Informan Utama – IV Hasil temuan .1 Informan Kunci - I

saat anaknya yang kedua pernah menderita sakit deman berdarah dan harus dirawat di Rumah Sakit, Ibu O pernah meminta bantuan biaya pengobatan kepada keluarganya. Raut wajah Ibu O terlihat berubah saat menyatakan bahwa Ibu O juga memiliki ketakutan dengan keterbatasan pendapatan yang dimilikinya akan mengakibatkannya tidak sanggup untuk membiayai sekolah anaknya. Ia khwatir anaknya akan berhenti dan tidak dapat melanjutkan sekolahnya. Ibu O selalu mengajarkan HP dan saudaranya yang lain dengan memberi kebebasan pada anak-anaknya untuk melakukan aktivitas apa saja terutama dalam hal pemilihan aktivitas di rumah dan di luar rumah. Ibu O juga mengaku bahwa ia mengetahui segala aktivitas anaknya diluar rumah karena ibu O selalu mengajarkan anaknya untuk terbuka dan tidak menutup-nutupi apapun dari orang tuanya.

5.2.9 Informan Utama – IV

Nama : Ibu F Umur : 33 Tahun Pendidikan Terakhir : S2 Agama : Kristen Suku : Batak Jumlah Anak : 3 Status : Menikah Pekerjaan : Dosen Ibu F sedang berada di rumahnya saat peneliti menemuinya. Peneliti mendekati dengan bertegur sapa yang berlanjut pada izin untuk melakukan wawancara. Ibu F sangat ramah. Ibu F selalu tersenyum tiap kali memulai menjawab pertanyaan dari peneliti. Saat ini Universitas Sumatera Utara ia berusia 33 tahun. Jika dilihat dari bentuk fisiknya, ada kemiripan antara ibu F dengan RD. Kulit nya putih, matanya sipit dan memakai kacamata berlensa bulat. Kedua orangtua RD sudah meninggal dunia sejak RD berusia enam tahun. Kedua orangtuanya meninggal lima tahun yang lalu. Kemudian mereka di asuh oleh adik ibunya. RD kini menganggap tantenya sebagai ibu tirinya. Ayah dan Ibu tirinya menikah sudah hampir 18 tahun tahun namun hingga kini mereka belum dikaruniai seorang keturunan. Hingga kini status hubungan diantara mereka masih dalam hubungan suami dan isteri yang sah. Hubungan mereka pun dapat dikatakan harmonis. Ayahnya NR sehari-harinya bekerja sebagai pengacara. sementara Ibunya F adalah seorang dosen. Bapak NR lulusan strata satu dari suatu Perguruan Tinggi dan ibunya lulusan magister di suatu Perguruan Tinggi di Jawa. Bapak NR memiliki tiga anak tiri laki-laki, anak pertama yaitu RD berusia 21 tahun, anak kedua yaitu HD berusia 19 tahun dan saat ini kuliah di salah satu universitas di Jakarta, anak terakhirnya yaitu CT masih berusia 17 tahun dan masih bersekolah di tingkat SMA. Berdasarkan hasil wawancara dengan ibunya yaitu Ibu F, mengatakan bahwa mereka merupakan keluarga yang berkecukupan dan tidak merasa kekurangan dengan penghasilan yang di dapatnya. Penghasilan yang diterima oleh Ibu F setiap bulannya sekitar Rp 6.000.000, sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka setiap hari. Ditambah dengan penghasilan suaminya setiap bulan yang berkisar Rp. 8.000.000. Keluarga mereka tidak memiliki hambatan dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Disamping itu, keluarga mereka juga memiliki kebiasaan untuk menabung sebagian dari sisa penghasilannya untuk masa depan anak-anak mereka. Ibu F selalu mengajarkan RD dan saudaranya yang lain dengan memberi kebebasan pada anak-anaknya untuk melakukan aktivitas apa saja terutama dalam hal pemilihan aktivitas di rumah dan di luar rumah. Ibu F mengatakan bahwa suaminya tidak tahu menau tentang keseharian dan aktivitas anaknya dirumah ataupun di luar rumah sebab beliau sibuk Universitas Sumatera Utara dengan pekerjaanya dan tidak punya waktu untuk memperhatikan anak-anaknya. Ibu F pun begitu, Ibu F lebih sering berada di kontrakannya yang di medan daripada dirumah. Namun mereka tetap menjaga komunikasi dengan baik apabila sedang berjauhan dengan cara menghubungi ank-anaknya melalui telepon genggam mereka masing-masing. Setiap malam mereka harus melaporkan kegiatan mereka agar tetap dapat dikontrol. Melalui pola komunikasi yang begitu pula lah Ibu F mengetahui segala sesutau tentang RD. Ibu F mengatakan bahwa ia mengetahui RD seorang waria dan tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut karena menurut Ibu F menjadi waria bukanlah sebuah aib, beliau percaya “nrimo ing pandum” yang artinya menerima dengan ikhlas setiap pemberian dari Tuhan. RD merupakan berkat dari Tuhan dan berkat Tuhan tidak boleh disia-siakan. Ibu F mengatakan: “RD itu anak yang sangat baik, dia selalu berkata jujur kepada saya, saya bahkan tidak malu menganggap dia sebagai anak saya. Stigma buruk mengenai waria juga tidak mengurangi rasa sayang saya terhadap anak sulung saya. Bahkan apabila dia ikut menjadi bagian dari waria yang melacur, saya akan tetap menyayangi nya.”

5.2.6 Informan Utama – V

Dokumen yang terkait

Analisis Perubahan Tutupan Lahan Kota Lubuk Pakam Antara Tahun 2012 Dengan 2015

3 63 68

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Penduduk Miskin Di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

1 43 103

Pengaruh Pupuk Terhadap Optimasi Produksi Padi Sawah Di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus : Kelurahan Paluh Kemiri, Kecamatan Lubuk Pakam)

15 106 86

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Waria Menjadi Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus di Lapangan Tengku Raja Muda Kelurahan Cemara Kabupaten Deli Serdang)

2 46 128

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Waria Menjadi Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus di Lapangan Tengku Raja Muda Kelurahan Cemara Kabupaten Deli Serdang)

0 0 9

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Waria Menjadi Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus di Lapangan Tengku Raja Muda Kelurahan Cemara Kabupaten Deli Serdang)

0 0 2

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Waria Menjadi Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus di Lapangan Tengku Raja Muda Kelurahan Cemara Kabupaten Deli Serdang)

0 0 9

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Waria Menjadi Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus di Lapangan Tengku Raja Muda Kelurahan Cemara Kabupaten Deli Serdang)

0 0 25

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Waria Menjadi Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus di Lapangan Tengku Raja Muda Kelurahan Cemara Kabupaten Deli Serdang) Chapter III VI

0 1 81

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Waria Menjadi Pekerja Seks Komersial (Studi Kasus di Lapangan Tengku Raja Muda Kelurahan Cemara Kabupaten Deli Serdang)

0 0 2