Tindakan Informan Jika Anggota Keluarga Terkena Penyakit

105 Pengalaman adalah faktor terbesar yang mempengaruhi pola pencarian pengobatan masyarakat Desa Baru Kecamatan Pancur Baru. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya pernyataan informan yang menyatakan pandangan terhadap pola pencarian pengobatan didasarkan karena pengalaman. Pernyataan informan tersebut senada dengan pendapat Jordan dan Sudarti yang dikutip Sarwono 2007 yang mengatakan bahwa persepsi dan perilaku masyarakat dipengaruhi oleh unsur-unsur pengalaman masa lalu, yang tentunya pola pencarian pengobatan muncul dari persepsi dan perilaku masyarakat. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Raflis 2013 yang menjelaskan bahwa biasanya seseorang akan melakukan kunjungan berulang ke fasilitas kesehatan yang sama berdasarkan riwayat sakit sebelumnya yang mendapatkan kesembuhan dari fasilitas kesehatan tersebut, baik itu fasilitas keshatan medis modern maupun fasilitas kesehatan pengobatan alternatif atau tradisional. Hasil penelitian serupa juga disampaikan oleh Saragih 2013 yang menjelaskan bahwa pemilihan pola pengobatan tradisional ditentukan oleh pengalaman dalam mengobati suatu penyakit, baik pengalaman individu maupun keluarga dan masyarakat sekitar. Sehingga apabila ada kejadian sakit yang beulang, maka ramuan pengobatan tradisional yang sama yang akan digunakan untuk mengobati penyakit tersebut.

5.3 Pola Pencarian Pengobatan Informan

5.3.1 Tindakan Informan Jika Anggota Keluarga Terkena Penyakit

Penjelasan informan tentang tindakan yang dilakukan ketika ada anggota keluarga yang mengalami sakit, terdapat dua tindakan yang mungkin dilakukan. Universitas Sumatera Utara 106 Bagi sebagian informan ada yang langsung segera memberikan pengobatan baik secara medis maupun tradisional bahkan dengan melakukan pengobatan sendiri. Seperti yang dijelaskan oleh informan dalam pernyataan sebagai berikut : ”Yang pertama itu adalah memberikan pertolongan sementara pada penyakitnya. Contohnya dibawa kerumah sakit ataupun puskesmas, ataupun grama yang kita buat sendiri. Begitulah, karena memang pelajaran waktu sekolah dulu, ya...seperti itu kan ?.” Matriks 4.7 informan 3 Pernyataan yang serupa juga diungkapkan oleh seorang informan : ”Kalau kena penyakit ya… pasti harus berobat.Terserah itu pengobatan tradisional ataupun ke Rumah Sakit. Setiap akal sehat pasti bependapat seperti itu. Iya kan?” Matriks 4.7 informan 1. Bagi sebagian informan lagi, tidak akan melakukan tindakan-tindakan khusus terhadap penyakit-penyakit ringan, karena dianggap akan sembuh dengan sendirinya. Seperti yang di sampaikan informan berikut : ” Yang pasti berobatlah kalau sakitnya sudah nggak tertahan lagi.” Matriks 4.7 informan 6. Demikian juga dengan pernyataan informan berikut : “Tergantung penyakitnya apa dulu...kalau sakit ringan-ringan aja seperti panas, atau demam biasa, kita tunggu aja dulu. Kalau beberapa hari belum sembuh-sembuh baru dibawa beroba t.” Matriks 4.7 informan 2. Dari pernyataan-pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk menjaga agar tubuh kembali sehat, masyarakat akan melakukan berbagai macam cara pengobatan, baik pengobatan sendiri, medis maupun tradisional. Walaupun ada juga masyarakat yang tidak melakukan pengobatan terhadap penyakit yang dideritanya, karena memiliki persepsi bahwa penyakit tersebut tidak mengancam jiwanya dan yakin akan kemampuan tubuhnya untuk tetap sehat. Ini senada Universitas Sumatera Utara 107 dengan pandangan Afrizal 2004, bahwa setiap manusia berkeinginan untuk hidup sehat atau berusaha untuk mempertahankan status sehat yang dimilikinya. Tindakan manusia dalammempertahankan kesehatan tersebut mengakibatkan terjadinya pemanfaatanpelayanan kesehatan yang ada, tetapi hubungan antara sehat dan permintaanpelayanan kesehatan tidaklah sesederhana itu. Pemanfaatan pelayanan kesehatan itusendiri sangat erat kaitannya dengan bagaimana persepsi seseorang tersebut terhadapkesehatan dan tingkat kebutuhan yang dirasakan individu terhadap pengobatan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Tinendung 2011 yang menjelaskan bahwa seseorang akan memberikan respon atau reaksi yang berbeda terhadap suatu keadaan sakit, yang didasari oleh beberapa hal seperti tingkat keseriusan atau keparahan penyakit yang diderita, pengalaman sakit, alternatif pemilihan pengobatan dan sebagainya.

5.3.2 Penyakit yang Tidak Perlu Diobati