42
Penelitian ini menggunakan uji Durbin-Watson DW test untuk mendeteksi adanya autokorelasi, yang dilakukan dengan
membandingkan nilai Durbin-Watson dengan table Durbin-Watson. Hipotesis yang dipakai sebagai berikut :
H0 : tidak ada autokorelasi r = 0 HA : ada autokorelasi r
≠ 0
Tabel 3.3 Autokorelasi
Hipotesis Nol Jika
Keputusan
Tidak ada autokorelasi positif
0 d dl Tolak
Tidak ada autokorelasi positif
dl ≤ d ≤ du
No decision Tidak ada autokorelasi
negatif 4 – dl d 4 – du
Tolak Tidak ada autokorelasi
negatif 4 – dl
≤ d ≤ 4 – du No decision
Tidak ada autokorelasi positif atau negatif
Du d 4 – du Tidak ditolak
3.7.3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan setelah uji asumsi klasik dilakukan. Pengujian hipotesis yang dilakukan adalah dengan menggunakan analisis
regresi logistik logistic regression.
3.7.3.1. Analisis Regresi Logistik
Ghozali 2013:211 menjelaskan bahwa regresi logistik logistic regression merupakan regresi yang digunakan untuk
menguji sampai sejauh mana probabilitas terjadinya variabel dependen dapat diprediksi oleh variabel independen. Teknik analisis
Universitas Sumatera Utara
43
regresi logistik tidak memerlukan asumsi normalitas data pada variabel bebasnya.
Penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik logistic regression untuk menguji hipotesis. Regresi logistik digunakan dalam
penelitian ini, karena variabel dependen dalam penelitian ini merupakan variabel dhchotomus yaitu variabel yang pengukurannya
terdiri dari dua kategori. Kualitas audit yang merupakan variabel dependen dalam penelitian ini diukur dari ukuran KAP Big Four
dengan KAP non-Big Four dengan menggunakan dummy. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu spesialisasi auditor, ukuran
perusahaan klien, auditor switching, dan audit fee yang merupakan gabungan antara variabel metric dan non-metric sehingga digunakan
regresi logistik logistic regression. Persamaan model Regresi Logistik Logistic Regression
pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Ln KA= α + b
1
SA + b
2
UPK + b
3
SWITCH + b
4
LnFee+ e
Dengan : KA
= Kualitas Audit yang diukur menggunakanvariabel dummy, yaitu nilai 1 untuk perusahaan yang diaudit oleh
KAP Big Four, dan nilai 0 untuk perusahaan yang diaudit oleh non-Big Four.
α = Konstanta
Universitas Sumatera Utara
44
SA = Spesialisasi Auditor, yang diukur dengan variabel
dummy, jika perusahaan diaudit oleh Spesialis auditor bernilai 1, dan jika tidak diaudit oleh spesialis auditor
bernilai 0. SIZE
= Ukuran perusahaan klien, yang diukur dengan natural logaritma dari nilai buku total aset perusahaan.
SWITCH = auditor switching rotasi auditor, yang diukur menggunakan variabel dummy, jika terjadi rotasi auditor
bernilai 1, dan jika tidak terjadi rotasi auditor bernilai 0. LnFee
= Logaritma natural dari professional fee. e
= Residual error.
3.7.3.2. Uji Hosmer and Lemeshow’s Goodness Of Fit