Spesialisasi Auditor Landasan Teori 1. Teori Keagenan

14 Agar dapat menghasilkan audit laporan keuangan yang berkualitas, seorang auditor harus memiliki sikap independen yang berarti mengutamakan kepentingan publik, tanpa berpihak pada pihak manapun. Menurut De Angelo 1981 kualitas audit adalah “kemungkinanprobabilitas auditor mampu mengungkapkan dan melaporkan suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya”.Pengungkapan dan pelaporan pelanggaran adalah sikap yang membutikan bahwa auditor itu independen dan dengan adanya sikap yg independen ini, kita menyimpulkan bahwa auditor tersebut mampu melakukan audit laporan keuangan yang memiliki kualitas. Selain sikap independen ini, seorang auditor juga harus mampu melaksanakan tugasnya dengan berpedoman pada standar auditing dan kode etik akuntan publik yang releven untuk tercapainya hasil audit yang baik dan berkualitas. Sebuah hasil audit laporan keuangan yang berkualitas akan menambah nilai dari sebuah perusahaan, hasil audit ini akan dijadikan tolak ukur bagi para investor dalam melakukan investasi dan juga menjadi alat dalam mengambil keputusan bagi pihak manajemen.

2.1.4. Spesialisasi Auditor

Siregaret al. 2011 menjelaskan bahwa seorang auditor yang memiliki spesialisasi dan keahlian spesifik pada industri akan cenderung mempunyai kemampuan untuk mendeteksi kesalahan atau ketidaknormalan, dibandingkan dengan auditor yang tidak mempunyai keahlian spesifik Universitas Sumatera Utara 15 tersebut. Seorang auditor dalam melakukan audit laporan keuangan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya jika memiliki keahlian spesifik. Demi meningkatkan kualitas hasil audit laporan keuangan, akuntan publik harus bisa melakukan spesialisasi auditor pada saat mengaudit. Kusharyanti 2003 menjelaskan bahwa seorang auditor berfungsi sebagai pihak yang mampu memastikan integritas atas angka-angka akuntansi yang terdapat didalam laporan keuangan.Akuntan sebagai pihak yang memberikan kepastian harus memiliki pengetahuan yang tidak hanya berkaitan dengan pengauditan dan akuntansi saja, melainkan seorang auditor juga harus memiliki pengetahuan mengenai jenis industri klien. Pada saat seorang auditor mengaudit perusahan perbankan, walaupun prinsip yang digunakan sama dengan mengaudit perushaan manufaktur, namun ada perbedaan dalam hal sifat bisnis, prinsip akuntansi, sistem akuntansi, dan peraturan pajak yang berlaku. Karena adanya perbedaan inilah seorang auditor diharuskan memiliki pengetahuan mengenai karakteristik insudtri tertentu yang dapat mempengaruhi kualitas dari hasil audit laporan keuangan. Menurut Fitriany 2012 kantor akuntan publik yang memiliki banyak klien dalam industri yang sama akan memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik mengenai internal kontrol perusahaan, resiko bisnis perusahaan, dan juga risiko audit pada industri tersebut. Auditor yang memiliki spesialisasi dalam industri tentunya memiliki pemahaman yang lebih memadai dibandingkan dengan auditor yang tidak memiliki Universitas Sumatera Utara 16 spesialisasi, dan tentunya hasil audit laporan yang dihasilkan juga pasti berbeda. Auditor yang memiliki spesialisasi dalam bidang tertentu akan lebih memungkinkan untuk mendeteksi adanya kesalahan, kekeliruan maupun penyimpangan dalam melakukan audit, dibandingkan dengan auditor yang tidak memiliki spesialisasi.

2.1.5. Ukuran Perusahaan Klien

Dokumen yang terkait

Pengaruh ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit terhadap audit fees: studi empiris pada sektor manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2010-2013

0 6 145

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Auditor Swittching (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEI)

0 4 127

Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi Auditor, dan Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

1 6 75

PENGARUH ROTASI AUDITOR, AUDIT FEE, AUDIT Pengaruh rotasi auditor, audit fee, audit Tenure, client importance, dan auditor Spesialisasi industri terhadap kualitas audit (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaPerio

0 4 15

Pengaruh Spesialisasi Auditor, Ukuran Perusahaan Klien,Auditor Switching dan Audit Fee Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Perusahaan Properti dan Real Estat yang Terdaftar di BEI)

0 0 8

Pengaruh Spesialisasi Auditor, Ukuran Perusahaan Klien,Auditor Switching dan Audit Fee Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Perusahaan Properti dan Real Estat yang Terdaftar di BEI)

0 0 2

Pengaruh Spesialisasi Auditor, Ukuran Perusahaan Klien,Auditor Switching dan Audit Fee Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Perusahaan Properti dan Real Estat yang Terdaftar di BEI)

0 0 9

Pengaruh Spesialisasi Auditor, Ukuran Perusahaan Klien,Auditor Switching dan Audit Fee Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Perusahaan Properti dan Real Estat yang Terdaftar di BEI)

0 0 20

Pengaruh Spesialisasi Auditor, Ukuran Perusahaan Klien,Auditor Switching dan Audit Fee Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Perusahaan Properti dan Real Estat yang Terdaftar di BEI)

0 1 2

Pengaruh Spesialisasi Auditor, Ukuran Perusahaan Klien,Auditor Switching dan Audit Fee Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Perusahaan Properti dan Real Estat yang Terdaftar di BEI)

0 0 11