berkenalan. C sangat ramah walau pada awalnya ia menolak namun setelah peneliti meyakinkannya, akhirnya ia mau diajak berkomunikasi lebih lanjut.
Berdasarkan hasil wawancara dengan temannya yaitu C, AD merupakan pribadi yang boros dan juga mudah tersinggung. C mengatakan bahwa AD tidak pernah mengeluhkan
tentang masalah keluarga ataupun masalah keuangannya karena AD mendapatkan uang saku yang cukup dari kedua orang tuanya namun AD tidak pintar dalam mengelola keuangannya
tersebut. C juga mengatakan bahwa ia pernah mengingatkan AD tentang sifat borosnya namun tidak direspon dengan baik, C pernah tidak dicakapi selama satu bulan hanya karena
teguran itu. Sejak saat itu C tidak pernah lagi menegur ketika AD melakukan kesalahan, karena ia takut itu hanya akan membuat AD tersinggung.
“Saya serba salah, mengingatkan dia marah, tidak mengingatkan, dia ada dijalan yang salah. Tapi ya saya memilih diamlah, daripada harus menjauh dari dia.
Ibunya sendiri meminta saya untuk tetap memantau keadaan AD. Bagaimana cara saya memantau kalau dia saja berhubungan baik dengan saya kan? AD menjadi PSK
itu sangat membuat saya terkejut. Kalau bagi saya, itu dilakukannya bukan karena ekonomi yang kurang cukup tapi karena pergaulannya yang tidak benar dek. Teman-
teman nya yang sama-sama make narkoba itu lah mungkin yang buat dia ikut-ikutan mengenal dunia
malam.”
5.2.8 Informan Utama – VIII
Nama :
KN Umur
: 24 Tahun
Jelas Kelamin :
Laki-laki Pendidikan Terakhir
: SMA
Agama :
Islam
Universitas Sumatera Utara
Suku :
Jawa Status
: Lajang
Pekerjaan :
Penjaga Sebuah Warung Internet
KN merupakan teman dekat HP sejak dibangku SMA. KN sedang berada di rumahnya saat peneliti menemuinya. Menjadi penjaga warnet membuat nya jarang tidur
sehingga lingkaran hitam dimatanya sangat jelas. KN bertubuh tinggi, tegap, dan berkulit gelap. dengan kaos berwarna hitam yang dikenakannya ia terlihat gagah. Rambutnya
gondrong sebahu. Berdasarkan hasil wawancara dengan temannya yaitu KN, HP merupakan pribadi
yang sederhana. KN mengatakan bahwa HP sering mengeluhkan tentang bapak LP yang tak pernah pulang sehingga membuat keadaan ekonomi semakin menyulit, satu tahun pertama
bapak LP masih rutin mengirimkan uang bulanan melalui rekening tetangga tapi tahun berikutnya bapak LP tidak lagi mengirimkan uang bulanan. Menurut KN, HP sebenarnya
mengetahui dimana ayahnya berada namun HP tidak mau mengusik dan memilih membiarkan saja tanpa memberitahukannya kepada Ibu O. HP juga sering mengeluhkan
masalah keuangannya, HP sering menangis apabila menceritakan AT yang teranncam putus sekolah karena masalah ekonomi
HP sering meminjam uang kepada KN. KN mengaku selalu memberikannya dan tidak pernah menganggap itu adalah hutang. Sebagai teman ia mampu merasakan bagaimana
sulitnya keadaan HP saat ia datang untuk meminjam uang. “Desakan ekonomi, membuat kawanku itu memilih jadi PSK. tapi iyalah pula,
dia itu waria dek. Apalah yang bisa dibuatnya? Kerja salon gak bisa, jualan malu katanya takut dikata-katai pembeli, mau lamar kerja gimanalah, dia aja pun cuma
Universitas Sumatera Utara
tamatan SMA kan dek. Aku apalah bisa kubuat untuk bantu dia, kerjaku pun cuma jaga warnetnya.”
5.2.9 Informan Utama – IX
Nama :
MA Umur
: 20 Tahun
Jelas Kelamin :
Laki-laki Pendidikan Terakhir
: SMA
Agama :
Kristen Suku
: Batak
Status :
Mahasiswa Pekerjaan
: -
MA merupakan teman dekat HP sejak dibangku kuliah. Mereka berada didalam satu kelas yang sama. MA mengaku bahwa pada awalnya ia tidak sadar bahwa RD adalah seorang
waria. Karena di kampus RD itu sangat pendiam dan tidak mau bergaul. Jadi jika dilihat sekilas saja, teman-temannya tidak akan tahu bahwa ia adalah seorang waria. MA pun
mengakui kalau RD sudah berdandan seperti wanita, itu juga tidak akan membuatnya yakin bahwa RD adalah seorang lelaki, karena menurutnya RD sangat cantik.
Berdasarkan hasil wawancara dengan temannya yaitu MA, RD adalah waria yang sangat elegan, berkepribadian baik, hanya saja sedikit tertutup. Ia mengaku bahwa ia
mengagumi sosok RD. RD memiliki selera yang tinggi kalau berurusan dengan lifestyle namun tidak berlebihan, menurutnya hal itu sesuai dengan uang saku yang dimilikinya.
Menurut MA, RD bukanlah orang yang mudah bergaul, RD kerap kali menghubunginya untuk sekedar meminta ditemani. Ia tidak punya teman lain selain MA. Hal ini dikarenakan
Universitas Sumatera Utara
RD trauma dengan masa kecilnya dan memilih tidak membuka diri dengan orang lain disekelilingnya.
MA pernah mengajak RD untuk bergabung di komunitas waria yang ada di Lubuk Pakam, awalnya RD menolak namun setelah MA meyakinkan bahwa tidak akan ada yang
mengejek ataupun mencacinya, akhirnya RD meyakinkan diri dan mau bergabung bersama komunitas tersebut. Setelah bergabung dengan komunitas tersebut, RD jarang menghubungi
MA. “Saya fikir teman saya itu sudah nyaman dengan komunitas barunya sehingga
jarang menghubungi saya, yang saya tahu itu adalah komunitas waria yang terdiri dari kerja salon dan mahasiswa, saya tidak tahu bahwa mereka memiliki kerjaan
sampingan.”
5.2.10 Informan Utama – X