Bapak ER selalu mengajarkan EV dan saudaranya yang lain dengan memberi kebebasan pada anak-anaknya untuk melakukan aktivitas apa saja terutama dalam hal
pemilihan aktivitas di rumah dan di luar rumah. bapak ER mengatakan bahwa dia tidak tahu menau tentang keseharian dan aktivitas anaknya dirumah ataupun di luar rumah sebab beliau
sibuk seharian di toko mengurusi pekerjaannya dan tidak punya waktu untuk memperhatikan anak-anaknya. Istirnya Ibu IK pun begitu, Ibu IK lebih sering berada di toko daripada
dirumah. Berdasarkan hasil wawancara, Bapak ER mengatakan bahwa ia mengetahui tentang alasan
EV meninggalkan rumah. “saya dan istri sudah tahu kenapa EV itu pergi dari rumah. Teman-teman
saya yang kasih tau. Itulah kenapa saya dan istri tidak pernah mempermasalahkan keputusannya itu, saya sendiripun sudah tidak mengakui dia anak saya lagi sejak
saya tahu statusnya itu. Entah apa yang membuat anak itu berbeda. Buat malu keluarga saja. Anak-anak adik dan abang saya tidak ada yang seperti di itu. Bahkan
dari keluarga istri saya pun gak ada. Gak habis fikir saya nak” Menurut Bapak ER, ia dan keluarganya tidak menyadari sebelumnya kalau anaknya
waria. Diakuinya tingkah laku anaknya sudah gemulai sejak kecil. Namun waktu yang lebih banyak dihabiskan diluar membuat Bapak ER tidak dapat memperhatikan tumbuh kembang
anaknya.
5.2.7 Informan Utama – II
Nama :
Bapak NS Umur
: 46 Tahun
Pendidikan Terakhir :
S1 Agama
: Islam
Universitas Sumatera Utara
Suku :
Jawa Jumlah Anak
: 1
Status :
Menikah Pekerjaan
: PNS
Bapak NS sedang membaca koran di waktu jam istirahatnya saat peneliti datang mengunjungi kantor tempatnya bekerja. Peneliti mendekati dengan bertegur sapa yang
berlanjut pada izin untuk melakukan wawancara. Bapak NS saat ini berusia 46 tahun. Bapak NS terlihat rapi dengan batik yang dikenakannya.awalnya ia sulit diajak berkomunikasi
dengan alasan bahwa ia sedang bekerja. Namun setelah peneliti menjelaskan maksud kedatangannya, akhirnya ia dengan senang hati diwawancarai.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan orang tua AD, AD lahir dari pasangan Bapak NS dan Ibu R. Orangtua AD sudah menikah hampir 28 tahun hingga kini
status hubungan diantara mereka masih dalam hubungan suami dan isteri yang sah. Hubungan mereka pun dapat dikatakan harmonis. Memiliki anak tunggal membuat orang tua
nya sangat protektif terhadap anaknya karena menurut mereka, ditangan anaknya lah dapat dinilai keberhasilan orang tuanya dalam membangun rumah tangga yang sakinah dan
mawaddah. Orang tuanya juga berharap besar anaknya dapat menjadi seorang pendakwah yang baik.
“Kalau saja anak saya itu bukan waria, saya pasti akan membebaskan dia untuk memilih menjadi apapun yang dia mau, tapi dengan keadaannya yang seperti
itu nak, sudah seharusnya dia menurut untuk menjadi seorang pendakwah, agar dia bisa berubah dan sadar akan siapa dirinya. Saya akui apa yang dipaksakan pasti
akan tidak baik hasilnya. Dia anak saya satu-satunya, harapan saya, tapi dengan keadaan yang begini, saya tak mau ambil
pusing lagi.”
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil wawancara dengan ayahnya yaitu Bapak NS, mengatakan bahwa mereka merupakan keluarga yang berkecukupan dan tidak merasa kekurangan dengan
penghasilan yang di dapatnya apalagi mereka hanya memiliki satu anak saja. Penghasilan yang diterima oleh bapak NS setiap bulannya sekitar Rp 4.200.000, penghasilan Ibu R setiap
bulannya sekitar Rp. 3.000.000 sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka setiap hari. Keluarga mereka tidak memiliki hambatan dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga.
Disamping itu, keluarga mereka juga memiliki kebiasaan untuk menabung sebagian dari sisa penghasilannya untuk masa depan anak mereka.
Bapak NS mengatakan bahwa beliau selalu mengajarkan AD dan saudaranya yang lain dengan memberi kebebasan pada anak-anaknya untuk melakukan aktivitas apa saja
terutama dalam hal pemilihan aktivitas di rumah dan di luar rumah. Bapak NS juga mengaku bahwa ia mengetahui segala aktivitas anaknya diluar rumah karena bapak NS selalu
mengajarkan anaknya untuk terbuka dan tidak menutup-nutupi apapun dari orang tuanya.
5.2.8 Informan Utama – III