103
Kelompok ini akan membuka kemungkinan yang sangat besar untuk dipengaruhi dan mempengaruhi anggota-anggota keluarga.
Hal ini berarti bahwa ikatan keluarga dan persahabatan yang kuat mendorong masyarakat agar melakukan langkah yang sama ketika anggota
keluarga mengalami sakit, walaupun terkadang masyarakat sendiri merasa kurang yakin terhadap jenis pengobatan yang ditawarkan. Selain itu meminta nasehat
keluarga dan tetangga ketika menentukan pelayanan pengobatan merupakan kebiasaan yang ada di masyarakat desa Baru Kecamatan Pancur Batu.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Saragih 2013 yang menjelaskan bahwa keluarga merupakan faktor yang sangat
penting dalam menentukan pola encarian pengobatan untuk anggota keluarga yang sedang sakit atau terkena serangan penyakit. Orang tua memiliki peran
penting untuk mengobati anaknya yang sakit begitupun sebaliknya, anak memiliki tanggung jawab untuk mengobati orang tuanya yang sedang sakit. Seorang suami
berkewajiban untuk membawa istri ke pelayanan kesehatan apabila istrinya sedang sakit, begitupun sebaliknya, seorang istri berkewajiban untuk merawat
suaminya apabila sang suami sedang sakit. Berdasarkan penelitian Raflis 2013 terdapat hubunganyang bermakna antara variabel pengaruh dukungan budaya
dengan variabel pola pencarian pengobatan dalam penyembuhan suatu penyakit.
5.2.3 Pengalaman Pengobatan
Sebagian besar informan mengambil tindakan pola pencarian pengobatan didasarkan pada pengalaman yang pernah dirasakannya sebelumnya, baik itu
untuk menunda proses pengobatan, tidak melakukan proses pengobatan, mamilih
Universitas Sumatera Utara
104
pengobatan kecara tradisional, medis maupun mengkombinasikan kedua jenis pengobatan tersebut.
“Tergantung penyakitnya apa dulu...kalau sakit ringan-ringan aja seperti panas, atau demam biasa, kita tunggu aja dulu. Kalau beberapa hari
belum sembuh-sembuh baru dibawa berobat. Pengalaman ku, beg
itulah...biasanya sembuh sendiri.” Matriks 4.7 informan 2 ; informan ketika menunda proses pengobatan
“Ada, contohnya penyakit penyakit paling sakit kepala, pening karena pengaruh kurang tidur. Tanda- tanda khusus penyakit yang tidak perlu di
obati, tidak ada, tapi berdasarkan pengalaman
.” Matriks 4.8 informan 3 ; informan ketka tidak melakukan proses pengobatan pada jenis penyakit
tertentu “Selanjutnya karena penyakit yang karena dibuat orang atau kena santet
atau guna-guna harus keorang pintar, karena akan lebih bahaya kalau dibawa ke medis. Berdasarkan pengalaman kita kan tahu
” Matriks 4.10informan 1 ; informan ketika memilih proses pengobatan tradisional.
“Pemikiran seperti ini kita dapat dari logika saja, gak perlu ajakan dari orang lain, timbul dari hati dan pengalaman ketika mengalami sakit.
Kalau aku sih, lebih percaya ke medis ” Matriks 4.11 informan 5 ;
informan ketikamemilih proses pengobatan medis, “Misal, badan anak panas tetapi telapak tangan dan kakinya dingin.
Berarti ada yang salah di badannya. Pemahaman seperti ini muncul karena pengalaman, apalagi anakku kan gak cuma satu
” Matriks 4.12 informan 6
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Desa Baru Kecamatan Pancur Batu, memilih menggunakan proses pengobatan terhadap penyakit di dasarkan
pada pengalaman, karena sebelumnya sudah pernah mengalami penyakit yang sama. Pengalaman yang berarti telah membuktikan baik sengaja maupun tidak
dan cerita dari teman dan para orang tua akan membuat kita semakin percaya dan yakin terhadap sesuatu hal. Demikian juga dalam pola pencarian pengobatan,
yang besar prosesnya didukung oleh pengalaman dan kepercayaan.
Universitas Sumatera Utara
105
Pengalaman adalah faktor terbesar yang mempengaruhi pola pencarian pengobatan masyarakat Desa Baru Kecamatan Pancur Baru. Hal ini dapat kita
lihat dari banyaknya pernyataan informan yang menyatakan pandangan terhadap pola pencarian pengobatan didasarkan karena pengalaman. Pernyataan informan
tersebut senada dengan pendapat Jordan dan Sudarti yang dikutip Sarwono 2007 yang mengatakan bahwa persepsi dan perilaku masyarakat dipengaruhi oleh
unsur-unsur pengalaman masa lalu, yang tentunya pola pencarian pengobatan muncul dari persepsi dan perilaku masyarakat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Raflis 2013 yang menjelaskan bahwa biasanya seseorang akan melakukan
kunjungan berulang ke fasilitas kesehatan yang sama berdasarkan riwayat sakit sebelumnya yang mendapatkan kesembuhan dari fasilitas kesehatan tersebut, baik
itu fasilitas keshatan medis modern maupun fasilitas kesehatan pengobatan alternatif atau tradisional. Hasil penelitian serupa juga disampaikan oleh Saragih
2013 yang menjelaskan bahwa pemilihan pola pengobatan tradisional ditentukan oleh pengalaman dalam mengobati suatu penyakit, baik pengalaman individu
maupun keluarga dan masyarakat sekitar. Sehingga apabila ada kejadian sakit yang beulang, maka ramuan pengobatan tradisional yang sama yang akan
digunakan untuk mengobati penyakit tersebut.
5.3 Pola Pencarian Pengobatan Informan