Variabel Bebas Komunikasi Antarpribadi terdiri dari :

suatu petunjuk pelaksanaan menganai cara-cara untuk mengukur variabel- variabel. Definisi operasional juga merupakan suatu informasi alamiah yang amat membantu peneliti lain yang akan menggunakan variabel yang sama Singarimbun, 1995 : 46. Definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel Bebas Komunikasi Antarpribadi terdiri dari :

1. Percaya : sikap remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Medan dalam membuka diri dan menunjukkan penerimaan dan dukungan kepada orang lain. a. Menerima : adalah kemampuan remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Medan dalam berhubungan dengan orang lain yang menerima orang lain apa adanya, dan memandang orang lain secara realistis. b. Empati : sikap remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Medan dalam memahami perasaan orang lain c. Kejujuran : sikap pengungkapan yang dilakukan secara benar, apa adanya dan tidak pura-pura oleh remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Medan. 2. Sikap Suportif : sikap remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Medan yang tidak defensif dalam berkomunikasi, dapat menerima, jujur dan empatis. a. Deskripsi : penyampaian perasaan dan persepsi yang dilakukan oleh remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Medan secara terbuka dengan tetap menghargai perasaan orang lain. Universitas Sumatera Utara b. Orientasi Masalah : sikap remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Medan dalam mengkomunikasikan keinginan untuk bekerja sama mencari pemecahan masalah. c. Spontanitas : sikap remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Medan jujur dan dianggap tidak menyelimuti motif yang terpendam. d. Empati : sikap remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Medan dalam memahami perasaan orang lain e. Persamaan : sikap remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Medan dalam memperlakukan remaja lain secara horizontal dan demokratis. f. Provisionalisme : kesediaan remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Medan untuk meninjau kembali pendapat, untuk mengakui bahwa pendapatnya itu mungkin salah. 3. Sikap Tebuka : sikap remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Medan dalam menerima dan memberi informasi kepada orang lain. a. Menilai pesan secara objektif, dengan menggunakan data dan keajegan logika yaitu : sikap remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Medan dalam menerima pesan secara objektif, dan mengevaluasinya berdasarkan logika bukan berdasarkan perasaannya terhadap sumber pesan komunikator. b. Membedakan suasana dengan mudah yaitu : kemampuan remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Medan untuk dapat berpikir dan membedakan antara benar dan salah serta mampu berdiri pada posisi netral untuk mengambil keputusan. Universitas Sumatera Utara c. Berorientasi pada isi yaitu : sikap remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Medan dalam mengkaji dan menerima pesan yang diterimanya berdasarkan isi dari pesan tersebut bukan berdasarkan siapa yang menyampaikan pesan tersebut. d. Mencari informasi dari berbagai sumber yaitu : kesediaan remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Medan dalam mencari informasi dan mengembangkan kerangka berpikirnya dari berbagai sumber baru, bukan hanya dari pihak-pihak yang terdekat saja. e. Bersifat provisional yaitu : kesediaan remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Medan dalam menerima saran dan kritik dari orang lain seta mau mengubah pendapat atau keyakinannya bila terdapat bukti dan fakta yang cukup. f. Mencari pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaannya yaitu : kesediaan remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Medan dalam menerima pandangan dan mencoba mengerti orang lain dalam menghadapi benturan gagasanpendapat dengan orang lain.

b. Variabel Terikat Konsep Diri terdiri dari :

Dokumen yang terkait

Konsep Diri Mahasiswa Indekos Dalam Konteks Komunikasi Antarpribadi

2 65 115

Peranan Komunikasi Antarpribadi Dalam Membentuk Konsep Diri (Studi Kasus Tentang Layanan Konseling Individual Konselor Terhadap Pembentukan Konsep Diri Siswa/i Tunarungu Di SLB – B Karya Murni Kota Medan)

2 50 111

Komunikasi Kelompok Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Kasus Mengenai Komunikasi Kelompok Terhadap Pembentukan Konsep Diri di Komunitas games online “Perang Kaum” )

6 66 116

Komunikasi Antar Pribadi Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Pengurus Panti Asuhan Terhadap Pembentukan Konsep Diri Anak-Anak Panti Asuhan Yayasan Elida Medan)

6 53 121

Tayangan “Jika Aku Menjadi” Di TransTV Dan Konsep Diri Mahasiswa ( Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan “Jika Aku Menjadi” Di TransTV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

3 48 111

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dan Pembentukan Perilaku Narapidana (Studi Korelasional Mengenai Efektivitas Komunikasi AntarPribadi Terhadap Pembentukan Perilaku Narapida di LP Kelas II A Kotamadya Binjai)

2 41 123

Komunikasi Antar Pribadi Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Kasus Mengenai Komunikasi AntarPribadi Orang Tua Terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja Pada Beberapa Keluarga di Medan)

11 139 114

ANALISIS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI MANTAN PENGGUNA NARKOBA YAYASAN SINARDJATI PAMARDI PUTRA DALAM PEMBENTUKAN CITRA DIRI KE MASYARAKAT

0 6 17

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI REMAJA LAPAS DENGAN PENDAMPING Komunikasi Antarpribadi Remaja Lapas Dengan Pendamping (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarpribadi Remaja di Lapas Klaten dengan pendamping Yayasan Sahabat Kapas Mencapai Keterbukaan Diri).

0 3 14

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI REMAJA LAPAS DENGAN PENDAMPING Komunikasi Antarpribadi Remaja Lapas Dengan Pendamping (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarpribadi Remaja di Lapas Klaten dengan pendamping Yayasan Sahabat Kapas Mencapai Keterbukaan Diri).

0 4 15