3. Pengaruh interaksi sosial siswa terhadap prestasi belajar siswa. 4. Interaksi antara model pembelajaran STAD dan Jigsaw dengan gaya belajar siswa terhadap
prestasi belajar siswa. 5. Interaksi antara model pembelajaran STAD dan Jigsaw dengan interaksi sosial siswa
terhadap prestasi belajar siswa. 6. Interaksi antara gaya belajar dengan interaksi sosial siswa terhadap prestasi belajar siswa.
7. Interaksi antara model pembelajaran STAD dan Jigsaw, gaya belajar dan interaksi sosial siswa terhadap prestasi belajar siswa.
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang pengaruh pembelajaran fisika model STAD dan Jigsaw ditinjau dari gaya belajar dan interaksi sosial siswa terhadap prestasi belajar siswa.
b. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan serta acuan bagi peneliti selanjutnya sehingga dapat mengembangkan model pembelajaran yang tepat dan terarah dalam rangka
meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan sumbangan pemikiran tentang pentingnya menerapkan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar fisika agar diminati siswa sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa. b. Memberikan pengalaman kepada siswa untuk belajar bekerjasama dan menghargai orang lain.
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori 1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa mengenal batas usia, dan berlangsung seumur hidup. Belajar merupakan usaha yang dilakukan seseorang melalui
interaksi dengan lingkungannya untuk merubah perilakunya dan dalam proses belajar tersebut membutuhkan waktu. Dengan demikian, hasil dari kegiatan belajar adalah berupa perubahan
perilaku yang relatif permanen pada diri orang yang belajar dan perubahan yang diharapkan adalah perubahan ke arah yang positip. “Belajar sebagai kegiatan berproses dan merupakan
unsur mendasar dalam setiap penyelenggaraan pendidikan, bergantung pada proses belajar yang dialami siswa di sekolah, lingkungan rumah dan keluarganya sendiri” Muhibbin Syah, 1999:89.
Sebagai tanda bahwa seseorang telah melakukan proses belajar adalah terjadinya perubahan perilaku pada diri orang tersebut yang diakibatkan oleh pengalaman. Sehingga hasil kegiatan
belajar tersebut dapat berupa aspek kognitif, psikomotorik maupun afektif. Pemilihan strategi dalam pembelajaran tergantung pada lingkungan yaitu metode-metode,
media, peralatan, fasilitas, cara bagaimana informasi tersebut terkumpul dan digunakan. Lingkungan tidak dapat sembarang menjamin adanya proses belajar namun yang terpenting
peran pengajar atau guru dalam proses perencanaan pembelajaran di kelas. Kehadiran siswa dalam kelas belum berarti siswa sedang belajar selama siswa tidak melibatkan diri. Seseorang
dituntut untuk melibatkan diri atau harus ada interaksi secara aktif, supaya terjadi proses belajar dengan segala pemikiran, kemauan dan perasaannya.