Saran Asas dan Tujuan Jasa Konstruksi

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan berkaitan dengan pembahasan dan kesimpulan di atas adalah: 1. Revisi UU No 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi diharapkan mampu memberikan solusi untuk pengaturan masalah kontraktor-konstruksi khususnya terkait pembangunan infrastruktur. Dan kiranya penerapannya lebih maksimal sesuai dengan tujuan diterbitkannya UU tersebut, sehingga dapat mencegah terjadinya pekerjaan konstruksi yang membahayakan masyarakat. 2. Para pihak yang diikat dalam sebuah kontrak konstruksi haruslah memahami benar isi kontrak dan definisi-definisi dalam kontrak agar tidak terjadi kesalahpahaman antara kedua belah pihak yang dapat menimbulkan perselisihan di kemudian hari yang akan menghampat proyek di kemudian hari. 3. Para pihak yang bertanggungjawab atas pekerjaan konstruksi kiranya dapat lebih berhati-hati dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap suatu pekerjaan konstruksi. Karena apabila perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan yang salah akan mengakibatkan kegagalan bangunan dan berakibat sanksi pidana atau ganti rugi. Universitas Sumatera Utara BAB II PENGATURAN JASA KONSTRUKSI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG JASA KONSTRUKSI

A. Asas dan Tujuan Jasa Konstruksi

Asas adalah sesuatu yang menjadi tumpuan berfikir atau berpendapat. Asas juga dapat berarti suatu alam pikiran atau cita-cita ideal yang melatarbelakangi pembentukan norma hukum, yang konkret dan bersifat umum atau abstrak. 31 1. Asas kejujuran dan keadilan Berdasarkan Pasal 2 UU Jasa Konstruksi, mengenai asas jasa konstruksi disebutkan : “Pengaturan jasa konstruksi berlandaskan pada asas kejujuran dan keadilan, manfaat, keserasian, keseimbangan, kemandirian, keterbukaan, kemitraan, keamanan dan keselamatan demi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.” Hakikat keadilan adalah penilaian terhadap suatu perlakuan atau tindakan dengan mengkajinya dengan suatu norma yang menurut pandangan subyektif melebihi norma-norma lain. 32 Asas kejujuran dan keadilan mengandung pengertian kesadaran akan fungsinya dalam penyelenggaraan tertib jasa konstruksi serta bertanggung jawab memenuhi berbagai kewajiban guna memperoleh haknya. 33 2. Asas manfaat 31 Chainur Arrasjid, Dasar-Dasar Ilmu Hukum Jakarta : Sinar Grafika, 2000, hlm. 37. 32 Fence M. Wantu, Antinomi Penegakan Hukum oleh Hakim, Junal Vol.19 No. 3 Oktober 2007, Yogyakarta: Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada, hlm. 485 33 Lihat penjelasan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Universitas Sumatera Utara Asas manfaat mengandung pengertian bahwa segala kegiatan jasa konstruksi harus dilaksanakan berlandaskan pada prinsip-prinsip profesionalitas dalam kemampuan dan tanggung jawab, efisiensi dan efektifitas yang dapat menjamin terwujudnya nilai tambah yang optimal bagi para pihak dalam penyelenggaraan jasa konstruksi dan bagi kepentingan nasional. 34 3. Asas keserasian Keserasian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keharmonisan; kesepadanan; keselarasan. Asas keserasian dalam jasa konstruksi mengandung pengertian keharmonisan dalam interaksi antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan bermanfaat tinggi. 35 4. Asas keseimbangan Asas keseimbangan adalah asas yang menghendaki kedua belah pihak memenuhi dan melaksanakan perjanjian. Dalam hal ini, pengguna jasa dan penyedia jasa haruslah memenuhi dan melaksanaan perjanjiannya yang sudah diikat dalam kontrak kerja konstruksi yang telah disepakati. 5. Asas Kemandirian Asas kemandirian mengandung pengertian tumbuh dan berkembangnya daya saing jasa konstruksi nasional. 36 6. Asas keterbukaan Asas keterbukaan mengandung pengertian ketersediaan informasi yang dapat diakses sehingga memberikan peluang bagi para pihak, terwujudnya transparansi dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi yang memungkinkan para pihak dapat 34 Penjelasan Pasal 2, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi 35 Ibid. 36 Ibid. Universitas Sumatera Utara melaksanakan kewajiban secara optimal dan kepastian akan hak dan untuk memperolehnya serta memungkinkan adanya koreksi sehingga dapat dihindari adanya berbagai kekurangan dan penyimpangan. 7. Asas kemitraan Asas ini mengandung pengertian hubungan kerja para pihak yang harmonis, terbuka bersifat timbal balik, dan sinergis. 37 8. Asas keamanan dan keselamatan Dengan asas ini dapat diwujudkan keterkaitan yang semakin erat dalam suatu kesatuan yang efisien dan efektif antar penyedia jasa Kemitraan tersebut sekaligus memberikan peluang usaha yang semakin besar tanpa mengabaikan kaidah efisiensi dan efektivitas seerta kemanfaatan. Asas keamanan dan keselamatan mengandung pengertian terpenuhinya tertib penyelenggaraan jasa konstruksi, keamanan lingkungan dan keselamatan kerja, serta pemanfaatan hasil pekerjaan konstruksi dengan tetap memperhatikan kepentingan umum. Menurut Pasal 3 UU Jasa Konstruksi disebutkan pengaturan jasa `konstruksi bertujuan untuk : 1. memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan jasa konstruksi untuk mewujudkan struktur usaha yang kokoh, andal, berdaya saing tinggi, dan hasil pekerjaan konstruksi yang berkualitas; 2. mewujudkan tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi yang menjamin kesetaraan kedudukan antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam hak dan kewajiban, serta meningkatkan kepatuhan pada ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku; 37 Ibid. Universitas Sumatera Utara 3. mewujudkan peningkatan peran masyarakat di bidang jasa konstruksi. Berdasarkan penjelasan di atas jelaslah bahwa semua yang berkaitan dengan asas-asas dan tujuan pengaturan jasa konstruksi tersebut ditujukan untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Berkaitan dengan pelaksanaan jasa konstruksi sebagai bagian dari manajemen proyekkonstruksi, maka lingkup layanan jasa konstruksi sebagaimana Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 adalah lingkup pelayanan jasa perencanaan, pelaksanaan, pengawasan.

B. Usaha Jasa Konstruksi

Dokumen yang terkait

Tanggung Jawab Apoteker Terhadap Konsumen Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

1 86 105

Penghentian Proyek Pembangunan Monerel Jakarta (Analisis Pasal 25 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi)

0 9 0

Analisis Terhadap Tanggung Jawab Penyelenggara Jasa Transportasi Go-Jek Ditinjau Dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

0 0 1

PERTANGGUNGJAWABAN PIHAK-PIHAK DALAM PEKERJAAN KONSTRUKSI TERKAIT KEGAGALAN KONSTRUKSI BANGUNAN YANG MENYEBABKAN HILANGNYA NYAWA ORANG LAIN DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG J.

0 1 1

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN JASA PENERBANGAN TERHADAP PENUMPANG DALAM KECELAKAAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN.

0 0 13

Tanggung Jawab Terhadap Kegagalan Bangunan dalam Pekerjaan Konstruks Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi

0 0 6

Tanggung Jawab Terhadap Kegagalan Bangunan dalam Pekerjaan Konstruks Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi

0 0 1

Tanggung Jawab Terhadap Kegagalan Bangunan dalam Pekerjaan Konstruks Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi

0 0 17

Tanggung Jawab Terhadap Kegagalan Bangunan dalam Pekerjaan Konstruks Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi

0 0 21

Tanggung Jawab Terhadap Kegagalan Bangunan dalam Pekerjaan Konstruks Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi

0 0 5