Proses Membatalkan atau Penghentian Proses Pengobatan

84 84 atau ke tabib gitulah. Berdasarkan Matriks 4.12diatas, menggambarkan tentang penyakit yang pengobatannya harus ke pengobatan tradisional sekaligus ke pengobatan medis modern. Semua informan mengatakan bahwa ada penyakit yang memang pengobatannya harus demikian. Hal ini dilakukan agar prosesnya cepat sembuh dan hasilnya maksimal, karena kalau hanya menggunakan salah satu jenis pengobatan saja, sembuhnya mungkin sulit atau bahkan mungkin tidak sembuh- sembuh. Misal penyakit paru-paru yang disebabkan karena di guna-guna orang lain, “bibit” racun yang dikirimkan oleh orang lain, baik melalui makanan maupun melalui doa-doa penyakitnya harus dikeluarkan dengan cara pengobatan tradisional, namun bekas lukanya harus disembuhkan dengan pengobatan medis, ataupun kasus sakit seperti patah tulang, membutuhkan pengobatan ke dukun patah untuk menyembuhkan patah tulangnya, namun juga harus ke pengobatan media atau ke dokter untuk mengobati rasa sakit atau mendapatkan obat penghilang rasa sakitnya.

4.3.7 Proses Membatalkan atau Penghentian Proses Pengobatan

Discontinuity Ketika informan ditanya akan pandangan dan pendapat mereka tentang penyakit yang tidak dapat disembuhkan, sehingga melakukan proses membatalkan atau penghentian proses pengobatan discontinuity, maka informan memberikan jawaban sebagaimana dituliskan pada Matriks 4.13 berikut : Universitas Sumatera Utara 85 85 Matriks 4.13 Proses Membatalkan atau Penghentian Proses Pengobatan Discontinuity Informan Pernyataan Informan 1 Kalau yang seperti itu, ya... tidak ada. Semua penyakit pasti ada obatnya. Hanya saja karena benturan ekonomi, ini sering terjadi. Jadi pasrah saja, ataupun karena penyakitnya parah ali, dan udah capek berobat kemana- mana. Informan 2 Tidak ada itu. Tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya. Tapikadang-kadang tidak ketemu. Jadinya pasrah... Informan 3 Kalau aku mengatakannya tidak ada. Yang paling penting pengobatan dan kita berusaha. Selagi mampu harus terus diobatkan. Tuhan pun kan bilang “berusahalah kamu”. Jadi nggak ada kata berhenti, kalau sudah berobat harus sampai tuntas. Biar sembuhnya gak setengah-setengah dan penyakitnya gak kambuh- kambuh lagi. Informan 4 Kalau yang seperti itu mungkin tidak ada. Cuma, hanya saja keputusasaan seseorang itu, sehingga muncul bahasa “sudahlah tidak perludiobati lagi”. Namun yang namanya penyakit, tidak ada yang pengobatannya berhenti di tengah jalan. Yaa paling karena udah habis uang kan, terus udah gak ada yang bisa bantu. Tapi jaranglah kek gitu, kalau yang sakit orang kampung pasti warga kampungnya sama-sama bantu., dikampung kan masih bisa kita sama-sama bantu, yaa walaupun sedikit kalau rame-rame kita kan cukup juganya itu. Informan 5 Sebenarnya itu tidak ada. Hanya saja karena faktor Universitas Sumatera Utara 86 86 ekonomi dan penyakit yang diderita tidak kunjung sembuh, akhirnya pasrah dan memberhentikan proses pengobatan. Informan 6 Tidak ada penyakit yang seperti itu. Namun karena persoalan dana, banyak juga yang seperti itu. Pasrah menerima, tapi kalau masih ada uang pastilah terus diobati. Informan 7 Wah...kalau penyakit yang seperti itu tidak ada nak. Semua penyakit pasti ada obatnya, kecuali satu, ajal. He..he..he... Kalau emang udah gitu takdirnya dia meninggal kan, yaa itu udah takdir. Informan 8 Kalau udah sembuh total barulah berhenti berobatnya, kalau masih sakit yaa ngapain berhenti berobat, kalau masih ada uang yaa lanjut berobah biar bisa sembiuh total, tapi kalau udah habis uang kita yaa kekmana mau dibuat, yaa pasrahlah, syukur-syukurkan ada yang bantu untuk biaya berobat kalau kita sakit kan Informan 9 Kalau udah sehat, udah bisa kerja, barulah berhenti berobatnya. Tapi kalau masih sakit tapi harus berhenti berobat, yaa gimana mau dibilangkan, gak ngerti juga, namanya juga kondisi ekonomi orang kan beda-beda kalau udah gak sanggup lagi berobat yaa apa boleh buat. Yaa tapi kan seharusnya gak boleh kayak gitu namanya juga sakit yaa harusnya kan berobat sampe tuntas aja gitu, sampe bener-bener sembuh total. Berdasarkan Matriks 4.13 diatas, menggambarkan tentang penyakit yang dalam masa pengobatannya, proses pengobatannya dicukupkan ataupun tidak dilanjutkan lagi. Semua informan menyatakan bahwa tidak ada penyakit yang demikian. Setiap penyakit pasti ada obatnya. Hanya saja karena permasalahan ekonomi dan juga sudah berusaha tapi tidak juga sembuh, akhirnya timbul rasa Universitas Sumatera Utara 87 87 pasrah sehingga proses pengobatannya tidak dilanjutkan lagi walaupun proses pengobatannya belum selesai dan masih dalam keadaan sakit. Universitas Sumatera Utara 88

BAB V PEMBAHASAN

Pandangan masyarakat tentang batasan sehat maupun batasan sakit tidak selalu sama di antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Pandangan ini menyebabkan masyarakat tidak selalu melakukan cara yang sama dalam hal menyembuhkan penyakit yang diderita. Artinya ketika mengalami sakit, sebagian besar orang-orang akan melakukan pengobatan dengan berbagai cara. Proses yang dilakukan anggota masyarakat dalam mencari pemecahan terhadap masalah kesehatan yang dialami, dilakukan dengan cara memanfaatkan pengobatan medis dan non medis sebagai pilihan dalam berobat, bahkan ada yang menggabungkannya dalam proses pengobatan. Pola pengobatan yang dilakukan didasarkan kuat oleh pola pencarian pengobatan yang dipahami.

5.1 Gambaran

Karakteristik Informan