Auditor Switching Landasan Teori 1. Teori Keagenan

17 Bagi perusahaan besar peningkatan kualitas audit sangat bermanfaat positif untuk membuktikan kepada para investor bahwa pengendalian internal dari perusahaan tersebut terbukti bagus. Pada perusahaan kecil peningkatan kualitas audit akan lebih memberikan manfaat positif kepada para investor, karena hasil audit atas laporan keuangan tersebut membuktikan bahwa sistem pengendalian internal dari perusahaan kecil tersebut juga tidak kalah dengan perusahaan besar, dan ini berdampak pada peningkatan kepercayaan para investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut.Perusahaan kecil membutuhkan auditor yang memiliki sikap independensi dalam mengaudit laporan keuangan mereka. Semakin besar suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula minat perusahaan tersebut dalam memilih auditor yang memegang teguh sikap independensi, agar laporan keuangan yang diaudit memiliki peningkatan kualitas audit.

2.1.6. Auditor Switching

Menurut Giri 2010 yang menjelaskanbahwa dengan adanya kasus Enron yang melibatkan kantor akuntan publik KAP internasional Arthur Anderson AA maka di Indonesia dilakukan peraturan tindakan pergantian auditor secara wajib. Penerapan ketentuan tentang adanya rotasi mandatory ini dengan tujuan supaya dapat meningkatkan independensi auditor baik secara tampilan maupun secara fakta. Rotasi mandatory ini diharapkan dapat berpengaruh signifikan pada praktik pengauditan yang dilakukan oleh seorang auditor dengan menjaga sikap independensi. Universitas Sumatera Utara 18 Peraturan pemerintah yang berkaitan dengan rotasi mandatory di Indonesia dituangkan dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 423KMK.062002 yaitu “pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan oleh KAP paling lama untuk 5 lima tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 tiga tahun buku berturut-turut”.Kemudian peraturan tersebut di revisi dengan mengeluarkan KMK No. 359KMK.062003 dan dilakukan revisi kembali pada tahun 2008 menjadi KMK NO. 17KMK.012008 tentang Jasa Akuntan Publik yaitu “pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 enam tahun buku berturut-turut dan oleh Akuntan Publik paling lama 3 tiga tahun buku berturut-turut”.Peraturan rotasi mandatory auditor di Indonesia yang pertama kali diperkenalkan oleh KMK ini menimbulkan berbagai pro-kontra dikalangan praktisi akuntan publik. Wajib rotasi dapat menjaga sikap independensi auditor yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas audit laporan keuangan.Dilain sisi, adanya tenure yang panjang dapat menyebabkan keakraban yang berlebihan antara auditor dengan klien, sehingga kemungkinan besar menghasilkan prosedur audit yang tidak memadai dan memiliki ketergantugan dengan hasil audit tahun sebelumnya. Auditor switching menjadi jalan untuk memperbaiki keakraban yang berlebihan ini, sehingga auditor dapat melakukan audit dengan sikap yang independen untuk tercapainya laporan audit yang berkualitas. Sikap independensi auditor yang tetap terjaga ini dapat Universitas Sumatera Utara 19 meningkatkan kepercayaan para pengguna laporan keuangan terhadap auditor tersebut. Penelitian Kurniasih 2014 memberi kesimpulan bahwa variabel rotasi audit memiliki pengaruh secara signifikan positif terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini semakin memperkuat bahwa dengan adanya auditor switching dapat meningkatkan independensi seorang auditor yang juga berkaitan dengan peningkatan kualitas dari audit suatu laporan keuangan perusahaan.

2.1.7. Audit Fee

Dokumen yang terkait

Pengaruh ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit terhadap audit fees: studi empiris pada sektor manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2010-2013

0 6 145

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Auditor Swittching (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEI)

0 4 127

Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi Auditor, dan Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

1 6 75

PENGARUH ROTASI AUDITOR, AUDIT FEE, AUDIT Pengaruh rotasi auditor, audit fee, audit Tenure, client importance, dan auditor Spesialisasi industri terhadap kualitas audit (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaPerio

0 4 15

Pengaruh Spesialisasi Auditor, Ukuran Perusahaan Klien,Auditor Switching dan Audit Fee Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Perusahaan Properti dan Real Estat yang Terdaftar di BEI)

0 0 8

Pengaruh Spesialisasi Auditor, Ukuran Perusahaan Klien,Auditor Switching dan Audit Fee Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Perusahaan Properti dan Real Estat yang Terdaftar di BEI)

0 0 2

Pengaruh Spesialisasi Auditor, Ukuran Perusahaan Klien,Auditor Switching dan Audit Fee Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Perusahaan Properti dan Real Estat yang Terdaftar di BEI)

0 0 9

Pengaruh Spesialisasi Auditor, Ukuran Perusahaan Klien,Auditor Switching dan Audit Fee Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Perusahaan Properti dan Real Estat yang Terdaftar di BEI)

0 0 20

Pengaruh Spesialisasi Auditor, Ukuran Perusahaan Klien,Auditor Switching dan Audit Fee Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Perusahaan Properti dan Real Estat yang Terdaftar di BEI)

0 1 2

Pengaruh Spesialisasi Auditor, Ukuran Perusahaan Klien,Auditor Switching dan Audit Fee Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Perusahaan Properti dan Real Estat yang Terdaftar di BEI)

0 0 11