BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri data gaya belajar, tingkat interaksi sosial siswa dan nilai kemampuan kognitif pada materi suhu dan kalor.
1. Data Gaya Belajar
Data tentang gaya belajar siswa diperoleh melalui angket gaya belajar. Angket gaya belajar diberikan siswa sebelum mereka diberi perlakuan. Gaya belajar siswa diketahui dari skor
terbanyak yang diperoleh, jika skor total visual lebih tinggi dibandingkan skor total auditorial maka siswa memiliki gaya belajar visual. Sedangkan skor total auditorial lebih tinggi
dibandingkan skor total visual maka siswa memiliki gaya belajar auditorial. Deskripsi data gaya belajar dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Deskripsi Data Gaya Belajar Siswa Gaya Belajar
Kelas X.5 STAD
Kelas X.7 Jigsaw
Frekuensi Prosentase
Frekuensi Prosentase
Visual 21
60 24
75 Auditorial
14 40
8 25
Jumlah 35
100 32
100
Berdasarkan tabel 4.1. terlihat bahwa pada kelas X.5 dengan model pembelajaran kooperatif STAD siswa yang memiliki gaya belajar visual mempunyai frekuensi lebih banyak
dibandingkan dengan siswa yang memiliki gaya belajar auditorial. Pada kelas X.7 dengan model pembelajaran kooperatif Jigsaw siswa yang memiliki gaya belajar visual juga mempunyai
frekuensi lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang memiliki gaya belajar auditorial.
2. Data Interaksi Sosial
83
Tingkatan interaksi sosial siswa ada dua yaitu tinggi dan rendah. Siswa memiliki interaksi sosial tinggi jika mempunyai skor di atas mean, sedangkan siswa yang memiliki
interaksi sosial rendah jika mempunyai skor di bawah atau sama dengan mean. Mean yang digunakan adalah rata-rata skor interaksi sosial dasi seluruh sampel yaitu 61,7 dengan skor
minimum 50 dan skor maksimum 72. Deskripsi data interaksi sosial dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2. Deskripsi Data Interaksi Sosial Siswa Interaksi Sosial
Kelas X.5 STAD
Kelas X.7 Jigsaw
Frekuensi Prosentase
Frekuensi Prosentase
Tinggi 18
51,4 16
50 Rendah
17 48,6
16 50
Jumlah 35
100 32
100
Berdasarkan tabel 4.2. terlihat bahwa pada kelas X.5 dengan model pembelajaran kooperatif STAD siswa yang memiliki interaksi sosial tinggi mempunyai frekuensi lebih banyak
dibandingkan dengan siswa yang memiliki interaksi sosial rendah. Sedangkan pada kelas X.7 dengan model pembelajaran kooperatif Jigsaw siswa yang memiliki interaksi sosial tinggi
mempunyai frekuensi sama dengan siswa yang memiliki interaksi sosial rendah.
3. Data Prestasi Belajar