116
“Kalau yang seperti itu mungkin tidak ada. Cuma, hanya saja keputusasaan seseorang itu, sehingga muncul bahasa “sudahlah tidak
perlu diobati lagi”. Namun yang namanya penyakit, tidak ada yang pengobatannya berhenti di tengah jalan. Yaa paling karena udah habis
uang kan, terus udah gak ada yang bisa bantu ”. Matriks 4.13 informan 4
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Raflis 2013 yang menjelaskan bahwa pemberhentian dari kegiatan pencarian
pengobatan pada dasarnya disebabkan oleh dua hal yaitu pasien sembuh total dari penyakit atau pasien meninggal. Sedangkan keterbatasan ekonomi untuk
memberhentikan layanan pengobatan hanya merupakan faktor penguat untuk tidak melanjutkan proses pengobatan yang sedan dilakukan. Hasil penelitian ini
juga sejalan dengan hasil penelitian Tinendung 2011, pada suatu waktu individu dankeluarga akan merasa lelah dan pasrah dengan kondisi sakit yang diderita,
yang dapat menyebabkan pemberhentian untuk melakukan proses pengobatan.
5.4 Spesifikasi Masyarakat Desa Baru dalam Pola Pencarian Pengobatan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap informan, diketahui bahwa Pola pencarian pengobatan pada masyarakat Desa Baru Kecamatan Pancur Batu ada
empat jenis, yaitu : 1.
Pengobatan sendiri 2.
Pengobatan ke pengobat tradisional 3.
Pengobatan ke pengobat medis 4.
Kombinasi pengobatan medis dan tradisional Jika kita bandingkan pandangan Suchman terhadap pembagian konsep-
konsep yang menggambarkan perilaku seseorang ketika sakit, yang ditulis Muzaham 2005 dalam bukunya, yakni :
Universitas Sumatera Utara
117
1. Shopping, adalah proses mencari alternatif sumber pengobatan guna
menemukan seseorang yang dapat memberikan diagnosa dan pengobatan sesuai dengan harapan si sakit.
2. Fragmentation adalah proses pengobatan oleh beberapa fasilitas kesehatan
pada lokasi yang sama. Contoh : berobat ke dokter sekaligus ke sinse dandukun.
3. Procastination ialah proses penundaan, menangguhkan atau mengundurkan
upaya pencarian pengobatan meskipun gejala penyakitnya sudah dirasakan. 4.
Self medication adalah proses pengobatan sendiri dengan menggunakan berbagai ramuan atau obat-obatan yang dinilainya tepat baginya.
5. Discontinuity adalah melakukan proses membatalkan atau penghentian
pengobatan. Maka proses discontinuity tidak menjadi sebuah pola yang berkembang
padamasyarakat, dan pola pengobatan sendiri yakni pengobatan yang dilakukan tanpa bantuan dari tenaga pengobat tradisional maupun tenaga pengobat medis,
yang dilakukan dengan cara membeli obat bebas maupun dengan meracik bahan- bahanyang ada di sekitar lingkungan adalah jenis pengobatan yang paling
dominan dilakukan oleh masyarakat Desa Baru Kecamatan Pancur Batu. Hal ini disebabkan karena umumnya masyarakat memiliki pengetahuan dan memahami
teknik khusus dalam meramu obat yang sesuai dengan penyakitnya dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada dilingkungan sekitar.
Universitas Sumatera Utara
118
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Tindakan informan di Desa Baru Kecamatan Pancur Batu ketika ada
anggota keluarga yang sakit terdiri dari dua macam indakan , yaitu ada yang langsung memberikan pengobatan baik dengan cara pengobatan
sendiri, pengobatan tradisional maupun pengobatan medis. Ada juga yang tidak melakukan tindakan khusus untuk pengobatannya karena merupakan
penyakit yang tidak perlu di obati dan diyakini akan sembuh dengan sendirinya.
2. Ada empat pola pencarian pengobatan pada masyarakat Desa Baru
Kecamatan Pancur Batu, yaitu penyakit yang dapat sembuh hanya dengan diobati sendiri, penyakit yang akan sembuh jika berobat ke pengobat
tradisional orang pintar, penyakit yang hanya dapat disembuhkan dengan berobat ke pengobat medis, serta penyakit yang pengobatannya harus
dilakukan dengan mengkombinasikan pengobatan tradisional dan pengobatan medis agar hasilnya maksimal.
3. Jenis pengobatan penyakit dengan melakukan pengobatan sendiri
cenderung dominan dilakukan oleh masyarakat Desa Baru Kecamatan Pancur Batu karena umumnya masyarakat memiliki pengetahuan dan
memahami teknik khusus dalam membuat ramuan obat yang sesuai dengan penyakitnya dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada
dilingkungan.
Universitas Sumatera Utara