Teori Tentang Motivasi Motivasi .1 Pengertian Motivasi

9

2.1.2 Teori Tentang Motivasi

Menurut Robbins dan Judge 2008 : 223 ada beberapa teori tentang motivasi: 1. Hierarki Teori Kebutuhan dari Mashlow Kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah: 1. Fisiologis: meliputi rasa lapar, haus, berlindung, dan kebutuhan fisik lainnya. 2. Rasa aman: meliputi rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional. 3. Sosial: meliputi rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan. 4. Penghargaan: meliputi faktor-faktor penghargaan internal seperti hormat diri, otonomi, dan pencapaian; dan faktor-faktor penghargaan eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian. 5. Aktualisasi diri: dorongan untuk menjadi seseorang sesuai kecakapannya; meliputi pertumbuhan, pencapaian, potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri. 2. Teori X dan Teori Y dari McGregor Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia secara jelas dan tegas dapat dibedakan atas manusia penganut teori X teori tradisional dan manusia penganut teori Y teori demokratis. Teori X merupakan anggapan bahwa karyawan tidak suka bekerja, malas, tidak menyukai tanggung jawab, dan harus dipaksa untuk menghasilkan kinerja. Asumsi menganai teori ini: 1. Karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan, dan sebisa mungkin berusaha untuk menghindarinya. Universitas Sumatera Utara 10 2. Karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dipaksa, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan- tujuan. 3. Karyawan akan menghindari tanggung jawab dan mencari perintah formal bila mungkin. 4. Sebagian karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi. Teori Y merupakan anggapan bahwa karyawan suka bekerja, kratif, mencari tanggung jawab, dan dapat berlatih mengendalikan diri. Asumsi yang disebutkan sebagai teori Y: 1. Karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan, seperti halnya istirahat atau bermain. 2. Karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai berbagai tujuan. 3. Karyawan bersedia belajar untuk menerima, bahkan mencari, tanggung jawab. 4. Karyawan mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan ke seluruh populasi, dan bukan hanya mereka yang menduduki posisi manajemen. 3. Teori 2 dua Faktor dari Herzberg Teori dua faktor merupakan teori yang menghubungkan faktor-faktor intrinsik dengan kepuasan kerja, sementara mengaitkan faktor-faktor ekstrinsik dengan ketidakpuasan kerja. Menurut Herzberg, faktor-faktor yang Universitas Sumatera Utara 11 menghasilkan kepuasan kerja terpisah dan berbeda dari faktor-faktor yang menimbulkan ketidakpuasan kerja. Oleh karena itu, manajer harus berusaha menghilangkan faktor-faktor yang menimbulkan ketidakpuasan kerja.

2.1.3 Jenis Motivasi