Remaja Teori S-O-R Kerangka Teori

5.4 Remaja

Secara sederhana remaja didefenisikan sebagai periode transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa, atau masa usia belasan tahun, atau jika seseorang sudah menunjukkan tingkah laku tertentu seperti susah diatur, mudah tersinggung perasaannya dan sebagainya. Pada tahun 1974, WHO memberikan defenisi tentang remaja yang lebih bersifat konseptual. Dalam defenisi tersebut dikemukakan 3 kriteria, yaitu biologik, psikologik dan sosial ekonomi, sehingga secara lengkap defenisi tersebut berbunyi sebagai berikut : 1. individu berkembang dari saat ia pertama kali menunjukkan tanda- tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual biologik. 2. individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa psikologik. 3. terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri sosial-ekonomi. Pada tahun-tahun berikutnya, defenisi ini makin berkembang ke arah yang lebih kongkret operasional. WHO kemudian menetapkan batas usia 10-20 tahun sebagai batasan usia remaja Sarwono, 2004: 9.

5.5 Teori S-O-R

S-O-R adalah singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Menurut teori ini, organisme menghasilkan perilaku tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu. Universitas Sumatera Utara Maksudnya adalah keadaan internal organisme berfungsi menghasilkan respon tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu pula. Prof. Dr. Mar’at Effendy, 2003 : 253, dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan, serta Pengukurannya” mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelly yang mengatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru, ada tiga variabel penting, yaitu a. Perhatian b. Pengertian c. Penerima Dari uraian diatas, maka proses komunikasi S-O-R dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Effendy, 2003 : 253 Jika substansi teori diatas dihubungkan dengan penelitian mengenai komunikasi antarpribadi dan pembetikan konsep diri remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, maka hubungannya dengan teori S-O-R dapat dikemukakan sebagai berikut : 1. Stimulus pesan yang dimaksud adalah komunikasi antarpribadi 2. Organisme komunikan yang menjadi sasaran adalah remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Medan. Stimulus Respon Organisme :  Perhatian  Pengertian  Penerima Universitas Sumatera Utara 3. Respon efek yang dimaksud adalah pembentukan konsep diri remaja di Yayasan Save Our Soul SOS Desa Taruna, Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan.

6. Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Konsep Diri Mahasiswa Indekos Dalam Konteks Komunikasi Antarpribadi

2 65 115

Peranan Komunikasi Antarpribadi Dalam Membentuk Konsep Diri (Studi Kasus Tentang Layanan Konseling Individual Konselor Terhadap Pembentukan Konsep Diri Siswa/i Tunarungu Di SLB – B Karya Murni Kota Medan)

2 50 111

Komunikasi Kelompok Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Kasus Mengenai Komunikasi Kelompok Terhadap Pembentukan Konsep Diri di Komunitas games online “Perang Kaum” )

6 66 116

Komunikasi Antar Pribadi Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Pengurus Panti Asuhan Terhadap Pembentukan Konsep Diri Anak-Anak Panti Asuhan Yayasan Elida Medan)

6 53 121

Tayangan “Jika Aku Menjadi” Di TransTV Dan Konsep Diri Mahasiswa ( Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan “Jika Aku Menjadi” Di TransTV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

3 48 111

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dan Pembentukan Perilaku Narapidana (Studi Korelasional Mengenai Efektivitas Komunikasi AntarPribadi Terhadap Pembentukan Perilaku Narapida di LP Kelas II A Kotamadya Binjai)

2 41 123

Komunikasi Antar Pribadi Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Kasus Mengenai Komunikasi AntarPribadi Orang Tua Terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja Pada Beberapa Keluarga di Medan)

11 139 114

ANALISIS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI MANTAN PENGGUNA NARKOBA YAYASAN SINARDJATI PAMARDI PUTRA DALAM PEMBENTUKAN CITRA DIRI KE MASYARAKAT

0 6 17

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI REMAJA LAPAS DENGAN PENDAMPING Komunikasi Antarpribadi Remaja Lapas Dengan Pendamping (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarpribadi Remaja di Lapas Klaten dengan pendamping Yayasan Sahabat Kapas Mencapai Keterbukaan Diri).

0 3 14

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI REMAJA LAPAS DENGAN PENDAMPING Komunikasi Antarpribadi Remaja Lapas Dengan Pendamping (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarpribadi Remaja di Lapas Klaten dengan pendamping Yayasan Sahabat Kapas Mencapai Keterbukaan Diri).

0 4 15