3. Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran di mana siswa belajar
dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk
memahami suatu bahan pembelajaran kerja kelompok merupakan bagian dan bukan hanya sekedar cara untuk mencapai tujuan.
Pembelajaran kooperatif, “Tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok” Anita Lie, 2010:29. Selama ini yang dilakukan oleh sebagian guru
hanya terbatas pada pembagian kelompok saja yang dilakukan dengan asal-asalan. Padahal pada pembelajaran kooperatif, pembagian kelompok dilakukan dengan aturan
–aturan tertentu. Tidak semua kegiatan belajar mengajar dengan kerja kelompok dianggap sebagai pembelajaran
kooperatif. Dalam pembelajaran kooperatif tidak hanya mempelajari materi saja, namun siswa juga
harus mempelajari ketrampilan-ketrampilan khusus yang disebut ketrampilan kooperatif. Ketrampilan kooperatif ini berfungsi untuk melancarkan hubungan kerja dan tugas. Peranan
hubungan kerja dapat dibangun dengan mengembangkan komunikasi antar anggota kelompok. Sedangkan peranan tugas dilakukan dengan membagi tugas antar anggota kelompok selama
kegiatan. Terdapat lima prinsip pembelajaran kooperatif, yaitu: saling ketergantungan positif, interaksi tatap muka, tanggung jawab perseorangan, komunikasi antar anggota dan evaluasi
proses kelompok. b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi di mana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. Beberapa hasil penelitian
menunjukkan bahwa teknik-teknik pembelajaran kooperatif lebih banyak meningkatkan hasil belajar, dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Hsiu-chuan Chen 2006:201
menyatakan bahwa “Cooperative Learning facilitates the learning of secondforeign language
learners ” yang artinya pembelajaran kooperatif CL memfasilitasi pembelajaran kedua bahasa
asing pada peserta didik. Penelitian ini berhasil menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan cooperative learning telah berhasil membantu siswa dalam pembelajaran bahasa asing dan
pendekatan ini merupakan pendekatan instruksional yang efektif CL is an effective instructional approach.
Apabila dibandingkan
antara pembelajaran
kooperatif dengan
pembelajaran konvensional, maka pembelajaran kooperatif mempunyai kelebihan-kelebihan antara lain lebih
terstruktur dan terfokus pada proses belajar yang terjadi, menciptakan suatu komunitas kelas yang melibatkan siswa dalam ketergantungan, di mana setiap siswa bekerja untuk mencapai
tujuan, merupakan pendekatan untuk mengajak kelompok melakukan diskusi, mengembangkan kemampuan berkomunikasi, di mana kesuksesan kelompok sangat tergantung pada interaksi
antar anggotanya, menyeimbangkan ketergantungan antara kemampuan masing-masing individu, merespon perbedaan yang ada dalam kelas, meningkatkan kepercayaan diri, karena siswa dalam
kelompok kooperatif saling membantu dan membangun komunitas yang saling mendukung. Belajar dengan cara kooperatif mempunyai dua aspek yang sangat menarik, yaitu memungkinkan
lingkungan yang kompetitif, di mana akan mendidik dan memacu siswa untuk bersaing, memberikan kontribusi terhadap kemampuan akademik, ketrampilan sosial dan kepercayaan diri.
c. Model Pembelajaran Kooperatif Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa model pembelajaran yang telah
dikembangkan, antara lain STAD Student Team Achievement Divisions dan Jigsaw. Model
pembelajaran kooperatif STAD menitik beratkan pada pencapaian kemampuan penguasan materi pelajaran secara bersama, sedangkan Jigsaw yaitu menitik beratkan pada kebersamaan dan