Tabel 4.34 diatas merupakan tabel tentang tingkat kedekatan responden dengan teman-temannya. Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa 19 orang
responden 57,6 menyatakan sangat dekat dengan teman-temannya, 13 orang responden 39,4 menyatakan dekat dengan teman-temannya dan 1 orang
responden 3 menyatakan kurang dekat dengan teman-temannya.
IV.3 Analisis Tabel Silang
Analisis tabel silang ini bertujuan untuk melihat hubungan antara Komunikasi Antarpribadi dengan Pembentukan Konsep Diri Remaja di Yayasan
SOS Desa Taruna Medan. Tidak semua dari variable X dan variable Y yang disilangkan dan dianalisa dalam bentuk silang. Peneliti hanya menampilkan item-
item penting dari variable penelitian variabel X dan variabel Y. Hasil dari analisa dipaparkan dalam tabel 4.35 sampai dengan tabel 4.42.
Kumpulan data yang akan disajikan dan dianalisa dalam tabel silang ini terdiri dari :
1. Hubungan antara kemampuan untuk bersikap netral membedakan benar
dan salah dengan pengetahuan tentang identitas diri yang baik. 2.
Hubungan antara kemampuan untuk menilai pesan secara objektif dengan kemampuan berperilaku sesuai dengan peranan dan identitas.
3. Hubungan antara kemampuan untuk memperlakukan orang lain secara
sederajat dengan kepuasankemampuan menjadi diri sendiri. 4.
Kemampuan dalam menyampaikan perasaanpendapat kepada orang lain dengan penilaian terhadap penampilan.
Universitas Sumatera Utara
5. Hubungan antara kesediaan untuk mengakui kesalahan dengan penilaian
diri secara moral berdasarkan pertimbangan baik dan buruk. 6.
Hubungan antara kemampuan untuk menerima kritik dari orang lain dengan kemampuan menerima diri secara apa adanya.
7. Hubungan antara kemampuan dalam memahami perasaan orang lain
dengan kedekatan dengan keluarga. 8.
Hubungan antara kesenangan untuk berdiskusi dengan orang lain dengan kedekatan dengan teman-teman.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.35 Hubungan Antara Kemampuan dalam bersikap Netral dengan Pengetahuan
tentang Identitas Diri
Tabel 4.35 adalah hubungan antara kemampuan untuk bersikap netral membedakan benar dan salah dengan pengetahuan tentang identitas diri yang
baik. Kemampuan untuk bersikap netral dalam mengambil keputusan dan kemampuan untuk membedakan antara yang benar dan salah berkaitan dengan
pengetahuan tentang identitas diri yang baik. Jika seseorang sudah mampu untuk bersikap netral dalam mengambil keputusan maka konsep diri yang terbentuk
kemampuan_bersikap_netral pengetahuan_tentang_identitas_diri Crosstabulation
pengetahuan_tentang_identitas_diri kurang
mengetahui mengetahui sangat
mengetahui Total
kemampuan_bersikap _netral
kurang dapat
Count 1
3 3
7 within
kemampuan_bersikap_ netral
14.3 42.9
42.9 100.0 within
pengetahuan_tentang_ identitas_diri
50.0 14.3
30.0 21.2
dapat Count
1 14
5 20
within kemampuan_bersikap_
netral 5.0
70.0 25.0 100.0
within pengetahuan_tentang_
identitas_diri 50.0
66.7 50.0
60.6 sangat dapat Count
4 2
6 within
kemampuan_bersikap_ netral
.0 66.7
33.3 100.0 within
pengetahuan_tentang_ identitas_diri
.0 19.0
20.0 18.2
Total Count
2 21
10 33
within kemampuan_bersikap_
netral 6.1
63.6 30.3 100.0
within pengetahuan_tentang_
identitas_diri 100.0
100.0 100.0 100.0
Universitas Sumatera Utara
sudah mulai matang dan positif. Berdasarkan tabel, 14 responden 70 dari presentase kolom menyatakan dapat bersikap netral dan mengetahui identitas
pribadinya dengan baik, 5 responden 25 dari presentase kolom menyatakan dapat bersikap netral dan sangat mengetahui identitas dirinya dengan baik, 1
responden menyatakan kurang dapat bersikap netral dan kurang mengetahui identitas dirinya dengan baik.
Tabel 4.36 Hubungan antara Kemampuan untuk Menilai Pesan secara Objektif dengan
Kesadaran Berperilaku sesuai dengan Peran dan Tanggung Jawab
kemampuan_menilai_pesan_secara_objektif kesadaran_berperilaku_sesuai_identitas Crosstabulation
kesadaran_berperilaku kurang dapat
dapat sangat dapat
Total kemampuan_menilai_
pesan_secara_objektif kurang dapat Count
2 3
5 within
kemampuan_menilai_ pesan_secara_objektif
40.0 60.0
.0 100.0
within kesadaran_berperilaku
66.7 15.0
.0 15.2
Dapat Count
1 14
7 22
within kemampuan_menilai_
pesan_secara_objektif 4.5
63.6 31.8
100.0 within
kesadaran_berperilaku 33.3
70.0 70.0
66.7 sangat dapat Count
3 3
6 within
kemampuan_menilai_ pesan_secara_objektif
.0 50.0
50.0 100.0
within kesadaran_berperilaku
.0 15.0
30.0 18.2
Total Count
3 20
10 33
within kemampuan_menilai_
pesan_secara_objektif 9.1
60.6 30.3
100.0 within
kesadaran_berperilaku 100.0
100.0 100.0
100.0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.36 adalah hubungan antara kemampuan untuk menilai pesan secara objektif dengan kemampuan berperilaku sesuai dengan peranan dan
identitas. Memiliki kemampuan untuk menilai pesan secara objektif, berdasarkan isi pesan dan bukan melalui tinjauan siapa pengirim pesan tersebut adalah salah
satu faktor yang menjadikan seseorang mampu berperilaku sesuai dengan peran dan identitasnya. Berdasarkan tabel, 14 responden 63,6 dari presentase kolom
menyatakan mampu menilai pesan secara objektif dan mampu berperilaku sesuai dengan identitasnya, 7 responden 31,8 dari presentase kolom menyatakan
mampu menilai pesan secara objektif dan sangat mampu berperilaku sesuai dengan identitasnya, 2 responden 40 dari presentase kolom menyatakan
kurang mampu menilai pesan secara objektif dan kurang mampu berperilaku sesuai dengan identitasnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.37 Hubungan Antara Kemampuan Memperlakukan Orang Lain secara
Sederajat dengan Kepuasan Menjadi Diri Sendiri
kemampuan_memperlakukan_orang_lain_secara_sederajat kepuasan_menjadi_diri_sendiri Crosstabulation
kepuasan_menjadi_diri_sendiri kurang puas
puas sangat puas
Total kemampuan_memperlaku
kan_orang_lain_secara_ sederajat
kurang dapat Count 5
1 6
within kemampuan_memperlaku
kan_orang_lain_secara_ sederajat
.0 83.3
16.7 100.0
within kepuasan_menjadi_diri_
sendiri .0
26.3 7.7
18.2 Dapat
Count 1
10 8
19 within
kemampuan_memperlaku kan_orang_lain_secara_
sederajat 5.3
52.6 42.1
100.0
within kepuasan_menjadi_diri_
sendiri 100.0
52.6 61.5
57.6 sangat dapat Count
4 4
8 within
kemampuan_memperlaku kan_orang_lain_secara_
sederajat .0
50.0 50.0
100.0
within kepuasan_menjadi_diri_
sendiri .0
21.1 30.8
24.2 Total
Count 1
19 13
33 within
kemampuan_memperlaku kan_orang_lain_secara_
sederajat 3.0
57.6 39.4
100.0
within kepuasan_menjadi_diri_
sendiri 100.0
100.0 100.0
100.0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.37 adalah hubungan antara kemampuan memperlakukan orang lain secara sederajat dengan kepuasan menjadi diri sendiri. Kemampuan untuk
memperlakukan orang lain secara sederajat sama berarti dalam berkomunikasi seseorang berkomunikasi secara horizontal, bukan vertikal, tidak menggurui,
tetapi berbincang pada tingkat yang sama. Dengan persamaan, seseorang mengkomunikasikan penghargaan dan rasa hormat pada perbedaan pandangan
dan keyakinan. Puas menjadi diri sendiri berarti seseorang tidak perlu berpura- pura menjadi orang lain dan tidak akan canggung dalam interaksinya dengan
orang lain, sehingga dapat menghargai orang lain sebagaimana ia menghargai dirinya sendiri. Berdasarkan tabel, 10 responden 52,6 dari presentase kolom
menyatakan mampu memperlakukan orang lain secara sederajat dan puas menjadi dirinya sendiri, 8 responden 42,1 dari presentase kolom menyatakan mampu
memperlakukan orang lain secara sederajat dan sangat puas menjadi dirinya sendiri, 5 responden 83,3 dari presentasi kolom menyatakan kurang mampu
menyatakan mampu memperlakukan orang lain secara sederajat namun puas menjadi dirinya sendiri.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.38 Hubungan Antara Kemampuan Menyampaikan Perasaan dengan Penilaian
terhadap Penampilan
kemampuan_menyampaikan_perasaan penilaian_terhadap_penampilan Crosstabulation
penilaian_terhadap_penampilan kurang suka
suka sangat suka
Total kemampuan_menyampai
kan_perasaan kurang dapat Count
6 6
within kemampuan_menyampai
kan_perasaan .0
100.0 .0
100.0 within
penilaian_terhadap_ penampilan
.0 31.6
.0 18.2
dapat Count
1 12
7 20
within kemampuan_menyampai
kan_perasaan 5.0
60.0 35.0
100.0 within
penilaian_terhadap_ penampilan
100.0 63.2
53.8 60.6
sangat dapat Count 1
6 7
within kemampuan_menyampai
kan_perasaan .0
14.3 85.7
100.0 within
penilaian_terhadap_ penampilan
.0 5.3
46.2 21.2
Total Count
1 19
13 33
within kemampuan_menyampai
kan_perasaan 3.0
57.6 39.4
100.0 within
penilaian_terhadap_ penampilan
100.0 100.0
100.0 100.0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.38 adalah hubungan antara kemampuan dalam menyampaikan perasaanpendapat kepada orang lain dengan penilaian terhadap penampilan
fisiknya. Mampu dalam menyampaikan pendapat dan perasaan kepada orang lain menunjukan rasa percaya diri seseorang, dan penampilan merupakan salah satu
faktor utama yang mendukung rasa percaya diri seseorang. Berdasarkan tabel, 12 responden 60 dari presentase kolom menyatakan mampu dalam
menyampaikan perasaanpendapat kepada orang lain dan memiliki penilaian yang baik terhadap penampilan fisiknya menyukai penampilan fisiknya, 6 responden
85,7 dari presentase kolom menyatakan sangat mampu dalam menyampaikan perasaanpendapat kepada orang lain dan sangat menyukai pemampilan fisiknya,
dan 6 responden 100 dari presentase kolom menyatakan kurang mampu dalam menyampaikan perasaanpendapat kepada orang lain namun cukup menyukai
penampilan fisiknya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.39 Hubungan Antara Kesediaan Mengakui Kesalahan dengan Penilaian Moral
Diri
kesediaan_mengakui_kesalahan penilaian_moral_diri_sendiri Crosstabulation
penilaian_moral_diri_sendiri tidak baik
kurang baik
baik sangat
baik Total
kesediaan_mengakui_ kesalahan
kurang bersedia
Count 1
2 3
within kesediaan_mengakui_
kesalahan .0
33.3 66.7
.0 100.0 within
penilaian_moral_diri_ sendiri
.0 12.5
12.5 .0
9.1 bersedia
Count 1
6 12
3 22
within kesediaan_mengakui_
kesalahan 4.5
27.3 54.5
13.6 100.0 within
penilaian_moral_diri_ sendiri
100.0 75.0
75.0 37.5
66.7 sangat
bersedia Count
1 2
5 8
within kesediaan_mengakui_
kesalahan .0
12.5 25.0
62.5 100.0 within
penilaian_moral_diri_ sendiri
.0 12.5
12.5 62.5
24.2 Total
Count 1
8 16
8 33
within kesediaan_mengakui_
kesalahan 3.0
24.2 48.5
24.2 100.0 within
penilaian_moral_diri_ sendiri
100.0 100.0 100.0
100.0 100.0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.39 adalah hubungan antara kesediaan untuk mengakui kesalahan dengan penilaian diri secara moral berdasarkan pertimbangan baik dan buruk.
Mampu mengakui kesalahan kepada orang lain bukanlah hal yang mudah, dalam berkomunikasi terkadang kita melakukan kesalahan dengan mempertahankan
pendapat dan keyakinan kita sendiri tanpa mempertimbangkan pendapat atau perasan orang lain. Dengan bersikap terbuka dan mau mengakui kesalahan berarti
seseorang memiliki penilaian moral yang baik akan dirinya. Berdasarkan tabel, 12 responden 54,5 dari presentase kolom menyatakan bersedia mengakui
kesalahannya dan memiliki penilaian diri secara moral yang baik, 6 responden 27,3 dari presentase kolom menyatakan bersedia mengakui kesalahannya
kepada orang lain namun masih menilai dirinya kurang baik, dan 1 responden 33,3 dari presentase kolom menyatakan kurang bersedia mengakui
kesalahannya kepada orang lain dan menilai dirinya kurang baik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.40 Hubungan antara Kemampuan Menerima Kritik dengan Kemampuan
Menerima Keadaan Diri secara Apa Adanya
kemampuan_menerima_kritikan kemampuan_menerima_keadaan_diri_apa_adanya Crosstabulation
kemampuan_menerima_keadaan_diri_apa_adanya kurang
menerima merima
sangat merima
Total kemampuan_menerima
_kritikan kurang dapat Count
2 2
within kemampuan_menerima
_kritikan .0
100.0 .0
100.0 within
kemampuan_menerima _keadaan_diri_apa_
adanya .0
8.7 .0
6.1 dapat
Count 1
16 6
23 within
kemampuan_menerima _kritikan
4.3 69.6
26.1 100.0
within kemampuan_menerima
_keadaan_diri_apa_ adanya
100.0 69.6
66.7 69.7
sangat dapat Count 5
3 8
within kemampuan_menerima
_kritikan .0
62.5 37.5
100.0 within
kemampuan_menerima _keadaan_diri_apa_
adanya .0
21.7 33.3
24.2 Total
Count 1
23 9
33 within
kemampuan_menerima _kritikan
3.0 69.7
27.3 100.0
within kemampuan_menerima
_keadaan_diri_apa_ adanya
100.0 100.0
100.0 100.0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.40 adalah hubungan antara kemampuan untuk menerima kritik dari orang lain dengan kemampuan menerima diri secara apa adanya. Kemampuan
untuk menerima kritik dari orang lain menunjukan rasa penerimaan diri dari seseorang. Semakin baik tanggapannya dalam menerima dan menghadapi kritik
dari orang lain, menunjukkan semakin baik pula penerimaannya akan dirinya secara apa adanya. Berdasarkan tabel, 16 responden 69,6 dari presentase
kolom menyatakan dapat menerima kritikan dari orang lain dengan baik dan mampu menerima keadaan diri secara apa adanya, 3 responden 37,5 dari
presentase kolom menyatakan sangat dapat menerima kritik dari orang lain dan sangat menerima keadaan dirinya secara apa adanya, dan 2 responden 100 dari
presentase kolom menyatakan kurang dapat menerima kritik dari orang lain tetapi dapat menerima keadaan diri secara apa adanya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.41 Hubungan Antara Kemampuan Memahami Perasaan orang Lain dengan
Kedekatan dengan Seluruh Keluarga
kemampuan_memahami_perasaan_orang_lain kedekatan_dengan_seluruh_keluarga Crosstabulation
kedekatan_dengan_seluruh_keluarga kurang
dekat dekat
sangat dekat
Total kemampuan_memaha
mi_perasaan_orang_ lain
kurang dapat
Count 1
1 within
kemampuan_memaha mi_perasaan_orang_
lain 100.0
.0 .0 100.0
within kedekatan_dengan_
seluruh_keluarga 16.7
.0 .0
3.0 dapat
Count 3
14 4
21 within
kemampuan_memaha mi_perasaan_orang_
lain 14.3
66.7 19.0 100.0
within kedekatan_dengan_
seluruh_keluarga 50.0
93.3 33.3
63.6 sangat
dapat Count
2 1
8 11
within kemampuan_memaha
mi_perasaan_orang_ lain
18.2 9.1
72.7 100.0 within
kedekatan_dengan_ seluruh_keluarga
33.3 6.7
66.7 33.3
Total Count
6 15
12 33
within kemampuan_memaha
mi_perasaan_orang_ lain
18.2 45.5
36.4 100.0 within
kedekatan_dengan_ seluruh_keluarga
100.0 100.0 100.0 100.0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.39 adalah hubungan antara kemampuan memahami perasaan orang lain dengan kedekatan dengan seluruh keluarga. Kemamampuan memahami
perasaan orang lain membuat kita merasa dekat dan terhubung secara langsung terhadap orang tersebut. Demikian juga dalam keluarga, kemampuan dalam
berempati dan saling memahami perasaan satu sama lain akan menciptakan hubungan yang erat dan dekat. Berdasarkan tabel, 14 responden 66,7 dari
presentase kolom menyatakan mampu mamahami perasaan orang lain dan dekat dengan seluruh anggota keluarga, 8 responden 72,7 dari presentase kolom
menyatakan sangat mampu memahami perasaan orang lain dan sangat dekat dengan seluruh anggota keluarganya, dan 1 responden 100 dari presentase
kolom menyatakan kurang mampu memahami perasaan orang lain dan kurang dekat dengan anggota keluarganya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.42 Hubungan Antara Kesenangan untuk Berdiskusi dengan Kedekatan dengan
Teman
kesenangan_untuk_berdiskusi kedekatan_dengan_teman Crosstabulation
kedekatan_dengan_teman kurang
dekat dekat
sangat dekat
Total kesenangan_untuk_
berdiskusi senang
Count 9
11 20
within kesenangan_untuk_
berdiskusi .0
45.0 55.0 100.0
within kedekatan_dengan
teman .0
69.2 57.9
60.6 sangat
senang Count
1 4
8 13
within kesenangan_untuk_
berdiskusi 7.7
30.8 61.5 100.0
within kedekatan_dengan_
teman 100.0
30.8 42.1
39.4 Total
Count 1
13 19
33 within
kesenangan_untuk_ berdiskusi
3.0 39.4
57.6 100.0 within
kedekatan_dengan_ teman
100.0 100.0 100.0 100.0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.39 adalah hubungan antara kesenangan untuk berdiskusi dengan orang lain dengan kedekatan dengan teman-teman. Kesenangan dalam berdiskusi
dengan orang lain selain dapat mengembangkan kerangka berpikir, mengasah kemampuan berkomunikasi juga dapat membangun interaksi dengan orang lain.
Semakin senangsering seseorang berdiskusi dengan orang lain terntu interaksinya juga semakin sering dan menjadi semakin dekat dengan orang tersebut.
Berdasarkan tabel, 11 responden 55 dari presentase kolom menyatakan senang untuk berdiskusi dan memiliki hubungan yang dekat dengan teman-teman,
responden 61,5 dari presentase kolom menyatakan sangat senangan untuk berdiskusi dan memiliki hubungan yang sangat dekat pula dengan teman-
temannya, dan 1 responden 7,7 dari presentase kolom menyatakan sangat senang untuk berdiskusi dengan orang lain namun kurang dekatan dengan teman-
teman.
Universitas Sumatera Utara
IV.4 Uji Hipotesa