februari 2016.
Universitas Sumatera Utara
c. kerlindungan sosial tenaga kerja dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi
sesuai dengan peraturan perundang–undangan yang berlaku; d.
kata lingkungan setempat dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang–undangan yang berlaku;
e. manfaat untuk masyarakat sesuai dengan perencanaan kelayakan.
Pada proses penyelenggaraan konstruksi, proses pengadaanpelelangan juga merupakan salah satu bagian kunci yang tidak kalah pentingnya dengan kegiatan
lainnya.
67
Hal ini dikarenakan kesuksesan pada tahapan ini merupakan kegiatan awal dari penyelenggaraan konstruksi tidak akan pernah dimulai. Selain itu lelang proyek
jasa konstruksi merupakan tahapan yang sangat penting untuk kontraktor, karena hidup matinya perusahaan adalah tergantung dari sukses tidaknya pada tahap
lelang.
68
D. Gugatan Masyarakat