B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Surakarta tahun pelajaran 20092010 yang berjumlah
sepuluh kelas. Sepuluh kelas tersebut adalah X.1, X.2, X.3, X.4, X.5, X.6, X.7, X.8, X.9, X.10.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini ditetapkan secara acak cluster random sampling dengan melalui undian diambil 2 kelas dari
10 kelas, yaitu kelas X.5 dengan jumlah 35 siswa dan kelas X.7 dengan jumlah 32 siswa. Menentukan penerapan model pembelajaran kooperatif ditetapkan secara acak pada kelas X.5
mendapat perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif STAD sedangkan untuk kelas X.7 mendapatkan perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif Jigsaw.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen yang melibatkan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen pertama kelas X.5 dan kelompok eksperimen kedua kelas
X.7. Kedua kelompok eksperimen ini diuji keseimbangannya uji matching. Uji ini dilakukan sebelum kedua kelompok, baik kelas X.5 maupun kelas X.7 diberikan perlakuan yang berbeda.
Uji ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keseimbangan kedua kelompok tersebut. Statistik uji yang digunakan adalah uji t, dengan keputusan H
ditolak jika t
hitung
t
tabel
atau H diterima jika
t
hitung
t
tabel
dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil pengujian digunakan Microsoft Excel
didapat t
hitung
= 0,525 dengan t
tabel
= 1,645 maka t
hitung
t
tabel.
Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua kelas eksperimen tersebut matching atau seimbang.
Kedua kelompok tersebut seimbang dan hanya berbeda dalam pemberian perlakuan pembelajaran. Kelompok yang satu diberi perlakuan dengan model pembelajaran STAD
sedangkan kelompok yang satunya diberi perlakuan dengan model pembelajaran Jigsaw. Penelitian ini juga meninjau gaya belajar dan interaksi sosial siswa. Materi yang digunakan
adalah materi suhu dan kalor. Kedua kelompok tersebut di atas sebelum proses pembelajaran diberikan uji gaya belajar dan interaksi sosial dengan metode angket. Dari data angket gaya
belajar dikategorikan menjadi dua kategori yaitu gaya belajar visual dan auditorial. Sedangkan interaksi sosial dibagi menjadi dua kategori yaitu interaksi sosial tinggi dan interaksi sosial
rendah. Setelah proses pembelajaran selesai diadakan penilaian prestasi belajar untuk ranah kognitif. Untuk mendapatkan data nilai kognitif diadakan uji kompetensi berupa tes. Dari data
yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan anava tiga jalan.
D. Rancangan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian dengan metode eksperimen dengan dua perlakuan yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kooperatif model STAD dan model Jigsaw
ditinjau dari gaya belajar dan interaksi sosial terhadap prestasi belajar fisika siswa pada ranah kognitif materi suhu dan kalor.
E. Variabel Penelitian