Identifikasi Masalah Perumusan Masalah

beda diantaranya gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik. Siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik di kelas sangat sedikit dibandingkan dengan siswa yang memiliki gaya belajar visual dan auditorial sehingga hanya gaya belajar visual dan auditorial yang menjadi tinjauan. Apabila guru memahami gaya belajar siswa maka dapat memudahkan guru dalam mengembangkan strategi belajar bagi siswanya. Untuk variabel moderator yang lain yaitu interaksi sosial dianggap berpengaruh dalam pembelajaran STAD dan Jigsaw, karena di dalam pembelajaran siswa mengadakan hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih dan masing-masing siswa yang terlibat di dalamnya berperan secara aktif.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut: 1. Dalam proses pembelajaran Guru fisika SMA Negeri 2 Surakarta lebih menekankan pencapaian target kurikulum dan kurang menekankan pemahaman konsep, sehingga hasil belajar yang diperoleh rendah karena siswa cenderung hanya menghafal. 2. Siswa masih menganggap bahwa fisika sulit dan membosankan karena dipelajari melalui pendekatan matematis. 3. Siswa dalam memahami konsep fisika masih kurang, karena guru belum melakukan pembelajaran berdasarkan proses, cara dan perbuatan. 4. Beragam macam pendekatan pembelajaran diantaranya pendekatan inkuiri, kooperatif, PBL dan CTL namun guru masih belum kreatif dan jarang inovatif dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran yang tepat. 5. Masih banyak guru fisika yang belum menggunakan model pembelajaran secara tepat dalam proses belajar mengajar, padahal ada model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan antara lain STAD, TGT, TPS, NHT dan Jigsaw. 6. Guru belum memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain adalah kondisi awal siswa yang terdiri dari motivasi, kemampuan awal, cara belajar yang diinginkan siswa gaya belajar , interaksi sosial siswa. 7. Alat ukur keberhasilan siswa dalam pembelajaran yaitu tes prestasi belajar yang terdiri dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor, namun guru hanya menentukan kognitif saja. 8. Materi dalam pembelajaran fisika kelas X di SMA antara lain vektor, kinematika, dinamika, optika, suhu dan kalor, listrik dinamis, materi ini saling berkaitan namun guru belum menunjukkan keterkaitan konsep tersebut dalam proses pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penelitian supaya lebih terfokus dan terarah, maka penelitian dibatasi pada masalah-masalah sebagai berikut:

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri 2 Surakarta tahun pelajaran 20092010.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah a. Pembelajaran fisika materi pokok bahasan suhu dan kalor melalui pembelajaran kooperatif, dengan model STAD dan Jigsaw. b. Prestasi belajar siswa dibatasi pada aspek kognitif dari hasil tes fisika pada pokok bahasan suhu dan kalor. c. Gaya belajar siswa dibatasi pada gaya belajar visual dan auditorial. d. Interaksi sosial siswa dibatasi pada interaksi sosial tinggi dan rendah.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh pembelajaran kooperatif model STAD dan Jigsaw terhadap prestasi belajar siswa? 2. Apakah ada pengaruh gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa? 3. Apakah ada pengaruh interaksi sosial siswa terhadap prestasi belajar siswa? 4. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran STAD dan Jigsaw dengan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa? 5. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran STAD dan Jigsaw dengan interaksi sosial siswa terhadap prestasi belajar siswa? 6. Apakah ada interaksi antara gaya belajar dengan interaksi sosial siswa terhadap prestasi belajar siswa? 7. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran STAD dan Jigsaw, gaya belajar dan interaksi sosial siswa terhadap prestasi belajar siswa?

E. Tujuan Penelitian

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD

0 7 50

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan student team achievement division(stad) ditinjau dari Gaya belajar dan motivasi berprestasi

0 3 167

PEMBELAJARAN SAINS DENGAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD ( STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVITION ) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN GAYA BELAJAR

0 6 149

PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL STAD DENGAN MEDIA CETAK (LKS) DAN VIDEO DITINJAU DARI GAYA BERPIKIR DAN INTERAKSI SOSIAL SISWA

0 9 137

PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN JIGSAW II DITINJAU DARI INTERAKSI SOSIAL SISWA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

7 40 88

PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa.

0 2 17

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF DENGAN TIPE STAD DAN TGT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL.

0 0 18

Pembelajaran fisika dengan media satket dan media interaktif ditinjau dari motivasi belajar dan gaya belajar siswa saiful

0 9 137

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 2 13

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA DI KELAS

0 0 100