11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perilaku
2.1.1 Defenisi Perilaku
Dipandang dari aspek biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme atau makhluk hidup yang bisa dilihat, sedangkan perilaku
manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, membaca dan sebagainya, sehingga dapat disimpulkan bahwa perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat
diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar Notoatmodjo, 2010.
Setiap manusia akan bertindak dan bertingkah laku untuk berinteraksi dengan makhluk lain, hakikat manusia sebagai makhluk sosial akan selalu
membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Perilaku manusia ditujukan sebagai tanda pengenal dirinya sebagai makhluk sosial yang senantiasa ingin
berhubungan dengan orang lain. Perilaku manusia yang satu dengan yang lainnya tidak bisa disamakan, karena pribadi manusia merupakan hal yang sangat unik
dan berkembang sesuai dengan bakat dan potensinya masing-masing. Karakteristik perilaku menurut Purwanto 2009 dibedakan menjadi 2
yaitu perilaku tertutup covert behavior dan perilaku terbuka overt behavior. Perilaku tertutup covert behavior adalah perilaku yang hanya dapat dimengerti
dengan menggunakan alat atau metode tertentu misalnya berpikir, berkhayal,
Universitas Sumatera Utara
12
12
sedih, bermimipi, dan takut. Sedangkan perilaku terbuka overt behavior adalah perilaku yang dapat diketahui oleh orang lain tanpa menggunakan alat bantu
misalnya seorang ibu memeriksakan kehamilannya atau membawa anggotanya ke puskesmas untuk diimunisasi, atau seseorang yang melakukan tes VCT-HIV ke
fasilitas kesehatan yang tersedia.
2.1.2 Determinan Perilaku
Meskipun perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar organisme orang, namun dalam memberikan respon sangat
tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan, faktor-faktor yang membedakan respon terhadap stimulus yang berbeda disebut
determinan perilaku. Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi 2 macam yakni:
1. Determinan atau faktor internal, yakni karakteristik orang yangbersangkutan
yang bersifat given atau bawaan, misalnya tingkatkecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan sebagainya.
2. Determinan atau faktor eksternal yakni lingkungan, baiklingkungan fisik,
sosial, budaya, ekonomi, politik dan sebagainya. Dari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa perilaku adalahmerupakan
totalitas penghayatan dan aktifitas seseorang, yang merupakan hasil bersama atau resultante antara berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal.
Bloom 1998 sebagaimana dikutip oleh Notoatmodjo 2010 seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku manusia itu kedalam 3 karakteristik,
ranah atau kawasan yakni kognitif, afektif, dan psikomotor.
Universitas Sumatera Utara
13
13
Perilaku manusia menurut Purwanto 2009 terdapat banyakmacamnya yaitu: 1
Perilaku refleks Perilaku refleks merupakan perilaku yang dilakukan manusia secara
otomatik. Contohnya : mengecilkan kelopak mata, menaikkan bahu ketika bernafas,
menganggukan kepala ketika
menandakan persetujuan, dan menggelengkan kepala ketika menunjukkan penolakan.
2 Perilaku refleks bersyarat
Merupakan perilaku yang muncul karena adanya rangsangan tertentu. 3
Perilaku yang mempunyai tujuan Disebut juga perilaku naluri.
Usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi perilaku negatif seseorang dapat dilakukan dengan :
1. Peningkatan peranan keluarga terhadap perkembangan dari kecilhingga
dewasa. 2.
Peningkatan status sosial ekonomi keluarga. 3.
Menjaga keutuhan keluarga. 4.
Mempertahankan sikap dan kebiasaan sesuai dengannorma yang disepakati. 5.
Pendidikan keluarga yang disesuaikan dengan status anggota keluarga baik itu anggota tunggal, anggota tiri, dan lain-lain.
Menurut Skinner seorang ahli psikologi yang dikutip Notoatmodjo 2010 merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap
stimulus rangsang dari luar. Dalam teori Skinner ada 2 dua respon, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
14
14
1. Respondent respon atau flexive, yakni respon yang ditimbulkan oleh
rangsangan-rangsangan stimulus tertentu. Stimulus semacam ini disebut eleciting stimulation karena menimbulkan respon-respon yang relatif tetap.
2. Operant respons atau instrumental respons, yakni respon yang timbul dan
berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangtertentu. Perangsang ini disebut reinforcing stimulation atau reinforcer karena
memperkuat respon. Tim ahli WHO 2004 menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang itu
berperilaku ada empat alasan pokok yaitu : 1. Pemikiran dan perasaan
Bentuk pemikiran dan perasaan ini adalah pengetahuan, kepercayaan, sikap, persepsi, kepercayaan- kepercayaan, dan penilaian - penilaian seseorang
terhadap objek dalam hal ini adalah objek kesehatan . dan lain-lain. 2. Orang penting sebagai refrensi
Apabila seseorang itu penting bagi kita maka apapun yang ia lakukan ataupun katakan cenderung untuk kita contoh. Orang inilah yang dianggap
kelompok refrensi seperti kepala suku, guru, kepala desa, dan lain-lain. 3.
Sumber-sumber daya Yang termasuk adalah fasilitas - fasilitas misalnya: waktu, uang , tenaga kerja,
keterampilan, pelayanan. Pengaruh sumber daya terhadap perilaku dapat bersifat positif maupun negatif.
4. Kebudayaan
Universitas Sumatera Utara
15
15
Norma, kebiasaan, nilai-nilai dan pengadaan sumber daya di dalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup yang disebut dengan
kebudayaan. Perilaku yang normal adalah salah satu aspek dari kebudayaan dan selanjutnya kebudayaan mempunyai pengaruh terhadap perilaku. Kebudayaan
selau berubah, baik lambat ataupun cepat, sesuai dengan peradaban umat manusia.
Hal-hal yang mempengaruhi perilaku seseorang sebagian terletak dalam diri individu sendiri yang disebut sebagai faktor internal dan sebagian terletak di
luar dirinya atau disebut dengan faktor eksternal atau faktor lingkungan
2.1.3 Domain Perilaku