secara tidak langsung ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran begitu juga dengan siswa yang memiliki interaksi sosial tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Hugo F. Reading
1986:207 mendefinisikan “interaksi sebagai proses saling merangsang dan menanggapi satu sama lain”. Hal inilah yang menyebabkan interaksi sosial tidak memberikan pengaruh dalam
prestasi belajar pada materi suhu dan kalor.
T in g g i Re n d ah
4 8 4 6
4 4 4 2
4 0 3 8
Kat eg o ri I n t eraksi So sial M
e a
n
3 8 . 8 4 4 6 . 2 4
4 2 . 5 4
One - W a y N or ma l AN OM f or N ila i Pr e st a si
Alpha = 0.05
Gambar 4.5 Analysis of Mean Prestasi dilihat dari Interaksi Sosial Siswa
Pada gambar 4.5 terlihat bahwa siswa yang memiliki interaksi sosial tinggi cenderung mendapatkan prestasi lebih baik daripada siswa yang memiliki interaksi sosial rendah.
4. Hipotesis Keempat
Hasil perhitungan analisis variansi tiga jalan, interaksi
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD dan Jigsaw dengan gaya belajar visual dan auditorial
diperoleh p-value sebesar 0,230 yang lebih besar dari batas signifikansi yang ditentukan yaitu
= 0,05. Model pembelajaran kooperatif STAD dan Jigsaw tidak terdapat interaksi dengan gaya belajar visual dan auditorial terhadap prestasi belajar siswa.
Tabel 4.13 Rangkuman Deskripsi Data Interaksi antara faktor Model Pembelajaran dengan Gaya Belajar Siswa
Model Pembelajaran Jigsaw Gaya Total
Variable Belajar Count Mean StDev Minimum Median Maximum Nilai Prestasi A 8 53.75 9.16 36.67 55.00 63.33
V 24 50.00 12.36 26.67 51.66 73.33 Model Pembelajaran STAD
Gaya Total Variable
Belajar Count Mean StDev Minimum Median Maximum Nilai Prestasi A 14 32.62 11.71 16.67 33.33 60.00
V 21 36.35 8.43 20.00 36.67 60.00
Pada tabel 4.13 tampak bahwa prestasi yang diperoleh siswa dengan gaya belajar auditorial baik yang diajarkan dengan model Jigsaw dan STAD, yaitu 53,75 dan 32,62,
sedangkan prestasi yang diperoleh dengan gaya belajar visual baik yang diajarkan dengan model Jigsaw dan STAD, yaitu 50,00 dan 36,35, nilai selengkapnya terdapat pada lampiran deskripsi
data. Jadi jika ditinjau berdasarkan gaya belajar auditorial dan visual prestasi fisika yang dibelajarkan dengan Jigsaw lebih baik dari pada STAD.
STA D Jig sa w
5 5 5 0
4 5 4 0
3 5
V A
5 5 5 0
4 5 4 0
3 5
Ga y a Be la j a r
M o d e l
A V
Belaj ar G ay a
Jig saw ST A D
M o d el
I n t e r a ct i o n P l o t f o r N i l a i P r e st a si
Da t a M e a n s
Gambar 4.6 Pola Interaksi yang terjadi antara Faktor Model dengan Gaya Belajar Siswa
Pada gambar 4.6 terlihat arah pengaruhnya keduanya saling silang jika dilihat berdasarkan model pembelajaran, akan tetapi tidak demikian halnya jika diperhatikan
berdasarkan gaya belajarnya. Hal ini yang menyebabkan tidak adanya interaksi antara faktor model dengan gaya belajar terhadap prestasi secara statistik.
5. Hipotesis Kelima