5. Kerangka Teori
Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka
teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti Nawawi, 1995:39.
Kerlinger menyatakan teori merupakan himpunan konstruk konsep, defenisi, dan proposisi yang menemukakan pandangan sistematis tentang gejala
dengan menggambarkan relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut Rakhmat, 2004:6. Adapun teori-teori yang dianggap
relevan dalam penelitian ini adalah :
5.1 Komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris Communication berasal dari bahasa Latin : Communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti
sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna Effendy, 2003 : 9. Rumusan komunikasi yang sangat dikenal orang adalah rumusan yang
dibuat oleh Harold Laswell. Menurut Laswell Mulyana, 2002 : 62 komunikasi adalah : “who says what in which chanell to whom with what effect”. Jadi, jika
dipilah-pilahkan akan terdapat lima unsur atau komponen di dalam komunikasi, yaitu :
Siapa yang mengatakan
komunikator communicator
Apa yang dikatakan pesan message
Media apa yang digunakan
media channel
Kepada siapa pesan disampaikan komunikan communicantreceiver
Universitas Sumatera Utara
Akibat yang terjadi
efek effect Jadi, berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.
5.2 Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi merupakan suatu proses sosial dimana orang- orang yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh DeVito 1976 bahwa, komunikasi antarpribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain dengan efek
dan umpan balik yang langsung. Menurut Evert M. Rogers Liliweri, 1991:13 ada beberapa ciri
komunikasi antarpribadi, yaitu: 1. Arus pesan dua arah.
2. Konteks komunikasi adalah tatap muka. 3. Tingkat umpan balik yang tinggi.
4. Kemampuan untuk mengatasi tingkat selektivitas yang tinggi. 5. Kecepatan untuk menjangkau sasaran yang besar sangat lamban.
6. Efek yang terjadi antara lain perubahan sikap. Asumsi dasar komunikasi antarpribadi adalah bahwa setiap orang yang
berkomunikasi akan membuat prediksi pada data psikologis tentang efek atau perilaku komunikasinya, yaitu bagaimana pihak yang menerima pesan
memberikan reaksinya. Jika menurut persepsi komunikator reaksi komunikan menyenangkan maka ia akan merasa bahwa komunikasinya telah berhasil.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Jalaluddin Rakhmat Rakhmat, 2005:129 dalam bukunya Psikologi Komunikasi menjelaskan bahwa, pola-pola komunikasi antarpribadi
interpersonal mempunyai efek yang berlainan pada hubungan antarpribadi. Tidak benar anggapan orang bahwa makin sering orang melakukan komunikasi
antarpribadi dengan orang lain, makin baik hubungan mereka. Bila diantara komunikator dan komunikan berkembang sikap curiga, maka makin sering
mereka berkomunikasi makin jauh jarak yang timbul. Yang menjadi soal bukanlah berapa kali komunikasi dilakukan, tetapi bagaimana komunikasi itu dilakukan.
Ada beberapa faktor yang dapat menumbuhkan hubungan antarpribadi yang baik, yaitu : sikap percaya, sikap suportif dan terbuka.
Percaya trust, menentukan efektivitas komunikasi. Secara ilmiah percaya didefenisikan sebagai mengandalkan perilaku orang untuk mencapai
tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh resiko Griffin, 1967:224-234. Menurut Johnson 1981, mempercayai
meliputi membuka diri dan rela menunjukkan penerimaan dan dukungan kepada orang lain. Ada tiga faktor utama yang dapat menumbuhkan sikap percaya atau
mengembangkan komunikasi yang didasarkan pada sikap saling percaya, yaitu ; menerima, empati dan kejujuran.
Sikap Suportif adalah sikap yang mengurangi sikap defensif dalam komunikasi. Orang bersikap defensif bila ia tidak menerima, tidak jujur, dan tidak
empatis. Sudah jelas dengan sikap defensif, komunikasi interpersonal akan gagal ; karena orang defensif akan lebih banyak melindungi diri dari ancaman yang
ditanggapinya dalam situasi komunikasi ketimbang memahami pesan orang lain. Perilaku yang menimbulkan iklim suportif adalah ;
Universitas Sumatera Utara
deskripsi, orientasi masalah, spontanitas, empati, persamaan, dan provisionalisme.
Sikap Terbuka open-mindedness amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi antarpribadi yang efektif. Karakteristik sikap terbuka
adalah sebagai berikut ; -
Menilai pesan secara objektif, dengan menggunakan data dan keajegan logika -
Membedakan suasana dengan mudah, melihat nuansa. -
Mencari informasi dari berbagai sumber -
Lebih bersifat provisionalisme dan bersedia mengubah kepercayaannya -
Mencari pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaannya.
Bersama-sama dengan sikap percaya dan sikap suportif, sikap terbuka mendorong timbulnya saling pengertian, saling menghargai dan yang paling
penting dapat saling mengembangkan kualitas hubungan interpersonal melalui komunikasi yang dilakukan.
5.3 Konsep Diri